5 Tanda 'Time Anxiety', Kecemasan akan Waktu yang Mengganggu
Uncategorized

5 Tanda ‘Time Anxiety’, Kecemasan akan Waktu yang Mengganggu

JuraganqqLounge – 5 Tanda ‘Time Anxiety’, Kecemasan akan Waktu yang Mengganggu

Indojuraganqq.com – Bisa terjadi pada siapa pun secara tidak sadar

Time anxiety atau kecemasan akan waktu adalah kondisi kamu merasa cemas dan takut tidak bisa memanfaatkan waktu dengan maksimal. Bila dibiarkan, kecemasan dan ketakutan tersebut akan mengganggu produktivitas dalam bekerja.

Melansir Rescue Time, kecemasan akan waktu bukan sekadar rasa kewalahan pada waktu-waktu tertentu, melainkan dapat bersemayam dalam diri kita selama berhari-hari. Lantas, bagaimana cara mengetahui kalau kita mengalami time anxiety? Berikut ini tanda-tandanya yang perlu diperhatikan.

5 Tanda ‘Time Anxiety’, Kecemasan akan Waktu yang Mengganggu

1. Merasa khawatir akan keterlambatan

Walau ada istilah “jam karet”, tetapi sebetulnya keterlambatan dianggap sebagai kebiasaan buruk. Kita tentu tak mau dianggap tak bisa diandalkan hanya karena terlambat dalam beberapa hal.

Sadar atau tidak, rasa khawatir terhadap keterlambatan akan membuat diri kita kewalahan dan stres yang berujung pada kecemasan tiada henti. Bila kamu merasakannya, tandanya kamu sedang dilanda time anxiety.

Mengutip Healthline, Dr. Alex Lickerman, MD, mengatakan bahwa stres karena kemungkinan terlambat dapat membuat kita gelisah secara terus-menerus.

Tidak hanya itu, kecemasan terhadap waktu juga berdampak pada suasana hati. Contohnya, seseorang yang terlambat beberapa menit akan merasa kesal atau marah pada diri sendiri. Mengganggu sekali, bukan?

2. Selalu merasa dikejar waktu

Situasi dikejar waktu atau deadline mau tak mau mengharuskan kita untuk melakukan berbagai hal dengan lebih cepat, bahkan kita bisa mengerjakannya terburu-buru. Waspada, perasaan tersebut adalah salah satu tanda yang menyertai time anxiety.

Melansir Healthline, kecemasan terhadap waktu dapat memicu keinginan untuk segera berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya karena takut akan menyia-nyiakan atau kehilangan waktu.

Perasaan gusar yang ditimbulkan dari kemungkinan terlambat pada poin pertama secara tidak langsung menstimulasi otak untuk lebih waspada terhadap waktu yang terbuang. Oleh karena itu, seseorang yang dilanda kecemasan waktu akan selalu merasa dirinya dikejar waktu dengan maksud tak ingin kehilangan banyak waktu di akhir. Wah, rumit sekali, ya.

3. Memiliki kecenderungan suka menunda-nunda

Sebuah penelitian ilmiah tentang kebiasaan suka menunda-nunda (procrastination) yang diterbitkan oleh Canadian Center of Science and Education pada tahun 2015 mengungkap bahwa salah-satu faktor penyebab kebiasaan tersebut adalah kecemasan. Kecemasan yang dimaksud lebih pada rasa cemas dan takut terhadap kegagalan.

Sederhananya, seseorang yang memiliki rasa cemas dan takut terhadap kegagalan akan memiliki kecenderungan suka menunda-nunda pekerjaan. Orang itu akan merasa seperti kehabisan waktu untuk memperbaiki skenario buruk yang belum tentu terjadi. Pada akhirnya, ia malah tenggelam dalam pikirannya sendiri bukannya mulai bertindak.

4. Tidak pernah merasa cukup atas apa yang dikerjakan

Pernahkah kamu merasa tidak cukup atau kurang puas atas apa yang kamu kerjakan? Biasanya hal itu terjadi karena kamu merasa waktu berjalan begitu cepat. Alhasil, bukannya mengapresiasi, kamu malah berpikiran kalau kamu punya sedikit waktu lebih banyak, pasti hasilnya akan jauh lebih baik. Hati-hati, itu juga bisa tanda kamu sedang mengalami time anxiety.

Melansir Healthy Place, seseorang akan cenderung menginginkan waktu yang lebih. Kemudian, ketika apa yang ia kerjakan dalam waktu tersebut tak sesuai ekspetasi, ia akan dilanda kecemasan yang luar biasa. Maka dari itu, berhentilah merasa tidak pernah cukup atas apa yang kamu kerjakan jika kamu ingin terbebas dari segala rasa cemas.

5. Merasa telah melewatkan banyak kesempatan tertentu

Waktu akan terasa sangat terbatas bagi seseorang yang mengalami kecemasan waktu. Contohnya, seseorang yang merasa melewatkan kesempatan untuk mewujudkan pencapaian tertentu pada usianya saat ini. Selanjutnya, ia akan merasa sangat cemas memikirkan bagaimana jika ia tidak bisa mengejar ketertinggalannya.

Melansir New Scientist, hidup yang diselimuti pikiran akan ketidakpastian bisa memicu rasa takut dan cemas. Sebuah studi dalam Journal of Abnormal Psychology tahun 2013 juga menyatakan bahwa seseorang yang terlalu sering merenungkan hal-hal buruk akan memiliki risiko depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.

Maka dari itu, kurang-kurangilah merenungkan atau memikirkan skenario buruk yang berpotensi menurunkan tingkat produktivitas dan memicu risiko kecemasan yang tinggi.

Time anxiety atau kecemasan terhadap waktu yang berlebih dan sudah mengganggu kualitas hidup butuh intervensi medis. Namun, bila masih dalam tahap awal, atasi dengan memahami apa penyebab yang menimbulkan kecemasan tersebut. Setelahnya, praktikkan meditasi atau mindfulness yang bertujuan untuk memusatkan perhatian terhadap apa yang terjadi secara sadar dan menerimanya tanpa penghakiman.

baca juga : 5 Kondisi Medis Umum Ini Bisa Jadi Penyebab Jari Kaki Mati Rasa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *