JURAGANQQLOUNGE – 7 Cara Mencegah Infeksi Sinus, biar Gak Tersiksa!
Apakah kamu mengalami sakit kepala mendadak, nyeri wajah, hidung meler, dan hidung tersumbat? Meskipun mungkin itu adalah flu, tetapi bisa juga itu adalah infeksi sinus atau sinusitis.
Sinusitis adalah peradangan peradangan pada sinus, atau rongga berisi udara di wajah. Infeksi sinus terjadi ketika cairan menumpuk di sinus dan memungkinkan kuman tumbuh.
Gejala umum infeksi sinus bisa berupa:
- Postnasal drip.
- Cairan hidung berubah warna (kehijauan).
- Hidung tersumbat.
- Nyeri tekan pada wajah, terutama di bawah mata atau di pangkal hidung.
- Sakit di bagian depan kepala.
- Sakit di gigi.
- Batuk.
- Demam.
- Kelelahan.
- Bau mulut.
Sinusitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Alergi dan asma juga terkait dengan infeksi sinus.
Pilek yang parah sering disalahartikan sebagai infeksi sinus. Gejala migrain juga dapat dikacaukan dengan gejala infeksi sinus—banyak orang mengira mereka mengalami sakit kepala sinus, padahal sebetulnya itu adalah serangan migrain.
Gejala infeksi sinus terdengar sangat menyiksa, ya? Kabar baiknya, kita dapat mencegah infeksi sinus dengan tetap sehat dan menghindari kuman dan alergen. Bagaimana caranya? Baca terus, ya!
1. Rutin cuci tangan
Virus adalah penyebab paling umum dari infeksi sinus. Dilansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mencuci tangan secara menyeluruh dan teratur dapat melindungi kita dari virus, seperti halnya menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang mengalami flu atau infeksi saluran pernapasan atas.
Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik. Kalau tidak ada sabun, kamu bisa menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol. 7 Cara Mencegah Infeksi Sinus, biar Gak Tersiksa!
Pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, tidur cukup, rutin olahraga, dan membatasi minuman beralkohol juga dapat melindungi kita dari penyakit. Begitu juga dengan pakai masker.
2. Hindari asap rokok dan asap lainnya
Supaya sinus bebas dari infeksi, jangan merokok dan hindari asap rokok. Asap tembakau dan kontaminan di udara yang tercemar dapat mengiritasi dan menyebabkan peradangan pada saluran hidung dan paru-paru, serta meningkatkan risiko mengembangkan sinusitis kronis, seperti dilansir Mayo Clinic. Kalau kamu merokok, carilah bantuan agar bisa segera berhenti demi kesehatan kamu dan orang-orang di sekitarmu.
Selain asap tembakau, apa pun yang terhirup bisa berisiko dan dapat menyebabkan peradangan pada saluran hidung dan paru-paru.
Sebuah penelitian dalam jurnal Radiology pada November 2022 menemukan bahwa peradangan peradangan dan emfisema atau kerusakan paru-paru sebenarnya lebih sering terjadi pada perokok ganja daripada bukan perokok dan perokok tembakau saja. Menurut penelitian, ini bisa jadi karena tidak ada filter pada rokok ganja dan penggunanya menahan napas lebih lama.
Beberapa orang juga mengalami reaksi peradangan terhadap asap yang kuat, seperti bahan kimia, pemutih, dan wewangian dan menyebabkan peradangan. Kualitas udara yang buruk akibat polusi, kebakaran, dan lain-lain semuanya meningkatkan paparan partikel di sinus dan paru-paru, membuat kita rentan terhadap lebih banyak infeksi.
3. Jaga sinus tetap lembap
Kelau udara di rumah kamu kering, menambahkan lebih banyak kelembapan dengan humidifier dapat dengan pelembab udara dapat membantu mencegah sinusitis. Akan tetapi, pastikan untuk membersihkan humidifier secara rutin dan menyeluruh agar bebas dari jamur.
Kosongkan tangki dan keringkan semua permukaan humidifier sekali sehari. Kamu juga bisa mengisi ulang tangki dengan air kemasan berlabel “suling” atau “dimurnikan”, yang memiliki kandungan mineral lebih rendah daripada kebanyakan air keran, sehingga kecil kemungkinannya untuk mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur.
4. Dapatkan vaksin yang direkomendasikan
Vaksin COVID-19 dan booster-nya, flu, dan pneumokokus dapat membantu kita tetap sehat dan terhindar dari infeksi sinus.
Banyak yang tidak sadar bahwa vaksin pneumokokus bisa memberi perlindungan dari bakteri paling umum yang menyebabkan penyakit sinus dan pneumonia. Ini diindikasikan untuk banyak orang di atas usia 18 tahun dan yang memiliki kronis atau perokok.
5. Hindari alergen umum
Menurut American College of Allergy, Asthma and Immunology, orang yang memiliki alergi dan asma berisiko lebih besar terkena infeksi sinus.
Alergi dan asma menyebabkan penumpukan peradangan dan lendir di sinus dan paru-paru. Akibatnya, seseorang lebih rentan terhadap kesulitan membersihkan virus dan bakteri dari paru-paru dan lebih sering sakit. Ketika alergi dan asma orang terkendali, mereka lebih jarang sakit.
Sinusitis alergi adalah reaksi terhadap inhalan seperti debu, serbuk sari, asap, dan bulu binatang. Menghindari alergen ini adalah cara terbaik untuk menghindari sinusitis alergi.
6. Membersihkan dan mengirigasi sinus
Irigasi hidung adalah cara mudah untuk membantu mencegah dan mengobati masalah sinus, menurut Harvard Health Publishing. Kamu bisa melakukannya dengan spuit kecil atau neti pot.
Coba lakukan langkah-langkah ini sekali atau lebih setiap hari:
- Aduk ½ sendok teh (sdt) garam tanpa yodium dan ½ sdt baking soda ke dalam 2 cangkir air sulingan suam kuku atau air yang telah direbus dan didinginkan sebelumnya. Jangan gunakan air keran, yang tidak disaring atau diolah secara memadai, dan mungkin mengandung organisme tingkat rendah yang dapat menyebabkan infeksi serius.
- Isi spuit dengan larutan air garam (saline) buatan sendiri, atau gunakan neti pot untuk mengalirkan larutan melalui hidung.
- Bersandarlah di wastafel, masukkan ujung spuit ke dalam salah satu lubang hidung, dan tekan pompa dengan lembut. Air akan mengalir keluar dari lubang hidung yang sama (atau lubang hidung yang berlawanan). Gunakan setidaknya satu spuit penuh larutan garam.
- Ulangi langkah ini di lubang hidung lainnya.
- Bilas spuit atau neti pot secara menyeluruh dengan air matang suling atau dingin dan keringkan setelah digunakan.
Walaupun membersihkan dan mengirigasi sinus adalah perbaikan sementara yang dapat meredakan gejala, tetapi ini bukan untuk mengobati sinusitis.
Pengobatan utama sinusitis adalah mengatasi penyebab utamanya, baik alergi ataupun infeksi.
Kalau kamu ingin melakukan cara ini, sebainya tanyakan kepada dokter terlebih dulu, karena beberapa pasien diabetes mungkin rentan terhadap infeksi jamur yang dapat diperburuk oleh irigasi hidung.
7. Minum lebih banyak cairan
Untuk menurunkan risiko mengembangkan sinusitis atau untuk meredakan gejala awal sinusitis, penting untuk mengeringkan saluran hidung dan menjaganya tetap bersih, menurut Harvard Health Publishing.
Salah satu caranya adalah dengan minum banyak air sepanjang hari, karena hidrasi yang tepat membantu menjaga lendir tetap encer.
Itulah beberapa cara untuk mencegah infeksi sinus atau sinusitis. Kesehatan sinus yang baik dapat membantu mencegah infeksi. Apabila kamu mengalami gejala infeksi sinus yang tak kunjung membaik atau malah memburuk, sebaiknya buat janji temu dengan dokter, ya.