juraganqqlounge – Bocah laki-laki berusia 7 tahun, Satia Putra, mengalami obesitasdengan berat badan mencapai 97 kilogram Dan ada Saran dokter tangani obesitas ini . Dikutip dari Agen Poker, nafsu makan bocah asal Karawang, Jawa Barat ini sangat besar hingga 8-9 kali per hari belum termasuk cemilan
“Kesukaannya ikan laut dan telur. Itu wajib ada setiap makan, kalau tak ada dia marah. Setiap jam 12 malam dia sering minta makan. Kalau nggak dikasih marah-marah,” kata ayah Satia, Sarli, yang tinggal di Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Wetan.
Terkait hal tersebut, dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) dr Klara Yuliarti, SpA(K), mengatakan ada 4 poin yang patut diperhatikan dalam penanganan anak dengan obesitas ekstrem. Berikut penjelasannya:
Saran Dokter Tangani Obesitas
1. Usia
Obesitas dapat ditemukan saat anak berusia 1-2 tahun yang mengharuskan pemeriksaan lebih detail. Berat badan berlebih bisa dipengaruhi nutrisi yang risikonya mencapai 90 persen, atau non nutrisi misal gangguan atau sindrom tertentu dengan peluang 10 persen.
“Jika obesitas ditemukan pada anak yang berusia lebih dari 2 tahun, dokter akan bertanya lebih detail kapan tepatnya anak mulai gendut. Selanjutnya kita lihat kondisi lingkungannya yang ikut mempengaruhi obesitas pada anak.” kata dr Klara.
2. Perkembangan anak
Berat badan berlebih akan mempengaruhi proses tumbuh kembang anak. Dokter akan menilai bagaimana pengaruh penumpukan lemak di jaringan tubuh mempengaruhi fungsi organ.
“Pada poin perkembangan ini contohnya efek motorik dan kecerdasan anak. Untuk anak 7 tahun idealnya sudah kelas 1 SD ya, dari sini kita bisa tahu apakah obesitas berefek pada kecerdasan anak,” kata dr Klara.
BACA JUGA : Dokter Ini Ungkap Alasan Buat Tulisan ‘Kenapa Ada Pelakor?’ Yang Viral
3. Kondisi keluarga
Pada poin ini bisa diketahui apakah seluruh anggota keluarga punya tubuh yang gemuk, atau hanya dia sendiri. Dari sini bisa diketahui perilaku hidup satu keluarga keluarga serta asupan anak tiap hari.
“Dengan kondisi obesitas ekstrim maka harus diketahui kondisi keluarganya. Selanjutnya bisa diketahui faktor risiko yang mengakibatkan berat badan anak berlebih,” kata dr Klara.
4. Komplikasi
Obesitas terjadi karena penumpukan jaringan lemak pada tubuh. Kondisi ini bisa mempengaruhi kerja jantung, hati, dan ginjal yang dikenal sebagai sindrom metabolik.
“Komplikasi karena obesitas pada anak juga harus diatasi. Selain risiko sindrom metabolisme, dokter juga memeriksa apakah anak mengalami gangguan yang lain misal sesak napas atau ngorok saat tidur,” ujar dr Klara.