JURAGANQQLOUNGE – 5 Kebiasaan Toxic yang Bisa Merusak Diri, Hindari!
Kesehatan mental memiliki peran krusial dalam kualitas hidup kita. Untuk mencapai keseimbangan dan kebahagiaan, penting untuk mengidentifikasi dan menghindari kebiasaan-kebiasaan toxic yang dapat merusak kesehatan mental.
Menghindari kebiasaan toxic adalah langkah penting dalam mencapai keseimbangan dan kesejahteraan. Dengan menyadari pola-pola berbahaya ini, kita dapat membentuk kehidupan yang lebih positif, membangun kepercayaan diri, dan menumbuhkan hubungan yang sehat dengan diri sendiri dan orang lain. Berikut ini kita akan membahas lima kebiasaan yang perlu dihindari untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif.
1. Negative self-talk
ilustrasi negative self talk (pexels.com/RDNE Stock project)
Salah satu kebiasaan toxic yang sering terabaikan, tetapi memiliki dampak besar pada kesehatan mental, adalah negative self-talk atau percakapan diri negatif. Berbicara kepada diri sendiri dengan cara yang negatif dapat merusak harga diri. Gantilah pikiran negatif dengan yang positif dan praktikkan kebaikan pada diri sendiri.
Setiap kali pikiran negatif muncul, usahakan menggantinya dengan pikiran positif. Misalnya, jika kamu berpikir, “Saya tidak bisa melakukannya,” ubah menjadi, “Saya mungkin menghadapi tantangan, tetapi saya bisa mencobanya.” Mengucapkan afirmasi positif setiap hari dapat membantu meresapi pikiran positif ke dalam pikiran bawah sadar. Ucapkan kata-kata yang menguatkan dirimu sendiri.
2. Manajemen waktu yang buruk
ilustrasi time management (pexels.com/Gustavo Fring)
Manajemen waktu yang buruk adalah kebiasaan toxic yang dapat memengaruhi produktivitas dan kesehatan secara keseluruhan. Pertama, identifikasi kegiatan atau kebiasaan yang menghabiskan waktu secara tidak efisien. Tinjau pola harianmu untuk menemukan area yang memerlukan perubahan.
Prioritaskan tugas-tugas berdasarkan urgensi dan pentingnya. Hindari terjebak dalam pekerjaan yang tidak mendukung tujuan utama. Tetapkan tujuan harian atau mingguan untuk memberikan fokus dan arah pada penggunaan waktumu.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Toxic yang Ternyata Sehat untuk Hubungan, Apa Aja?
3. Overthinking
LANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL DI BAWAH
Editor’s Picks
- 50 Persen Millenial Generasi Sandwich & Ini Pengaruhi Keputusan Nikah
- Independent Women Versi Yenny Wahid, Dirut AirAsia, Dan Bos Plataran
- Arti Kata Day Since Dan Mbak Taylor, Lagi Ngetren Di Media Sosial
dm-playerilustrasi overthinking (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Overthinking adalah kebiasaan toxic yang dapat menghambat kebahagiaan dan produktivitas. Dengan kesadaran diri, praktik mindfulness, dan perubahan pola pikir, kita dapat membebaskan diri dari jerat pikiran berlebihan.
Pertama, perhatikan kapan dan di mana overthinking muncul. Kesadaran diri adalah langkah pertama untuk mengatasi kebiasaan ini. Tentukan batas waktu untuk pengambilan keputusan. Hindari membiarkan pertimbangan terus-menerus tanpa hasil akhir yang jelas. Praktikkan teknik mindfulness dan meditasi untuk membantu menenangkan pikiran. Ini membantu mengurangi kecenderungan untuk terjebak dalam pemikiran berputar.
4. Perbandingan diri
ilustrasi membandingkan diri (pexels.com/George Milton)
Mengatasi kebiasaan toxic perbandingan diri memerlukan waktu dan kesabaran, tetapi itu adalah langkah penting menuju kebahagiaan dan penerimaan diri. Dengan memfokuskan energi pada perjalanan dan pencapaian pribadi, kita dapat membangun kemandirian diri yang kuat dan menghargai nilai unik yang dimiliki masing-masing individu.
Langkah pertama adalah mengenali kapan kita cenderung membandingkan diri dengan orang lain. Kesadaran diri adalah kunci untuk memutus siklus ini. Alihkan perhatian dari prestasi orang lain dan fokuslah pada perjalanan dan pencapaian pribadi. Setiap individu memiliki cerita dan progresnya sendiri.
5. Lack of selfcare
ilustrasi kebiasaan merokok (pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)
Kebiasaan toxic kurangnya self-care dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita. Kesehatan fisik dan mental kita sangat tergantung pada kebiasaan merawat diri. Dengan memprioritaskan kesejahteraan dan membangun rutinitas perawatan diri, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk kehidupan yang lebih seimbang dan bermakna.
Pertama, tingkatkan kesadaran akan kebutuhan fisik dan mentalmu. Identifikasi area di mana kamu sering mengabaikan perawatan diri. Buat rutinitas perawatan diri harian atau mingguan. Ini bisa mencakup waktu untuk olahraga, meditasi, atau kegiatan yang memberikan relaksasi.
Menghindari kebiasaan-kebiasaan toxic adalah langkah pertama menuju kesehatan mental yang baik. Ini melibatkan kesadaran diri, kemauan untuk berubah, dan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif. Dengan menghindari perbandingan diri, menetapkan batas sehat, mengubah self-talk negatif, dan membangun hubungan yang baik, kita dapat mencapai keseimbangan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.