Psikopat dan Sosiopat Sekilas Mirip, Jakarta – Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah psikopat dan sosiopat. Meski sama-sama dikaitkan dengan orang yang minim rasa empati dan berhati dingin, ada perbedaan psikopat dan sosiopat yang patut Anda ketahui.
Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), keduanya masuk dalam gangguan kepribadian yang sama, yaitu Antisocial Personality Disorder atau gangguan kepribadian antisosial.
Gangguan mental tersebut ditandai dengan perilaku impulsif, antisosial, tidak mengikuti atau abai pada norma sosial, serta tidak punya perasaan takut atau bersalah.
Psikopat dan Sosiopat Sekilas Mirip tapi Berbeda
Psikopat sebetulnya merupakan gangguan kepribadian. Biasanya, karakter orang yang mengalami gangguan mental ini manipulatif, suka sensasi, antisosial, kasar, dan tidak sensitif.
Dalam kehidupan nyata, pengidap gangguan mental ini tidak selalu bersikap kasar. Mereka cenderung akan melakukan manipulasi dan juga berbagai perilaku yang tak bertanggung jawab demi mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Seorang psikopat biasanya berpendidikan tinggi dan tak jarang memiliki pekerjaan tetap yang bonafit. Mereka juga dapat dengan mudah berada di tengah-tengah masyarakat tanpa terlihat “berbeda”.
Hal tersebut berbeda dengan penderita gangguan kepribadian sosiopat yang biasanya sulit menempuh pendidikan dan mempertahankan pekerjaan.
Perbedaan psikopat dan sosiopat antara lain dapat dilihat dari interaksinya dengan orang lain. Seorang sosiopat pada umumnya sulit berinteraksi dengan orang lain.
Oleh karena sangat benci dengan segala hal yang berbau “sosial”, penderita sosiopat biasanya akan memilih untuk mengasingkan diri dari lingkungan sosial dan keramaian.
Mereka juga tidak memiliki empati terhadap orang lain, tidak memiliki rasa tanggung jawab, impulsif, melakukan perilaku yang berisiko, dan juga sering menyalahkan orang lain.
Situasi tersebut berbeda dengan psikopat yang dapat bersikap seolah-olah tertarik dengan lawan bicaranya, meski sesungguhnya tidak peduli.
Mengenali sosok dan pola pikir psikopat memang tidak gampang. Ia bisa saja tampak rajin, pandai, menarik, serta memiliki emosi yang baik.
Psikopat dan Sosiopat Selalu Berhubungan dengan Kejahatan?
Para psikopat ini cenderung bersikap seperti “aktor” yang andal dan bisa memanipulasi orang lain. Seorang psikopat juga cenderung berhati “dingin” serta memikirkan dengan matang segala hal yang akan dilakukan.
Misalnya, saat melihat korban atau keluarga korban pembunuhan, orang pada umumnya akan merasa bersimpati atas apa yang terjadi.
Akan tetapi, psikopat akan manipulatif dengan mengunakan rasa empati sebagai daya tariknya.
Pertama-tama, psikopat akan memunculkan aksi empati terhadap korban untuk membujuknya.
Setelah masuk ke dalam perangkapnya, rasa empati itu hilang. Berganti dengan perbuatan keja hinggan tak segan menyiksa atau menghilangkan nyawanya.
Akan tetapi, dalam kehidupan nyata, seseorang yang mengalami seorang psikopat tak selalu bersikap kasar ataupun berhubungan dengan kejahatan. QQ Online
Pengidap gangguan kesehatan mental ini cenderung melakukan manipulasi atau perilaku yang tidak bertanggung jawab lain untuk mendapatkan keinginan mereka.
Perbedaan psikopat dan sosiopat lainnya terlihat dalam hal perencanaan kejahatan. Saat melakukan kejahatan, penderita psikopat biasanya akan merencanakan segala sesuatunya dengan detail.
Bahkan, mereka memiliki rencana cadangan! Sebaliknya, penderita sosiopat akan terkesan terburu-buru dan berantakan dalam tindakan.
Itulah beberapa perbedaan psikopat dan sosiopat. Penderita psikopat cenderung lebih sulit dikenali karena ciri tenang dan manipulatif yang dimiliki.
Untuk tahu apakah seseorang punya gangguan kepribadian, pemeriksaan mendalam oleh psikiatri perlu dilakukan.