JURGANQQ LOUNGE –Liverpool harus mengakui kemenangan Arsenal pada pekan ke-23 English Premier League (EPL) 2023/2024. Bertarung di Emirates Stadium, Minggu (4/2/2024), The Reds kalah dengan skor 1-3 dari The Gunners. Burukya performa tim membuat pasukan Juergen Klopp pulang tanpa meraih poin dari London Utara. 3 Fakta Pertandingan Penyebab
Banyak faktor yang menyebabkan Liverpool tampil tidak sebagaimana mestinya. Sebagai informasi, kekalahan dari Arsenal merupakan kekalahan kedua Liverpool di Premier League sejauh musim ini. Lalu, apa faktor yang membuat Virgil van Dijk dan kolega gagal meraih kemenangan?
1. Lini tengah yang mati dan hilangnya kreativitas
Ryan Gravenberch dan Declan Rice berduel pada laga Arsenal kontra Liverpool. (premierleague.com)
Liverpool melawan Arsenal dengan skuad yang pincang. The Reds tanpa di perkuat Dominik Szoboszlai yang mengalami masalah hamstring. Dalam starting line up dengan formasi 4-3-3, Juergen Klopp memasang Curtis Jones, Alexis Mac Allister, dan Ryan Gravenberch di lini tengah.
Ketika berjalannya laga, Joe Gomez bermain sebagai inverted fullback membantu Mac Allister di pos gelandang bertahan. Hal itu membuat Jones dan Gravenberch lebih sedikit naik di sisi sayap. Sayangnya, strategi ini di atasi dengan baik oleh Arsenal melalui skema man marking. Strategi ini membuat lini tengah Liverpool tidak terkoneksi dengan baik dan kerap terputus ketika mengalirkan bola. Kai Havertz, Martin Odegaard, Jorginho, dan Declan Rice, melakukan tugasnya dengan baik untuk membuat lini tengah Liverpool tidak berkembang.
Ketiadaan Szoboszlai yang merupakan presser membuat Mac Allister kesulitan menjaga pola permainan. Gomez yang mengisi pos tersebut kerap gagal kembali ke posisi aslinya di sisi kiri pertahanan ketika Arsenal melakukan serangan. Konfigurasi lini tengah yang kacau ini membuat tim tuan rumah dengan mudah masuk ke celah kosong sehingga berulang kali mengancam gawang Liverpool.
Skema permainan ini juga yang membuat Arsenal mencetak gol pertama melalui Bukayo Saka. Havertz yang berperan sebagai false nine berhasil membuat Liverpool bermain dengan garis pertahanan tinggi. Odegaard yang memberikan umpan terobosan dari lini tengah berhasil diterima dengan baik oleh Havertz yang mampu melepaskan diri dari penjagaan Ibrahima Konate dan Virgil van Dijk. Gol saka yang dicetak melalui bola rebound tendangan Havertz juga diakibatkan kegagalan Gomez meng-cover area kiri pertahanan Liverpool. 3 Fakta Pertandingan Penyebab
Baca Juga: Kiprah 5 Pemain Termahal Arsenal pada Paruh Musim 2023/2024
2. Miskomunikasi lini belakang yang menciptakan gol aneh
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
- Beban Berat Menanti Shin Tae Yong di Bulan September
- 5 Pemain Terakhir yang Dilepas Chelsea ke Klub Besar EPL
- 5 Pemain yang Pernah Hijrah dari Real Madrid ke PSG, Asensio Terbaru
Miskomunikasi Alisson Becker dan Virgil van Dijk yang berujung gol kedua Arsenal. (premierleague.com)
Gol kedua Arsenal di hasilkan melalui kesalahan lini belakang Liverpool. Bermula dari umpan lambung yang di kirim Gabriel Magalhaes dari lini pertahanan Arsenal, bola sasaran menuju kepada Gabriel Martinelli yang sudah dijaga Virgil van Dijk. Bek asal Belanda ini sudah yakin Alisson mampu menyapu bola. Namun, ia gagal sehingga bola jatuh ke kaki Martinelli. Winger asal Brasil ini dengan mudah menjebloskan bola ke gawang yang kosong. Bagi pemain sekaliber Van Dijk dan Alisson, gol ini menjadi keanehan tersendiri.
Blunder para pemain Liverpool tak hanya sekali terjadi. Pada menit ke-88, Ibrahima Konate menerima kartu kuning kedua usai melanggar Kai Havertz. Kehilangan satu pemain membuat lini pertahanan kocar-kacir. Hal ini berujung pada terciptanya gol ketiga Arsenal pada menit ke-90+2 yang membuyarkan harapan The Reds membawa pulang poin dari London Utara.
Gol ketiga Arsenal di awali kesalahan Harvey Elliot yang gagal mengantisipasi bola umpan. Leandro Trossard berhasil melewati penjagaan dan merangsek ke kotak penalti dari sisi kanan pertahanan Liverpool. Van Dijk yang berusaha menutup pergerakan winger asal Belgia ini pun gagal. Trossard mencetak gol dari sudut sempit dengan melewati kaki dari Alisson.
Jika melihat dari sisi serangan Arsenal, mereka terbukti menunjukkan dominasi dengan memanfaatkan lini belakang Liverpool yang kurang padu. Melansir Opta Analyst, angka Expected goals (xG) yang di ciptakan The Gunners adalah 3,52. Jumlah ini merupakan yang tertinggi di hadapi oleh The Reds sepanjang sejarah Premier League musim ini.
3. Faktor kelelahan dan hilangnya para pemain kunci
Juergen Klopp dan Trent Alexander-Arnold di laga Arsenal kontra Liverpool. (premierleague.com)
Faktor kelelahan tidak bisa di lepaskan dari kekalahan Liverpool. Di luar dari segi permainan yang buruk dan tidak berkembang, alasan ini menjadi salah satu faktor yang patut di sorot. Sebelum melawat ke Emirates Stadium, The Reds telah memainkan tujuh laga di berbagai ajang pada Januari 2024. Meski tidak mengalami kekalahan dari laga yang dimainkan tersebut, padatnya jadwal membuat recovery pascalaga para pemain hanya berjalan singkat. 3 Fakta Pertandingan Penyebab
Absennya sejumlah pemain kunci juga menjadi faktor buruknya performa Liverpool. Selain Dominik Szoboszlai, Mohamed Salah juga masih absen dari pemulihan cedera. Minimnya pilihan pemain membuat Juergen Klopp kesulitan memainkan opsi lain dari bangku cadangan. Di laga ini, Andrew Robertson dan Thiago Alcantara masuk sebagai pemain pengganti setelah absen panjang akibat cedera. Kebugaran dan adaptasi mereka masih belum optimal. Sementara Trent Alexander-Arnold yang menjadi starter sendiri sebenarnya juga baru pulih sehingga kreativitasnya mandek.
Kekalahan yang dialami Liverpool ini membuat posisi mereka dari puncak klasemen sementara Premier League 2023/2024 terancam. Saat ini, The Reds masih memimpin dengan 51 poin. Arsenal yang memenangi laga ini membuntuti di peringkat kedua dengan 49 poin. Manchester City yang berada di urutan ketiga juga berpotensi menghasilkan poin yang sama dengan Arsenal jika mampu menang melawan Brentford pada, Selasa (6/2/2024) dini hari WIB. Dengan musim yang sudah berjalan sepertiganya, persaingan titel juara diprediksi bakal makin sengit jelang akhir kompetisi.