JURAGANQQLOUNGE – Kenapa Migrain Sering Menyerang pada Pagi Hari?
Serangan migrain saat bangun tidur umum dialami oleh orang-orang yang didiagnosis dengan sakit kepala sebelah ini.
Penelitian dalam jurnal Archives of Internal Medicine (2004) menyebut bahwa sakit kepala pada pagi hari memengaruhi 1 dari 13 orang. Menurut American Migraine Foundation, pagi hari adalah waktu umum serangan migrain.
Alasan serangan migrain terjadi pada pagi hari rumit dan tidak sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini bahwa cara otak melewati siklus tidur-bangun ada hubungannya dengan itu. Untuk memahaminya lebih baik, kenali beberapa penyebab potensial serangan migrain pada pagi hari yang telah dirangkum di bawah ini.
1. Pola tidur
Penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Headache and Pain (2020) menunjukkan hubungan antara gangguan tidur dan migrain. Insomnia adalah gangguan tidur umum yang membuat sulit untuk tertidur dan tetap tertidur, mengakibatkan kualitas tidur yang buruk dan pada kasus yang parah, kurang tidur.
Masalah kualitas tidur dapat memicu migrain pada pagi hari. Misalnya, kualitas tidur yang buruk—yang bisa di sebabkan oleh apnea tidur obstruktif, bruksisme, atau mendengkur—dapat memicu migrain.
Kurang tidur, terlalu banyak tidur, atau pola tidur yang tidak teratur (yang dapat di sebabkan oleh gangguan tidur-bangun atau kerja shift) juga dapat memicu migrain kambuh.
2. Kondisi mental
Kondisi kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres telah lama di kaitkan dengan migrain. Satu penelitian dalam The Journal of Headache and Pain (2017) menemukan bahwa stres dan kecemasan pada khususnya, berhubungan kuat dengan kondisi tersebut.
Partisipan studi melaporkan gejala berikut ini yang mungkin terkait dengan kecemasan:
- Tidak mampu menghentikan atau mengendalikan rasa khawatir.
- Kesulitan bersantai.
- Merasa gugup, cemas, atau gelisah.
- Terlalu khawatir tentang berbagai hal.
Menambahkan dari Medical News Today, depresi dan kecemasan dapat memicu serangan migrain, karena masalah kesehatan mental tersebut memengaruhi tidur dan meningkatkan stres, yang merupakan pemicu migrain lainnya.
3. Hormon
Perempuan secara signifikan lebih mungkin mengalami migrain di bandingkan dengan laki-laki.
Mengutip laporan dalam jurnal Systematic Reviews (2021), hormon estrogen telah terbukti berperan dalam serangan migrain. Penurunan kadar estrogen berpotensi memicu sakit kepala.
Perempuan mengalami fluktuasi kadar estrogen selama siklus menstruasi, selama kehamilan, atau melalui perimenopause dan menopause.
Selain itu, perubahan hormon pada pagi hari dapat menyebabkan migrain dan sakit kepala lainnya. Menurut National Headache Foundation, sekitar pukul 4–8 pagi, tubuh memproduksi lebih sedikit endorfin, yang merupakan senyawa pereda nyeri alami. Oleh karena itu, migrain mungkin terasa lebih parah saat bangun tidur.
Selain itu, tubuh memproduksi lebih banyak hormon epinefrin pagi hari. Epinefrin dapat menyebabkan serangan migrain.
4. Obat-obatan
Banyak orang minum obat pereda nyeri yang di jual bebas untuk meredakan sakit kepala. Namun, seiring waktu obat pereda nyeri yang sering di andalkan ini malah bisa memicu sakit kepala. Ini karena ketika di gunakan dalam jangka waktu lama, obat-obatan tersebut menjadi kurang efektif dan sakit kepala yang muncul kembali menjadi lebih menyakitkan.
Kondisi ini di kenal sebagai sakit kepala karena penggunaan obat berlebihan atau sakit kepala rebound. Kenapa Migrain Sering Menyerang pada Pagi Hari?
5. Genetik
Menurut laporan dalam jurnal Neuropsychiatric Disease and Treatment (2021), penelitian telah banyak menunjukkan bahwa ada komponen genetik yang signifikan untuk migrain. Berdasarkan riwayat medis keluarga, kamu mungkin rentan terhadap gangguan neurologis ini.
Koneksi ini dapat menjelaskan penyebab sakit kepala secara umum, tetapi apa yang memicu migrain pada anggota keluarga lain mungkin berbeda dari pemicu pribadi kamu. Kenapa Migrain Sering Menyerang pada Pagi Hari?
6. Dehidrasi
Terbangun dengan keadaan dehidrasi dapat memicu migrain pada beberapa orang. Menurut American Migraine Foundation, hingga sepertiga orang mengklaim bahwa dehidrasi adalah pemicu serangan migrain, walaupun ini di rasakan ringan.
Dehidrasi pada malam hari dapat di sebabkan oleh kurang minum air putih, berkeringat saat tidur, atau demam.
Tanda-tanda dehidrasi lainnya saat bangun tidur termasuk mulut kering, pusing, dan kebingungan.
7. Putus kafein
Beberapa orang yang mengonsumsi terlalu banyak kafein juga dapat mengalami dehidrasi.
Kalau kamu lebih sering minum kopi atau minuman berenergi manis daripada air putih, ini mungkin bertanggung jawab atas dehidrasi yang di alami tubuh.
Di jelaskan dalam laman K Health, apabila kamu biasanya mengonsumsi kafein dalam jumlah banyak kemudian berhenti tiba-tiba, ini dapat menyebabkan gejala putus kafein (caffeine withdrawal) jangka pendek, termasuk migrain. Akan tetapi, melepaskan diri dari ketergantungan kafein bisa bermanfaat bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Bangun tidur mengalami migrain adalah kejadian umum pada orang-orang yang di diagnosis dengan gangguan neurologis tersebut. Ini bisa karena pengobatan, putus kafein, kurang tidur, kondisi mental tertentu, dan lain-lain.
Kalau kamu mengalami migrain yang reguler atau sering, atau serangan terasa parah dan sangat melemahkan, berkonsultasilah dengan dokter. Dokter dapat membantu mengobati dan merencanakan strategi pencegahan terbaik.