JuraganQQLounge – 5 Kekeliruan yang Sering Terjadi Saat Membaca Label Makanan, Waspada!
Indojuraganqq.com – Wajib tahu, agar tak salah lagi
Salah satu hal yang menyebalkan dan membosankan saat berbelanja adalah ketika harus membaca dan memahami apa kata-kata dan makna yang tertera di dalam kemasan makanan.
Bukan hanya karena istilah yang digunakan, namun juga pemahaman lain yang tidak langsung dituangkan di komposisi makanan. Seperti istilah bebas lemak alami atau bahkan 100 persen buah segar. Hal tersebut adalah beberapa contoh dari sekian banyak istilah di label makanan yang perlu kalian cermati.
Nah, tentunya jika tidak paham akan hal di atas, maka kalian juga bisa terjebak mengenai hal tersebut.
Nah, untuk membantu dan juga meluruskan. Berikut ada lima kekeliruan saat membaca label makanan yang perlu kalian waspadai.
5 Kekeliruan yang Sering Terjadi Saat Membaca Label Makanan, Waspada!
1. Berpikir bahwa alami dan organik adalah sama
Mungkin klian pernah mendengar atau bahkan berpikir bahwa alami dan organik adalah dua hal yang sama. Padahal ada beberapa hal yang perlu diluruskan.
Natural atau alami memiliki dua makna. Pertama, semua komposisi menggunakan bahan alami. Kedua, bahannya di ekstrak dari bahan alami.
Jadi, jika label yang dicantumkan adalah pilihan kedua, maka itu bukan produk alami. Sebab sudah jelas, jika produk itu terbuat dari ekstrak bahan alami. Yang alami adalah yang benar-benar murni alami tanpa bantuan atau campuran apapun.
Sementara organik, memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi. Sebab dibutuhkan sertifikasi tertentu dari badan pengawasan yang kompeten.
Produknya juga bukan asal tanam, namun di proses dengan tahap-tahap yang telah ditata dengan baik dalam suatu wilayah yang di jaga dengan ketat.
Jadi intinya kedua hal di atas berbeda, ya.
2. Berpikir bahwa susunan label gula adalah sama
Memang benar, bahwa makanan, seperti susu dan buah-buahan mengandung gula alami. Tapi semua makanan di atas juga dikemas dengan nutrisi penting lainnya. Disisi lain, tambahan gula seperti gula pasir, sirup jagung, dan madu pada dasarnya adalah kalori kosong.
Nah, dalam hal penilaian proses pencantuman urutan gula di label makanan, sebagai pembeli kalian harus kritis. Kalian harus jeli melihat bahan-bahan yang sebenarnya ada di dalam produk tersebut.
Jika gula terdaftar di bagian pertama bahan makanan, percayalah makanan yang hendak kalian beli mengandung banyak kalori. Lain halnya dengan gula yang di letakkan di bagian terakhir, maka kalorinya tidak terlalu signifikan.
3. Mengira bahwa dengan sebutan ‘dari buah asli’ itu benar-benar asli
Saat ini, sangat banyak produk makanan yang mengklaim dirinya dengan sebutan 100 persen buah asli. Memang benar, mereka menggunakan buah yang asli dan makanan tersebut memiliki rasa buah. Namun, yang perlu diperhatikan adalah itu bukan 100 persen jaminan.
Pihak produsen bisa saja dengan hanya mengestrak rasa makanan dan menyertakan tambahan gula atau perasa buatan.
Jadi intinya, bukan berarti minuman dari buah asli bisa dikatakan dibuat dengan 100 persen buah asli. Pasti ada bahan lain menjadi campurannya.
4. Menganggap bahwa produk bebas lemak dan gula sudah pasti sehat
Pernyataan ini sebenarnya bergantung kepada kebutuhan diet kalian masing-masing. Memang benar, jika mengurangi gula atau lemak dapat membantu mencapai tujuan kesehatan, seperti badan yang ideal. Tapi, hati-hati.
Produk yang dikurangi lemak cenderung memiliki natrium atau gula ekstra. Gula yang lebih rendah sering kali berarti lebih banyak lemak atau garam.
Jadi sederhananya, apapun produk yang dikeluarkan perusahaan biasanya ditambahkan sesuatu bahan lain. Tujuannya adalah untuk menambah rasa dan menggantikan gula yang sudah di kurangi tadi.
5. Mengabaikan ukuran penyajian
Saat kalian dengan senangnya mengonsumsi makanan, kalian bisa saja kelewatan porsi dari apa yang direkomendasikan dan diinginkan oleh tubuh kalian.
Makanya sangat penting untuk mengontrol diri. Catat jumlah porsi dalam satu paket, lalu amati berapa total porsi itu. Misalnya, setengah kantong keripik bisa saja menjadi dua porsi kantong di yang lain, padahal kalian mengonsumsi semua itu. Berhati-hatilah dengan paket yang terlihat seperti satu porsi.
Bahkan, dengan makanan kecil, seperti permen batangan atau roti, penting untuk melihat berapa banyak porsinya. Hanya karena bisa muat di tangankalian, bukan berarti kalian bisa memakannya sekaligus. Ingat porsinya, ya,
Nah, itulah lima hal krusial terkait kekeliruan saat membaca label makanan. Ada beberapa hal memang yang tersirat dicantumkan. Namun, disinilah konsumen diuji ketelitiannya. Yuk, mulai sekarang perhatikan label makanannya dengan seksama dan jangan sampai terjebak lagi.
baca juga : 5 Cara Efektif Memutihkan Gigi, Bisa Dilakukan Dari Rumah!