JuraganQQLounge – 5 Spesies Hewan Penghasil Listrik, Bagaimana Cara Kerjanya?
Beberapa jenis hewan memiliki cara unik dan khusus yang dapat mereka gunakan untuk bertahan hidup, salah satunya adalah menggunakan listrik. Ya, beberapa hewan berikut dapat menggunakan listrik berdaya rendah untuk membantu mereka dalam berburu, melindungi diri, hingga sebagai penunjuk arah (navigasi).
Inilah lima spesies hewan yang dapat menghasilkan dan menggunakan listrik dari tubuhnya, apa saja ya?
5 Spesies Hewan Penghasil Listrik, Bagaimana Cara Kerjanya?
1. Lebah madu timur
Lebah madu timur atau Apis cerana merupakan salah satu spesies hewan yang dapat menghasilkan listrik dari sinar Matahari, seperti dicatat dalam National Geographic. Lebah jenis ini memiliki bagian tubuh yang dapat menangkap tenaga surya, yang dinamakan ‘sel surya’.
Penelitian dan studi yang dilakukan di Universitas Tel-Aviv, Israel, mengungkap bahwa lebah madu timur memiliki pigmen di jaringan tubuh luarnya yang berwarna kuning, dan pigmen tersebut dapat digunakan untuk menjebak cahaya Matahari.
Cahaya Matahari tersebut diubah menjadi energi listrik dalam bagian tubuhnya yang lain, yakni pigmen cokelat. Hal ini membuat lebah madu timur menjadi satu-satunya spesies yang dapat mengubah cahaya Matahari menjadi energi listrik secara alami.
Para ilmuwan dan ahli satwa mengatakan bahwa energi listrik yang dihasilkan dari tubuh lebah tersebut dapat digunakan sebagai navigator atau petunjuk arah, terutama pada saat cuaca buruk.
2. Hiu kepala martil
Hiu kepala martil adalah spesies hiu dari famili Sphyrnidae. Spesies ini memiliki cara khusus dalam berburu, yakni dengan menggunakan pori-pori sensor electrolocation. Sensor yang dinamakan Ampullae of Lorenzini ini dapat membantu hiu kepala martil berburu dengan medan listrik.
Dengan menggunakan medan listrik dan menyebarkan reseptor di area sekitarnya, hiu martil dapat berburu secara efektif dan efisien, seperti dicatat dalam New Scientist. Makanan kesukaan hiu martil adalah ikan kecil, cumi-cumi, dan pari.
Sebetulnya spesies hiu putih besar juga dapat mendeteksi medan listrik dari mangsanya. Namun, kemampuan hiu putih dalam menghasilkan listrik dan menggunakan reseptor, masih tidak sebaik hiu martil.
3. Ekidna
Ekidna juga biasa disebut sebagai babi duri atau landak semut, yang merupakan hewan asli dari Papua dan Australia. Ekidna merupakan spesies yang cukup unik, karena merupakan mamalia namun bertelur.
Makanan kesukaan ekidna adalah semut. Dengan kuku yang cukup panjang, ekidna dapat dengan mudah menggali dan membongkar kayu untuk mencari sarang semut. Selain semut, rayap juga menjadi salah satu menu favorit ekidna.
Laman BBC Earth mencatat bahwa ekidna merupakan mamalia darat yang dapat menghasilkan listrik dari reseptor yang ada di moncongnya, namun dalam jumlah yang sangat minimal dan hampir tidak terasa.
Kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh ekidna untuk keperluan berburu semut atau rayap yang ada di dalam tanah. Selain itu, moncong ekidna dapat mendeteksi arus listrik kecil yang dapat ia gunakan untuk menentukan arah pada saat ia berada di bawah tanah atau lumpur.
4. Platipus
Seperti dicatat dalam laman American Museum of National History, platipus merupakan kerabat dekat dari ekidna, yang tentunya sama-sama dapat memanfaatkan listrik untuk keperluan berburu dan penentu arah.
Saat menyelam dan mencari mangsa, platipus akan menutup mata, hidung, dan telinganya. Sebagai gantinya, platipus akan menggunakan moncongnya sebagai reseptor untuk memudahkannya berburu mangsa.
Reseptor ini sangat sensitif karena akan mendeteksi medan listrik yang berukuran sangat kecil. Itulah sebabnya, platipus dapat mendeteksi makanannya di lumpur yang tidak dapat dideteksi oleh indra lainnya.
5. Belut listrik
Spesies yang terkenal dengan sengatan listriknya yang berbahaya adalah belut atau sidat listrik. Spesies ini dapat menghasilkan listrik setara 650 volt. Bahkan, ada beberapa belut listrik di pedalaman Brasil yang mampu mengeluarkan listrik sebesar 860 volt.
Menurut Science Focus, belut listrik memiliki rangkaian sel mirip baterai yang juga dikenal sebagai elektrosit. Sel elektrosit ini ada di hampir seluruh tubuh belut, itulah sebabnya sel ini dapat digunakan sebagai metode pertahanan diri.
Jika belut listrik terdesak oleh predator, biasanya ia akan mengeluarkan kejutan listrik yang mampu membuat predator sekelas buaya segera pergi menjauh. Bahkan, jika predator mampu menangkap belut ini, maka kejutan listrik sebesar 650 volt akan membunuh predator tersebut hanya dalam hitungan menit.
Itulah lima spesies hewan yang dapat menghasilkan dan menggunakan listrik untuk bertahan hidup di alam. Ternyata, kemampuan belut listrik cukup mematikan juga, ya!
Baca Juga : Terbang Paling Tinggi Di Angkasa