JURAGANQQ LOUNGE 5 Hewan Paling Mematikan di Siprus, Ada Ikan Beracun!
Siprus termasuk salah satu negara kecil yang berada di kawasan Benua Eropa.
Akan tetapi, Siprus memiliki keanekaragaman fauna yang luar biasa. Ketika menjelajahi wilayah Siprus, maka kamu dapat menemukan berbagai jenis satwa liar termasuk hewan mematikan yang bisa mengancam nyawa manusia.
Mereka hidup di berbagai macam area, mulai hutan, pegunungan, perairan dan lain-lain. Sering membuat serangan secara tiba-tiba.
Berikut ini 5 Hewan Paling Mematikan di Siprus, Ada Ikan Beracun!
Blunt nosed viper
Blunt nosed viper di nobatkan sebagai ular paling beracun di Siprus di mana gigitan ular ini dapat membunuh korbannya dengan cepat.
Setiap tahunnya terdapat sekitar 20 laporan manusia yang terkena serangan blunt nosed viper.
Mereka banyak mendiami area padang rumput lebat dan di bawah pepohonan untuk berteduh.
Black tarantula
Black tarantula memang di kenal akan penampilannya yang menyeramkan karena spesies laba-laba ini memiliki ukuran tubuh yang besar hingga 12 sentimeter.
Sengatan dari black tarantula dapat menyebabkan iritasi serta pembekakan di area gigitannya.
Jika korbannya terkena banyak gigitan dari black tarantula, maka ia akan mengalami serangan jantung.
Cyprus scorpion
Cyprus scorpion merupakan hewan endemik asli dari Siprus.
Racun mematikan dari spesies kalajengking ini di keluarkan melalui ujung ekornya.
Oleh karena itu, korban yang terkena serangan cyprus scorpion harus mendapatkan pertolongan medis dengan segera.
Cyprus scorpion termasuk hewan nokturnal yang aktif beraktivitas di malam hari.
European cat snake memiliki serangan yang sangat mengerikan.
Mereka akan menggigit dan mengunyah daging korbannya, lalu meregangkan area gigitan untuk memasukkan bisa yang lebih banyak.
Cara ini sangat efektif untuk membunuh mangsanya dengan cepat.
Weever fish
Weever fish menjadi salah satu spesies ikan paling beracun yang hidup di wilayah perairan Mediterania.JURAGANQQ
Sebagian besar korban mereka adalah penyelam dan perenang.
Ikan ini sulit sekali di deteksi keberadaannya karena sering berkamuflase dengan lingkungan di sekitarnya.
