JURAGANQQLOUNGE – 4 Manfaat Daun Kelor untuk Diet, Lancarkan Metabolisme
Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman tropis yang mudah ditemui di negara-negara Asia Tenggara. Tanaman ini telah lama dipuji karena manfaat kesehatannya selama ribuan tahun.
Tanaman kelor kaya akan antioksidan dan senyawa tanaman bioaktif, yang salah satu khasiatnya adalah membantu menurunkan berat badan. Berikut ini beberapa manfaat daun kelor penurunan berat badan dan kesehatan kamu secara keseluruhan.
1. Kaya akan vitamin C
Hampir seluruh bagian tanaman kelor bisa dimakan atau dijadikan bahan obat herbal tradisional. Hal ini khususnya berlaku pada daun dan polongnya, yang biasa dimakan di beberapa wilayah India dan Afrika.
Daun kelor merupakan sumber yang baik untuk vitamin dan mineral. Menurut FoodData Central, satu cangkir daun kelor (21 gram) mengandung:
- Protein: 2 gram
- Vitamin B6: 19 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG)
- Vitamin C: 12 persen dari AKG
- Besi: 11 persen dari AKG
- Riboflavin (B2): 11 persen dari AKG
- Vitamin A (dari beta-karoten): 9 persen dari AKG
- Magnesium: 8 persen dari AKG
Selain daunnya, biji kelor sangat kaya akan vitamin C. Satu cangkir biji kelor segar yang di iris (100 gram) mengandung sekitar 157 persen dari kebutuhan harian vitamin C kamu. Vitamin C bisa membantu mempercepat metabolisme dan pembakaran kalori.
2. Mengandung senyawa antiinflamasi
Peradangan atau antiinflamasi adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Ini merupakan mekanisme perlindungan yang penting, tetapi bisa menjadi masalah jika terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama. 4 Manfaat Daun Kelor untuk Diet, Lancarkan Metabolisme
Kebanyakan buah-buahan utuh, sayuran, dan rempah-rempah memiliki sifat antiinflamasi. Para ilmuwan percaya bahwa isothiocyanates merupakan senyawa antiinflamasi utama yang terdapat pada daun dan biji kelor (Journal of Ethnopharmacology, 2010).
Peradangan akan meningkat seiring bertambahnya berat badan, yang menyebabkan resistansi insulin dan resistansi leptin. Oleh karena itu, senyawa antiinflamasi bisa membantu mengontrol berat badan.
3. Daun kelor kaya akan antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang bertindak melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas tingkat tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berkaitan dengan beberapa penyakit, termasuk obesitas.
Beberapa senyawa tanaman antioksidan telah di temukan pada daun Moringa oleifera (Food and Chemical Toxicology, 2009). Selain vitamin C dan beta-karoten, antioksidan dalam tanaman kelor termasuk:
- Kuersetin: Antioksidan kuat ini dapat membantu menurunkan tekanan darah.
- Asam klorogenat: Bisa membantu menurunkan kadar gula darah setelah makan.
Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan yang kuat antara konsumsi antioksidan dan penurunan berat badan.
4. Berat badan mungkin turun lebih banyak
Satu studi yang membandingkan peserta yang kelebihan berat badan dalam kelompok plasebo di bandingkan mereka yang menggunakan formula herbal, termasuk ekstrak daun kelor, menemukan bahwa kelompok suplemen kehilangan sekitar 10 pon (4,5 kg) lebih banyak selama 16 minggu (Diabetes, Obesity and Metabolism, 2018).
Semua peserta mengikuti diet rendah kalori dan berolahraga, jadi perlu di ingat bahwa itu mungkin merupakan komponen penting dalam penurunan berat badan peserta penelitian.
Selain itu, orang-orang dalam penelitian ini tidak hanya mengonsumsi kelor; ekstrak pohon kari dan kunyit juga di sertakan dalam formula. Sulit untuk mengatakan apa peran spesifik kelor dalam penurunan berat badan.
Daun kelor adalah salah satu makanan sehat yang padat nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Menurunkan berat badan adalah salah satu manfaatnya, walaupun topik ini masih butuh penelitian lebih lanjut.
Mengandalkan daun kelor saja tidak akan bisa menurunkan berat badan secara efektif. Yang lebih penting adalah memperhatikan porsi makan, mengonsumsi makanan sehat lewat pola makan seimbang, rutin olahraga, tidur nyenyak, dan mampu mengelola stres dengan baik.