JURAGANQQ – 5 Penyebab Buruknya Komunikasi dalam Keluarga, Gadget Jadi Penghalang Pertalian darah saja tak cukup kuat untuk mendekatkan perasaan. Melalui komunikasi pula setiap anggota keluarga mampu memberikan dukungan atas problem masing-masing. Jangan sampai ada anggota keluarga yang lebih nyaman membicarakan masalahnya dengan orang lain ketimbang saudara kandung.
1. Sikap terlalu individualis
Di dalam keluarga mestinya ada perasaan terhubung satu sama lain. Ini bermakna harus ada kepedulian terhadap saudara, anak, dan orangtua.
Bukan malah para penghuni rumah saling cuek ketika saudaranya menghadapi persoalan. Baik diri sendiri maupun keluarga sama pentingnya. Kurangi sifat egois yang membuat kita terlalu fokus pada diri sendiri dan abai pada orang lain termasuk keluarga.
2. Kesibukan tinggi di luar rumah
Seiring dengan datangnya masa dewasa, kesibukan di luar rumah memang cenderung bertambah tinggi. Akan tetapi, jangan lupakan pentingnya kelancaran komunikasi dengan keluarga.
Sebab ketika kita terlalu sibuk, membuka smartphone untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga saja tak akan sempat. Sibuk dan menjadi produktif memang penting. .
3. Asyik dengan gadget masing-masing
Tidak usah terlalu ketat. Cukup sampai terbentuk komitmen yang kuat untuk setiap orang lebih mengutamakan bercakap-cakap dengan anggota keluarganya ketimbang main gadget.
. Yaitu, sebagai perangkat yang memudahkan keperluan manusia. Namun, tidak menghilangkan kebutuhan manusia akan interaksi secara langsung dengan manusia lainnya.
4. Aturan sangat ketat bikin takut
Di dalam keluarga memang perlu ada sejumlah aturan. Tujuannya supaya kehidupan di rumah berjalan dengan tertib. Aturan bahkan dapat memengaruhi masa depan anak-anak.
Pastinya hanya aturan yang membentuk kedisplinan dan rasa tanggung jawab, bukan ketakutan yang berlebihan pada pembuatnya. Aturan yang terlalu ketat terasa sebagai pengekangan.
Anggota keluarga yang terkena aturan tersebut menjadi kehilangan kebebasan dan keberaniannya. Dalam keadaan tertekan, siapa pun akan cenderung diam serta menarik diri. Dampaknya, komunikasi di keluarga macet.
5. Tumpukan masalah yang tak terselesaikan dengan baik
Masalah pasti mewarnai kehidupan berkeluarga. Baik masalah antara suami dengan istri, orangtua dengan anak, maupun anak dengan adik atau kakaknya. Bagaimana penyelesaian setiapnya?
Bila problem-problem yang ada tak pernah terpecahkan dengan baik, hati-hati. Setelah lelah bertengkar, antarindividu yang terlibat mungkin menjadi malas bicara. Hubungan telah merenggang.
Komunikasi keluarga yang baik serta lancar penting sekali untuk merekatkan hubungan. Di dalamnya ada keterbukaan, rasa saling percaya, kemauan buat memahami, serta kemampuan untuk memberikan dukungan. Keluarga bukan hanya tentang hubungan darah, melainkan yang terpenting justru saling bicara.
SUMBER BERITA JURAGANQQ