Defisit Kalori Metode Diet untuk Menurunkan Berat Badan
Saat sedang diet untuk menurunkan berat badan, tak sedikit orang yang menerapkan defisit kalori supaya hasil yang didapat efektif.
Metode defisit kalori dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan dengan kalori yang lebih sedikit dibandingkan dengan kalori yang dibakar dalam sehari. Dengan metode ini, program penurunan berat badan bisa optimal.
Defisit Kalori Metode Diet untuk Menurunkan Berat Badan Apa, sih, sebetulnya defisit kalori dan bagaimana menerapkannya dengan benar? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk!
1. Apa itu defisit kalori?
Di lansir Healthline, defisit dilakukan dengan cara mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang kita butuhkan.
Metode ini di ketahui cukup berhasil untuk orang yang melakukan program penurunan berat badan, karena kalori yang di peroleh dari makanan dan minuman yang di konsumsi lebih sedikit dari tenaga yang kita keluarkan.
Sebaliknya, jika kalori yang masuk ke tubuh kita melebihi kalori yang di keluarkan, hal ini menyebabkan surplus kalori
2. Penting untuk mengetahui kalori yang di butuhkan
Ketika menerapkan defisit kalori, sangat penting untuk mengetahui kebutuhan kalori yang kita butuhkan setiap harinya. Hal ini perlu di lakukan karena kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda dan tergantung dari beberapa faktor, seperti berat badan, usia, dan jenis kelamin, dan aktivitas fisik.
Dengan mengetahui kebutuhan kalori, kita bisa memperhitungkan berapa defisit kalori yang pas untuk menurunkan berat badan.
3. Cara menerapkan metode defisit kalori
Setelah mengetahui kebutuhan kalori yang di butuhkan, kita dapat melakukan metode defisit kalori. Salah satu cara utamanya adalah mengatur pola makan agar tidak sampai berlebihan.
Menurut keterangan panduan Dietary Guidelines for Americans, pola makan yang sehat dengan sedikit kalori meliputi :
- Sayuran.
- Buah-buahan.
- Protein seperti daging tanpa lemak, telur, dan kacang kedelai.
- Minyak zaitun.
- Susu rendah lemak.
Meskipun ingin menurunkan berat badan, asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh harus di perhatikan agar tubuh tetap fit. Beberapa makanan di atas dapat kamu masukkan ke dalam menu diet atau berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menentukan makanan yang pas untuk tubuhmu.
4. Olahraga untuk mendukung program defisit kalori
Bukan hanya menjaga pola makan, melakukan aktivitas fisik secara rutin seperti berolahraga juga penting untuk dilakukan saat menjalankan diet defisit kalori.
Seseorang yang sebelum menjalankan program defisit kalori kurang aktif secara fisik, aktivititas fisiknya tersebut harus di tingkatkan agar pembakaran kalori lebih banyak dari kalori yang masuk ke dalam tubuh.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan aktivitas fisik yang ringan untuk dilakukan, seperti:
- Bersepeda.
- Jalan cepat.
- Melakukan pekerjaan rumah.
- Aktif bermain dengan anak-anak.
Makin tinggi aktivitas yang di lakukan, maka pembakaran kalori makin banyak.
5. Risiko defisit kalori
Melakukan defisit kalori terlalu berlebihan tanpa memperhatikan asupan nutrisi yang di butuhkan oleh tubuh dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Di lansir Medical News Today, tubuh kita mempunyai jumlah kalori minimum yang di perlukan untuk beraktivitas dengan baik.
Jika kita melakukan defisit kalori terlalu banyak, akan muncul beberapa masalah kesehatan, seperti:
- Penurunan metabolisme.
- Mengganggu pemeliharaan massa tulang.
- Rentan terkena penyakit.
- Meningkatkan risiko batu empedu.
Hati-hati, pola diet yang terlalu berlebihan justru akan menimbulkan masalah kesehatan seperti di atas.
Defisit kalori akan efektif jika di dukung dengan gaya hidup sehat. Pastikan asupan makanan dan aktivitas fisik yang kamu lakukan sesuai dengan kalori yang di butuhkan oleh tubuh agar penurunan berat badan dapat berjalan secara efektif, tanpa menimbulkan masalah kesehatan.