Uncategorized

Kaisar Romawi Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Kaisar Romawi Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis. Penguasa satu negeri memiliki serangkaian tugas penting. Saat disumpah salah satunya adalah mengayomi rakyat. Dan menjaga kesejahteraan mereka.


Jika seorang pemerintah gagal, di masa kini. Pemerintah kemungkinan besar akan dimakzulkan dari posisinya atau tidak dipilih lagi untuk periode ke-2.

Berbeda dengan zaman sekarang yang lebih manusiawi, peradaban manusia zaman dulu lebih tega.

Khususnya pada pemerintahan Kekaisaran Romawi yang penuh intrik. Selalu saja ada kisah pembunuhan kaisarnya karena tidak layak lagi memimpin. Inilah 10 kaisar Romawi yang mengakhiri jabatan sekaligus hidupnya dengan tragis. Bukan ending yang baik!

1. Caligula (16 Maret 37 – 24 Januari 41 Masehi)

10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

  • Menjadi Kaisar Romawi di usia yang terbilang muda.
  • Gaius Julius Caesar yang sering disebut Caligula ini tidak begitu disukai rakyatnya juga.
  • Memulai masa pemerintahan dengan baik. Caligula kemudian berubah setelah jatuh sakit.

Memerintah selama hampir 4 tahun, Caligula terkenal sebagai seorang Kaisar konyol yang mengumandangkan perang terhadap Dewa Neptunus (menyuruh tentaranya menusuk-nusuk laut). dan terkenal paranoid terhadap mereka yang terdekat dengannya, bahkan istrinya sendiri!

Ironisnya, Caligula mengakhiri hidupnya mirip seperti “Julius Caesar”.

Didalangi oleh Cassius Chaerea, para penentang Caligula beramai-ramai menusuk sang Kaisar secara brutal hingga mati.

Kata-kata terakhir Caligula seakan menghina mereka,

“Daku masih hidup!”

Menggantikan Caligula, Senat mengangkat paman Caligula, Claudius, sebagai penggantinya. Mengeksekusi Chaerea!

2. Nero (13 Oktober 54 – 9 Juni 68 Masehi)

10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Diangkat anak oleh Kaisar Claudius saat menikahi Julia Agrippina,
Nero (Lucius Domitius Ahenobarbus) naik takhta saat baru menginjak usia 17 tahun, setelah kematian Claudius dan Britannicus (yang konon dibunuh oleh Nero). Selama beberapa tahun, Nero tunduk dengan ibunya dalam menjalankan pemerintahan. Namun, berjalan lima tahun, Nero menyuruh orang membunuh ibunya!

  • Pemerintahan Nero pun diwarnai kontroversi, salah satunya adalah pembakaran kota Roma. Tak tahu menahu, Nero pun menyalahkan kaum Nasrani atasnya dan membantai mereka.

    Kebijakan Nero pun dikatakan tidak memihak rakyat dan sang Kaisar pun lebih sering berpesta pora dan melakukan aktivitas seni & olahraga daripada memikirkan rakyat.

10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Pada 68 Masehi, Gaius Julius Vindex dan Servius Sulpicius Galba menentang Nero karena kebijakan pajaknya. Karena dukungan terhadap Galba terus naik, Nero kabur ke Roma. Tak berani mengakhiri hidupnya sendiri, Nero menyuruh bawahannya untuk “membunuhnya”, menusuk lehernya dengan belati. Kata-kata terakhirnya?

“Daku adalah seniman yang telah mati.”

Setelah kabar kematian Nero sampai di Roma,
Galba kemudian diangkat menjadi Kaisar Romawi yang baru seraya menandakan terbitnya Tahun Empat Kaisar Romawi. Mendengar namanya, malah ingat hero dari seri game Capcom “Devil May Cry”, ya?

3. Vitellius (16 April – 22 Desember 69 Masehi)

10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Sesuai namanya, dalam setahun, terjadi empat pergantian Kaisar!
Dari Galba ke Otho, Vitellius adalah Kaisar Romawi ke-3 yang dimakzulkan dengan cara yang tidak mengenakkan.

Hanya memerintah selama 8 bulan, Kaisar Vitellius terkenal rakus dan menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengadakan pesta pora. Selain itu, Vitellius pun lancang terhadap prosesi keagamaan Romawi, serta terbukti tidak dapat memimpin tentara Romawi ke arah yang benar.

Namun, Vitellius panik saat provinsi timur mencalonkan Titus Flavius Vespasianus sebagai “kaisar tandingan”. Sempat mengirim pasukannya, Vespianus pun tetap maju ke Roma dan membunuh sekitar 50.000 pendukung Vitellius.10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Namun tentara Vespasianus tidak setuju,
dan malah menyeret Vitellius yang disambut dengan hinaan.
Caci maki, dan lemparan batu dan kotoran.

Sudah puas dijadikan bulan-bulanan, tentara Vespasianus kemudian memenggal kepala Vitellius dan mengaraknya keliling Roma. Kata-kata terakhirnya?

“Namun, daku pernah menjadi Kaisar atas kalian semua.”

Jasad Vitellius kemudian dibuang ke Sungai Tiber.
Sekadar informasi, pembuangan mayat ke Sungai Tiber berarti tanda kehinaan karena biasanya hanya jasad penjahat yang dibuang ke sana. Vespasianus naik sebagai Kaisar, menggantikan Vitellius.

4. Commodus (176 – 31 Desember 192 Masehi)

10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Berbeda dengan reputasi ayahnya, Marcus Aurelius, dan lima pendahulunya yang bijaksana, Commodus adalah Kaisar Romawi yang tergolong buruk.

Setelah wafatnya Marcus, Commodus menjadi satu-satunya Kaisar Romawi.
Commodus terkenal mengubah Roma besar-besaran, dari nama hingga tatanannya, kemudian ia juga lebih sering bermain gladiator daripada memerintah secara becus.

Pada 192 Masehi, istri Commodus, Marcia, mencoba meracuni Commodus, namun gagal.
Usaha terakhir, Commodus dikejutkan dengan kedatangan rekan bergulatnya untuk menemaninya mandi.

Kesempatan, Commodus kemudian dicekik hingga mati. Tempat Commodus digantikan oleh Pertinax.

Ya, Joaquin Phoenix memerankannya di film “Gladiator” (2000). Ending-nya beda, ya!

5. Elagabalus (8 Juni 218 – 11 Maret 222 Masehi)

10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Menjadi Kaisar Romawi lebih muda dibandingkan Caligula, Elagabalus memerintah selama 4 tahun.


Pemerintahan Elagabalus diisi oleh skandal seks yang membuat orang bingung dengan orientasi seksualnya dan kontroversi agama saat ia mengganti Dewa Matahari Jupiter dengan Elagabal.

Menurut catatan dari Cassius Dio, saat dukungan terhadap Elagabalus.


Perlahan meredup, sepupu Elagabalus, Severus Alexander digadang-gadang untuk menjadi penggantinya.
Elagabalus yang tahu akan hal ini sempat mencoba membunuh Alexander, meskipun tidak berhasil.

6. Valerianus (22 October 253 – 260)

10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Salah satu Kaisar Romawi yang terkenal berperang dengan Persia adalah Valerianus. Selain peperangannya dengan bangsa Persia, Valerianus terkenal sebagai pembenci kaum Nasrani.

Membagi tugas, Valerianus menghadang raja Shapur I di Edessa, sementara anaknya, Gallienus, merebut Antiokhia dari Sasaniyah. Dalam Pertempuran Edessa, bala tentara Valerianus berkurang karena penyakit, sehingga menyebabkan kekalahannya.10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Beberapa sumber mengatakan Shapur benar-benar mempermalukan Valerianus, seperti menjadikannya “tumpuan kaki” saat naik dan turun dari kuda. Namun, kematian Valerianus masih menjadi misteri, ada yang bilang tragis dan ada yang bilang biasa saja. Memerintah hampir 7 tahun, Gallienus menggantikan posisi Valerianus.

7. Carus (September 282 – Juli 283)

10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Di usia tuanya sebagai Kaisar Romawi, Carus berhasil mengusir bangsa Sarmatia dan Quadi dari Danube. Dengan begitu, Carus mendapatkan gelar Germanicus Maximus.

Berbekal keberhasilannya, ia mencoba menghadang Kekaisaran Sasaniyah (Persia ke-2). Pertama, Carus berhasil merebut Mesopotamia, dan menekan Seleukia dan ibu kota Sasaniyah, Ctesiphon, bagian timur Sungai Tigris. Carus pun sempat dipanggil Persicus Maximus karena telah membalaskan kekalahan Romawi pada Sasaniyah.

Namun, saat hampir berhasil menduduki Ctesiphon, Carus wafat dengan cara yang paling mencengangkan, yaitu tersambar petir!

8. Valentinianus I (26 Februari 364 – 17 November 375)

10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Ada baiknya, jadi pemimpin harus sabar dan tidak cepat marah. Kalau tidak, maka ending-nya bisa sama seperti Valentinianus I. Bukan rahasia kalau cepat marah bisa membunuhmu!

Saat tengah membangun benteng di Sungai Donau, kaum Quadi protes. Lagi-lagi, masalah bangsa Romawi dengan kaum Quadi!

Alhasil, protes kaum Quadi berubah anarkistis, dan mereka (bersama Bangsa Sarmatia) memutuskan untuk menduduki daerah Romawi. Saat itu, Valentinianus I belum mendengar kabar apapun hingga setahun kemudian.10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Tidak mengindahkan pembunuhan raja kaum Quadi oleh orang bawahannya, Valentinianus I kemudian lanjut menindas kaum Quadi. Lalu, Valentinianus I memutuskan untuk setuju bernegosiasi dengan wakil dari Quadi, dengan syarat mereka harus menyerahkan orang-orang terbaiknya sebagai tentara.

Alih-alih tunduk begitu saja, wakil Quadi mengatakan kalau Valentinianus I pun punya andil dalam hal ini, dan mengatakan bahwa Roma seharusnya tidak membangun benteng di sana, serta kaum Quadi punya hak membela diri. Selain itu, ia pun juga mengungkit kejadian pembunuhan raja kaum Quadi.

Mendengar hal tersebut dari rakyat jelata, Valentinianus I benar-benar naik pitam dan mengamuk. Saking marahnya, Valentinianus I terserang stroke dan wafat setahun kemudian (saat itu, tak ada yang mengenal penyakit stroke).

9. Joannes (20 November 423 – Mei 425)

10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Saat Kaisar Honorius wafat pada 423 Masehi, putranya Theodocius II tengah berada di Konstantinopel ragu untuk memberitakan kematiannya.

Theodocius II akhirnya memutuskan untuk mengangkat Valentinianus III sebagai kaisar baru di bagian Timur. Joannes kemudian mengirim Aetius untuk mencari bala bantuan dari kaum Hun. Singkatnya, pasukan Joannes dan Valentinianus III bentrok dan Joannes-lah pemenangnya. Berbaik hati, Joannes mengampuni mereka dan membiarkan mereka hidup. Namun, siapa sangka, kebaikan Joannes itulah yang menjadi kejatuhannya?

10. Petronius Maximus (17 Maret – 31 Mei 455 Masehi)

10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Sekitar tahun 440an, Raja negeri Vandal, Genserik, dan Kaisar Valentinianus III telah setuju untuk damai dengan syarat menikahkan putra & putri mereka, Hunerik & Eudocia.

Namun, Valentinianus III memperkosa istri politikus Romawi, Petronius Maximus. Marah, Maximus memutuskan untuk mengadu domba Valentinianus III dengan panglimanya, Aetius. Hasilnya, Valentinianus III membunuh Aetius, dan Maximus berhasil menghasut bawahan Valentinianus III (mantan bawahan Aetius) untuk membunuhnya.

Maximus menjadi Kaisar Romawi Barat pada 455 Masehi hanya selama dua bulan setengah. Mengapa sesingkat itu?10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Balas dendam, Maximus menikahi janda Valentinianus III, Eudoxia. Curiga terhadap Maximus, Eudoxia meminta tolong pada Genserik. Di satu sisi, Maximus sudah membatalkan perjanjian, dan menikahkan Eudocia dengan putranya sendiri. Sudah dapat casus belli, Genserik pun memutuskan untuk menduduki Roma.

Takut, Maximus pun menyuruh bawahannya mencari pasukan dari Visigoth. Tak kunjung kembali dengan bala bantuan, Maximus pun ikut kabur ke luar kota.

Genserik dan pasukannya pun tiba dan menduduki dan merampas habis Roma. 10 Kaisar Romawi yang Mengakhiri Hidupnya dengan Tragis

Kesejahteraan rakyat pun ikut terancam. Karena pemerintah muncul dari rakyat, sudah seharusnya ia melindungi dan mengayomi rakyat, bukan sebaliknya! Sesuai dengan pernyataan Abraham Lincoln lewat Pidato Gettysburg pada 1863,

“Pemerintah yang dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, niscaya tidak akan musnah dari Bumi.”

JURAGANQQPOKER POKERONLINE JURAGANQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *