JURAGANQQ – Bahaya Konsumsi Minuman Manis – Sekarang ini, berbagai minuman kekinian menjamur di mana-mana, mulai dari teh, kopi, dan variasi minuman lainnya. Namun, sadarkah kamu bahwa minuman tersebut mengandung gula yang cukup tinggi?
Melansir dari Mount Alvernia Hospital, Singapura, minuman manis, seperti milk tea, brown
Bayangkan bila kamu mengonsumsi minuman kekinian tersebut secara rutin. Kebiasaan mengonsumsi minuman manis sudah di ketahui berbahaya bagi kesehatan, karena bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Simak ulasannya lebih lanjut di sini.
Minuman Manis Tinggi Kalori dan Gula
Bahaya Konsumsi Minuman Manis – Berbicara mengenai peringkat minuman terbaik untuk kesehatan, minuman manis jelas berada di peringkat paling bawah. Minuman tersebut memberikan begitu banyak kalori dan hampir tidak ada nutrisi lain.
Meski tinggi kalori, mengonsumsi minuman manis tidak memberikan rasa kenyang yang sama seperti mengonsumsi makanan padat.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi minuman manis, sering kali tidak mengimbangi asupan kalori yang masuk dari minuman tersebut dengan makan lebih sedikit.
Perlu di ketahui, rata-rata minuman kaleng yang manis atau jus buah, memberikan sekitar 150 kalori yang hampir semuanya berasal dari gula tambahan. JURAGANQQ
Obesitas
Seperti yang di jelaskan sebelumnya, minuman kekinian yang tinggi gula bisa memberikan kalori yang banyak.
Namun, kebanyakan orang yang punya kebiasaan minuman manis tidak mengimbanginya dengan mengurangi kalori dari makanan yang di konsumsinya.
Inilah yang menyebabkan kebiasaan tidak sehat tersebut bisa meningkatkan berat badan yang berujung pada obesitas.
Berat badan berlebih atau obesitas juga bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti di abetes tipe 2, penyakit jantung, osteoarthritis, sleep apnea dan masalah pernapasan, dan masih banyak lagi. POKER
Diabetes tipe 2
Dampak kebiasaan minum minuman manis lainnya yang juga sudah jelas terbukti adalah diabetes tipe 2.
Seseorang yang mengonsumsi minuman manis secara teratur, 1-2 kaleng sehari atau lebih, memiliki risiko 26 persen lebih besar terkena di abetes tipe 2 di banding orang yang jarang mengonsumsi minuman tersebut.
Risiko bahkan lebih besar pada orang dewasa muda dan orang Asia.