JuraganQQ Lounge – Cegah diabetes mulai dari sekarang Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. BANDARQ
Diabetes juga dapat dianggap sebagai penyakit yang disebabkan oleh kelainan reaksi kimia dalam hal penggunaan yang tepat dari karbohidrat, lemak, dan protein dari makanan karena kekurangan pengeluaran atau kekurangan insulin.
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur jumlah gula dalam darah. Gula darah tinggi adalah jika kadar gula darah pada saat puasa lebih dari 126 mg / dl dan pada saat tidak cepat lebih dari 200 mg / dl.
Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg / dl pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula atau karbohidrat lainnya. Kadar gula darah normal cenderung meningkat sedikit tapi semakin lama setelah berusia 50 tahun, terutama pada orang yang tidak aktif secara fisik.
Jenis-jenis Diabetes
Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.
Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.
Gejala Diabetes
Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:
- Sering merasa haus.
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
- Sering merasa sangat lapar.
- Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Berkurangnya massa otot.
- Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi.
- Lemas.
- Pandangan kabur.
- Luka yang sulit sembuh.
- Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.
Beberapa gejala juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang mengalami diabetes, antara lain:
- Mulut kering.
- Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.
- Gatal-gatal.
- Disfungsi ereksi atau impotensi.
- Mudah tersinggung.
- Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan.
- Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (akantosis nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin
Beberapa orang dapat mengalami kondisi prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam darah di atas normal, namun tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Seseorang yang menderita prediabetes dapat menderita diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik.
Faktor Risiko Diabetes
Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti:
- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 1.
- Menderita infeksi virus.
- Orang berkulit putih diduga lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 dibandingkan ras lain.
- Bepergian ke daerah yang jauh dari khatulistiwa (ekuator).
- Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada usia 4-7 tahun dan 10-14 tahun, walaupun diabetes tipe 1 dapat muncul pada usia berapapun.
Sedangkan pada kasus cegah diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah mengalami kondisi ini jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti:
- Kelebihan berat badan.
- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2.
- Kurang aktif. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Kurang aktif beraktivitas fisik menyebabkan seseorang lebih mudah terkena diabetes tipe 2.
- Usia. Risiko terjadinya diabetes tipe 2 akan meningkat seiring bertambahnya usia.
- Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal. Seseorang yang memiliki kadar kolesterol baik atau HDL (high-density lipoportein) yang rendah dan kadar trigliserida yang tinggi lebih berisiko mengalami diabetes tipe 2.
Khusus pada wanita, ibu hamil yang menderita diabetes gestasional dapat lebih mudah mengalami diabetes tipe 2. Selain itu, wanita yang memiliki riwayat penyakit polycystic ovarian syndrome (PCOS) juga lebih mudah mengalami diabetes tipe 2.
Pengobatan Diabetes
Pasien diabetes diharuskan untuk mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein dari biji-bijian, serta makanan rendah kalori dan lemak. Pasien diabetes dan keluarganya dapat berkonsultasi dengan dokter atau dokter gizi untuk mengatur pola makan sehari-hari.
Untuk membantu mengubah gula darah menjadi energi dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, pasien diabetes dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, setidaknya 10-30 menit tiap hari. Pasien dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memilih olahraga dan aktivitas fisik yang sesuai.
Pada diabetes tipe 1, pasien akan membutuhkan terapi insulin untuk mengatur gula darah sehari-hari. Selain itu, beberapa pasien diabetes tipe 2 juga disarankan untuk menjalani terapi insulin untuk mengatur gula darah. Insulin tambahan tersebut akan diberikan melalui suntikan, bukan dalam bentuk obat minum. Dokter akan mengatur jenis dan dosis insulin yang digunakan, serta memberitahu cara menyuntiknya.
Pada kasus diabetes tipe 1 yang berat, dokter dapat merekomendasikan operasi pencangkokan (transplantasi) pankreas untuk mengganti pankreas yang mengalami kerusakan. Pasien diabetes tipe 1 yang berhasil menjalani operasi tersebut tidak lagi memerlukan terapi insulin, namun harus mengonsumsi obat imunosupresif secara rutin.
Pada pasien diabetes tipe 2, dokter akan meresepkan obat-obatan, salah satunya adalah metformin, obat minum yang berfungsi untuk menurunkan produksi glukosa dari hati. Selain itu, obat diabetes lain yang bekerja dengan cara menjaga kadar glukosa dalam darah agar tidak terlalu tinggi setelah pasien makan, juga dapat diberikan.
Pasien diabetes harus mengontrol gula darahnya secara disiplin melalui pola makan sehat agar gula darah tidak mengalami kenaikan hingga di atas normal. Selain mengontrol kadar glukosa, pasien dengan kondisi ini juga akan diaturkan jadwal untuk menjalani tes HbA1C guna memantau kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir.
Komplikasi Diabetes
Sejumlah komplikasi yang dapat muncul akibat diabetes tipe 1 dan 2 adalah:
- Penyakit jantung
- Stroke
- Gagal ginjal kronis
- Neuropati diabetik
- Gangguan penglihatan
- Depresi
- Demensia
- Gangguan pendengaran
- Luka dan infeksi pada kaki yang sulit sembuh
- Kerusakan kulit akibat infeksi bakteri dan jamur
Diabetes akibat kehamilan dapat menimbulkan komplikasi pada ibu hamil dan bayi. Contoh komplikasi pada ibu hamil adalah preeklamsia. Sedangkan contoh komplikasi yang dapat muncul pada bayi adalah:
- Kelebihan berat badan saat lahir.
- Kelahiran prematur.
- Gula darah rendah (hipoglikemia).
- Keguguran.
- Penyakit kuning.
- Meningkatnya risiko menderita diabetes tipe 2 pada saat bayi sudah menjadi dewasa.
Cegah Diabetes
Cegah diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena pemicunya belum diketahui. Sedangkan, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional dapat dicegah, yaitu dengan pola hidup sehat. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes, di antaranya adalah:
- Mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat.
- Menjaga berat badan ideal.
- Rutin berolahraga.
- Rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam setahun.
Jika telah mengetahui penyebab diabetes maka akan sangat mudah untuk mencegah nya, dengan menjauhi penyebab diabetes maka akan mencegah penyakit diabetes.
Mengubah pola hidup yang lebih baik maka bisa membantu untuk mencegah penyakit diabetes dan akan mencegah kadar gula darah untuk naik.
Cegah Diabetes, jika menjaga kadar gula darah tetap stabil maka bisa membantu untuk mencegah penyakit diabetes. Cara menjaga kada gula darah tetap normal yaitu dengan menjaga asupan makanan.
Makanan manis dan makanan memiliki kadar lemak yang tinggi sebaik nya tidak di konsumsi karena bisa meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh.
Itulah dari beberapa penjelasan mengenai penyebab dari penyakit diabetes melitus yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.