JURAGANQQLOUNGE – 4 Strategi Menjaga Kesehatan Jantung sesuai Usia
Penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, 1 dari 3 kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung pada 2019. Mengejutkannya lagi, saat ini penyakit jantung gak hanya menyerang orangtua, melainkan juga bisa dialami oleh anak muda.
Karenanya, upaya pencegahan perlu dilakukan sedini mungkin. Dalam hal ini, pengaturan gaya hidup sehat menjadi salah satu strateginya. Di setiap usia, terdapat beberapa hal yang perlu diprioritaskan sehingga strategi pencegahannya bisa disesuaikan. Oleh karena itu, simak panduan menjaga kesehatan jantung sesuai usia berikut ini, yuk!
1. Menerapkan fondasi gaya hidup sehat di usia 20 hingga 30-an
Di usia-usia produktif seperti sekarang, tubuh sedang mencapai puncak kejayaannya. Risiko penyakit jantung masih sangat rendah karena kesehatan tubuh masih sangat optimal. 4 Strategi Menjaga Kesehatan Jantung sesuai Usia
Namun ini bukan berarti kamu terbebas sepenuhnya dari ancaman penyakit jantung. Gaya hidup tidak sehat seperti tinggi konsumsi garam, gula, dan lemak, merokok, minum alkohol berlebihan, jarang berolahraga, dan stres bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Terlebih jika dilakukan dalam waktu lama.
Oleh sebab itu, usia 20 hingga 30-an merupakan saat yang tepat untuk membentuk fondasi hidup yang sehat. Dengan stamina tubuh masih fit, kamu bisa push tubuh untuk melebihi limit dengan rutin berolahraga, konsumsi gizi seimbang dengan mengikuti panduan isi piringku sesuai anjuran Kemenkes, membatasi rokok dan alkohol, serta manajemen stres.
2. Rutin periksa kesehatan di usia 40-an
Memasuki usia kepala empat, kamu harus lebih peduli dengan kesehatan tubuh. Karenanya, pemeriksaan rutin sangat di anjurkan. Ini bertujuan untuk mendeteksi risiko penyakit jantung sehingga tindakan preventif bisa di lakukan sejak awal. Metriks yang perlu di perhatikan di antaranya kolesterol LDL, HDL, gula darah puasa, serta indeks massa tubuh (IMT).
Di usia ini, kamu juga harus bisa mengontrol diri karena risiko perkembangan penyakit jantung menjadi lebih besar di bandingkan sebelumnya. Terlebih kalau kamu punya riwayat penyakit jantung di keluarga. Karenanya, pola makan harus di atur lebih ketat.
Namun untuk aktivitas fisik, kamu bisa melanjutkan rutinitas olahraga seperti sebelumnya. WHO menganjurkan olahraga intensitas ringan setidaknya 150 hingga 300 menit atau olahraga intensitas sedang hingga berat setidaknya 75 hingga 150 menit dalam seminggu.
Catatannya, kamu bisa sesuaikan rutinitas olahraga dengan kondisi kesehatan dan kesibukan sehari-hari. Pastikan kamu tetap mendapat istirahat yang cukup sebelum dan setelah berolahraga.
3. Menjaga berat badan dan lingkar perut normal di usia 50-an
Seiring meningkatnya usia, fungsi tubuh mulai menurun. Tubuh akan mengalami beberapa perubahan. Contohnya menopause pada perempuan. Proses alami ini di ketahui memunculkan faktor risiko penyakit jantung sehingga perempuan menopause lebih rentan terserang penyakit jantung.
Hal yang sama juga di alami pria. Di lansir Healthline, laki-laki mengalami penurunan level testosteron sebesar 1 persen setiap tahun setelah berusia 30 tahun. Menurut keterangan American Heart Association, terdapat keterkaitan antara rendahnya kadar testosteron dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Selain itu, orang dewasa di atas usia 50-an lebih rentan mengalami kenaikan berat badan. Terlebih pada pria, akumulasi lemak bisa terjadi di bagian perut. Lemak di bagian ini di ketahui jauh lebih berbahaya karena dapat memicu peradangan kronis di seluruh tubuh yang kemudian meningkatkan risiko penyakit jantung.
Karenanya, pastikan berat badan dan lingkar perut berada dalam batas normal. Berdasarkan WHO regional Pasifik, status gizi normal di lihat dari indeks massa tubuh (IMT) sebesar 18,5 sampai 22,9 kg/m2. Sementara itu, Kemenkes menganjurkan batas aman lingkar perut sebesar 90 cm pada pria dan 80 cm untuk perempuan.
4. Tetap aktif di usia 60-an
Di awal usia 60-an, 20 persen pria dan 10 persen wanita mengalami penyakit jantung sebagaimana di jelaskan WebMD. Persentase ini terus bertambah seiring peningkatan usia. Hal ini menjadi sedemikian wajar karena proses penuaan yang terjadi di dalam tubuh memperbesar risiko perkembangan penyakit jantung.
Beberapa faktor risiko penyakit jantung juga sudah bermunculan, seperti tekanan darah tinggi, irama jantung yang gak teratur, hingga pengerasan dan penyumbatan pembuluh darah. Modifikasi pola makan seperti membatasi garam, gula, dan lemak bisa di lakukan dalam hal ini.
Untuk olahraga, Badan Kesehatan Dunia menyarankan untuk tetap berolahraga tapi dengan mengurangi intensitas, durasi, dan frekuensi olahraga di banding sebelumnya. Apabila belum memungkinkan berolahraga, lakukan aktivitas fisik lain seperti memperbanyak berdiri, melakukan pekerjaan rumah, atau berjalan-jalan pagi di sekitar rumah.
Selain mengadaptasi gaya hidup sehat, konsultasikan juga dengan dokter terkait masalah kesehatan yang di miliki. Sebagai contoh, jika ada tekanan darah tinggi, apakah cukup dengan mengurangi konsumsi garam atau di perlukan obat juga untuk mengatasinya.
Menjaga kesehatan jantung harus di mulai dari sekarang. Pasalnya, penyakit jantung bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Jadi, jangan menunda kebiasaan hidup sehat hanya karena kamu merasa masih muda, ya!