BERITA KESEHATAN

Ini Gejala Rabies yang Tidak Boleh Disepelekan

Apa Itu Penyakit Rabies? Ini Penyebab, Gejala, dan Langkah Penanganan  Penyakit Rabies

JURAGANQQLOUNGE Gejala rabies terdiri dari tiga tahapan, yaitu awal, progresif dan kritis. Kamu wajib mengetahui tahapannya agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus rabies. Ketika masuk ke dalam tubuh, virus ini dapat menyerang sistem saraf pusat manusia.

Proses penularan rabies yakni melalui gigitan hewan terinfeksi, terutama anjing. Itu mengapa rabies disebut juga sebagai penyakit anjing gila.

Gejala rabies mungkin tidak segera muncul, tetapi ketika mereka mulai berkembang, penyakit ini dapat berakibat fatal. Maka dari itu, penting untuk mengenali gejalanya supaya kamu lebih waspada dan segera mencari pengobatan.

Berikut gejala penyakit rabies yang perlu kamu ketahui:

Demam dan malaise

Gejala awal rabies dapat mirip dengan flu biasa, termasuk demam, kelelahan, dan malaise.

Ketika virus rabies memasuki tubuh, sistem kekebalan tubuh merespons dengan cara meningkatkan produksi sel-sel kekebalan dan zat-zat kimia bernama sitokin.

Sitokin ini berperan dalam merangsang respon imun dan dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh alias demam.

Selain demam, pengidapnya mungkin mengalami penurunan energi dan kehilangan nafsu makan.

Nyeri atau kesemutan di lokasi gigitan

Setelah tergigit oleh hewan yang terjangkitrabies, gejala awal dapat mencakup rasa nyeri, kesemutan, atau gatal di area gigitan.

Hal ini karena penyebaran virus dari tempat gigitan sedang menuju sistem saraf pusat.

Setelah virus rabies memasuki tubuh melalui gigitan hewan terinfeksi, virus ini memiliki kemampuan untuk menyebar melalui saraf tepi (nervus perifer) menuju sistem saraf pusat, seperti otak dan sumsum tulang belakang.

Selama proses ini, virus dapat menyebabkan perubahan di sekitar area gigitan, termasuk nyeri atau kesemutan.

Ketakutan terhadap air (hidrofobia)

Salah satu gejala khas rabies adalah ketakutan yang berlebihan terhadap air atau hidrofobia.

Pengidapnya mungkin mengalami kesulitan menelan dan merasa sangat cemas ketika mencoba minum air.

Hal ini karena virus rabies telah memengaruhi sistem saraf pusat, termasuk otak.

Akibatnya, infeksi oleh virus ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada otak, khususnya di daerah yang mengatur perilaku dan respons terhadap stimulus eksternal, seperti rasa takut.

Spasme dan kekakuan otot

Terserangnya sistem saraf pusat juga menyebabkan spasme otot atau kekakuan otot.

Alhasil, pengidapnya mungkin mengalami kesulitan berbicara, menelan, atau bahkan bernapas.

Pasalnya, virus yang menyerang sistem saraf menyebabkan ensefalitis, yaitu peradangan pada otak.

Peradangan ini merusak sel-sel otak dan memengaruhi fungsi normalnya.

Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai gejala neurologis, termasuk spasme dan kekakuan otot.

Perubahan perilaku dan kecemasan berlebihan

Rabies dapat memengaruhi perilaku pengidapnya sehingga menyebabkan perubahan drastis seperti kegelisahan, agresi, atau kebingungan mental.

Mereka mungkin merasa sangat cemas dan sulit untuk berkomunikasi dengan baik.

Ini karena, infeksi pada otak dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada struktur otak yang mengatur perilaku, emosi, dan respons terhadap stimulus eksternal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *