JURAGANQQ – Timnas Maroko menjadi satu-satunya wakil benua Afrika yang tersisa di Piala Dunia 2022 setelah Senegal tersingkir oleh Inggris. Meskipun begitu Maroko ingin tampil lepas di babak 16 besar saat menghadapi Spanyol pada Selasa (6/12/2022).
Dari lima tim wakil benua Afrika, hanya Maroko dan Senegal yang mampu lolos dari penyisihan grup Piala Dunia 2022. Sementara Kamerun, Tunisia, dan Ghana harus rela angkat koper terlebih dahulu dari Qatar.
Kali ini Maroko akan berjuang sendirian setelah Senegal kalah telak 3-0 dari Inggris. Namun Pelatih Maroko, Walid Regragui justru melihat kondisi ini bukanlah tekanan bagi timnya untuk membawa kebanggaan benua Afrika.
“Sebaliknya, kami tidak akan rugi. Kami akan keluar mengayun (bermain lepas), dengan sikap menang, untuk mengibarkan bendera Maroko tinggi-tinggi,” ujar Regragui dikutip dari Fotmob.
Didukung Satu Benua Afrika
Tersingkirnya Senegal di babak 16 besar praktis membuat Maroko menjadi satu-satunya tim Afrika di Piala Dunia 2022. Dengan begitu, tinggal Maroko yang bisa mengharumkan nama benua Afrika di kancah sepak bola dunia.
Meskipun mengemban harapan besar masyarakat Afrika, Walid Regragui tidak ambil pusing. Justru itu bisa menjadi tambahan motivasi terlebih timnya baru saja menjadi pemuncak klasemen Grup F.
“Kami ingin membuat semua orang Arab dan Afrika bahagia dan kami ingin doa dan dukungan mereka, (itu) memberi kami tambahan (motivasi). Sebelumnya hanya orang Maroko, sekarang kami akan menambahkan orang Arab dan Afrika dengan dukungan dan doa mereka,” ucap Regragui
“Akan ada jutaan orang yang menonton. Kami tidak ingin ada penyesalan, kami ingin memberikan yang terbaik dari diri kami sendiri,” tambah Regragui.
Tidak Mengusung Misi Balas Dendam
Sebelumnya Maroko pernah bertemu dengan timnas Spanyol di Piala Dunia 2018. Kala itu Maroko bermain imbang di laga pamungkas Grup B tersebut.
Di laga itu, Maroko bisa saja memenangkan laga dan berakhir setidaknya dengan satu kemenangan. Namun gol Iago Aspas di detik-detik jelang laga usai membuat harapan Maroko sirna.
Meskipun demikian, Walid Regragui tidak ingin menjadikan pertemuan di babak 16 besar Piala Dunia 2022 ini sebagai ajang balas dendam. “Balas dendam? Tidak, kami sama sekali tidak (berniat) membalas dendam,” ujar Regragui.
“Kami tidak melihat ke masa lalu, kami memiliki generasi baru dan bagi saya mentalitas harus diubah, aspek negatif hanya berlaku di Maroko yang lama.”
“Ini bukan tim yang sama seperti pada 2018, bukan tim Spanyol yang sama seperti pada 2018. Itu adalah dua tim tingkat tinggi yang saling berhadapan. Saya bahkan tidak berpikir kita harus berbicara tentang balas dendam,” tegas Regragui soal misi balas dendam Maroko