BERITA UNIK BERITA VIRAL

Ciri-Ciri ADHD pada Anak Salah Satunya Sulit Fokus!

JURAGANQQ  –   Ciri-Ciri ADHD pada Anak Salah Satunya Sulit Fokus!. Attention Deficit Disorder (ADD) atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah dua istilah yang sama dan di gunakan untuk menggambarkan kondisi kelainan otak. Istilah ADHD juga tetap di gunakan meski orang tersebut bukanlah tipe orang yang hyperactive.

Gejala ADHD pada Anak Terlihat Sebelum Usia 6 Tahun

nhs.uk menjelaskan bahwa gejala ADHD pada anak-anak dan remaja sudah jelas dan biasanya terlihat sebelum usia 6 tahun. Gejala ini terjadi di lebih dari 1 situasi, seperti di rumah dan di sekolah.

Anak-anak mungkin memiliki gejala kurang perhatian, hiperaktif, dan impulsif, atau mereka mungkin hanya memiliki salah satu gejala dari jenis perilaku ini. Gejala yang di tunjukkan pun bisa ringan, sedang, hingga berat, dan sangat mungkin berlanjut hingga dewasa.

Apakah ADHD Sebuah Penyakit Keturunan?

Centers for Disease Control and Prevention menjelaskan bahwa penyebab dan faktor risiko ADHD tidak di ketahui, namun penelitian saat ini menunjukkan bahwa genetika memainkan peran penting terhadap seorang anak yang memiliki ADHD.

Selain itu, beberapa faktor yang di percaya mampu menyebabkan ADHD pada anak adalah kerusakan otak, paparan terhadap risiko lingkungan di usia kehamilan muda, persalinan prematur, Mama yang mengonsumi minuman keras atau merokok, serta berat badan rendah saat hamil.

Ciri-Ciri ADHD pada Anak Salah Satunya Sulit Fokus!

Gejala ADHD pada Anak

Seperti yang telah di sebutkan di atas, bahwa gejala ADHD dapat di kategorikan menjadi dua jenis, yaitu inattention (kurang perhatian) dan hyperactivity + impulsiveness. Melansir dari kidshealth, berikut ciri-ciri dari setiap kategori.

  • Inattention: di tunjukkan dengan anak-anak yang mengalami kesulitan memusatkan perhatian, berkonsentrasi, dan mengerjakan tugas. Mereka mungkin tidak mendengarkan arahan dengan baik, mungkin melewatkan detail penting, dan mungkin tidak menyelesaikan apa yang telah mereka mulai. Anak yang masuk dalam kategori ini bahkan sering terlihat melamun atau terlalu banyak membuang waktu. Serta, mereka mungkin tampak linglung atau pelupa.
     
  • Hyperactive: anak hiperaktif cenderung gelisah, resah dan mudah bosan. Mereka akan cenderung tetap diam saat di butuhkan. Mereka mungkin terburu-buru dalam melakukan sesuatu dan membuat kesalahan yang ceroboh. Aksi seperti memanjat, melompat, atau melakukan tindakan kasar padahal seharusnya tidak, dan mengganggu orang lain tanpa sadar akan sering mereka lakukan.
     
  • Impulsif. Anak-anak yang impulsif bertindak terlalu cepat sebelum berpikir. Mereka sering menyela, mungkin mendorong, dan sulit menunggu. Kebiasaan buruk seperti melakukan sesuatu tanpa meminta izin, mengambil sesuatu yang bukan miliknya, bertindak dengan cara yang berisiko dan mungkin memiliki reaksi emosional yang tampaknya terlalu kuat untuk situasi tertentu akan menjadi sesuatu yang wajar bagi mereka.POKER ANDALAN NO.1 ASIA!

Butuh Bantuan Profesional untuk Mendeteksi ADHD pada Anak

Jika beberapa gejala tersebut sering terlihat pada anak, Mama bisa segera melakukan tes untuk mendiagnosis apakah anak menderita ADHD atau tidak. Ada beberapa langkah yang harus di lalui untuk mendapatkan hasilnya.

Perlu di ingat, bahwa tidak ada single test untuk mendiagnosis anak menderita ADHD. Biasanya, dokter akan banyak bertanya tentang kesehatan, perilaku, serta aktivitas anak sehari-hari untuk memulai pemeriksaan.

Ingat, hindari self-claim jika memang belum ada keputusan resmi dari dokter jika seseorang menderita ADHD, ya!

BACA JUGA : Kesalahan Yang Sering Di lakukan Saat Memakai Serum Wajah

Dukungan Orangtua untuk Anak dengan ADHD

Peran dan dukungan orangtua kepada anak dengan ADHD begitu besar. Biasanya akan ada pelatihan serta komunitas untuk membantu orangtua memahami kondisi sang anak, dan menjadi media untuk orangtua memberikan dukungan satu sama lain.

Pihak orangtua dan sekolah juga harus menjadi tim yang solid, agar mampu memaksimalkan potensi anak, dan menjaga anak tetap melakukan segala sesuatu dalam koridor.

Last but not least, lingkungan yang hangat serta suportif juga patut di ciptakan agar anak merasa nyaman, dan tidak di anggap berbeda.

ADHD juga bisa terjadi pada orang dewasa, namun sayangnya banyak yang tidak terdeteksi sejak dini. Jika ada beberapa perilaku berbeda yang terjadi pada anak, Mama dan Papa di minta untuk lebih tanggap, dan segera meminta bantuan profesional jika memang di butuhkan. Semoga informasi mengenai ciri-ciri Anak ADHD ini dapat bermanfaat.

SUMBER JURAGANQQ LOUNGE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *