Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa d isebabkan berbagai macam faktor. Bahkan, beberapa kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari terkadang bisa meningkatkan risiko kondisi ini.
Misalnya, sering marah-marah. Sejumlah penelitian menunjukkan perilaku sering marah di kaitkan dengan risiko gangguan kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Sebuah studi yang di publikasikan di jurnal American Heart Association (AHA) mengungkapkan marah, bahkan hanya sesaat, dapat memengaruhi fungsi pembuluh darah. Ketika seseorang marah, terjadi peningkatan adrenalin di dalam tubuhnya. Hal ini dapat menimbulkan dampak yang berbahaya terhadap sistem kardiovaskular.
Lebih lanjut, studi juga menemukan orang yang sering marah rentan mengalami pengerasan atau penyempitan pembuluh darah. Hal ini memaksa jantung untuk memompa lebih kuat, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah.
Selain sering marah, ada sejumlah kebiasaan lain yang bisa memicu darah tinggi. Seringkali, kebiasaan-kebiasaan ini di anggap sepele karena jarang menyebabkan masalah kesehatan dalam jangka pendek. Padahal jika terus di lakukan, kebiasaan-kebiasaan ini bisa memicu risiko tekanan darah tinggi dan sejumlah penyakit lain di kemudian hari.
Di kutip dari berbagai sumber, berikut kebiasaan-kebiasaan ‘sepele’ yang bisa meningkatkan risiko darah tinggi.
1. Kurang Tidur
Di zaman yang serba sibuk seperti sekarang, begadang kerap menjadi aktivitas yang tidak bisa terhindarkan. Begadang sesekali mungkin tidak menimbulkan dampak yang signifikan bagi kesehatan. Namun jika terus-terusan di lakukan, kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami hipertensi.
Di kutip dari AARP, orang yang kurang tidur dapat mengalami peningkatan tekanan darah tidak hanya di malam itu saja, tapi berlanjut hingga keesokan harinya. Orang dewasa setidaknya harus mencukupi kebutuhan tidur 7-8 jam setiap malam agar terhindar dari risiko darah tinggi dan penyakit lainnya.
2. Mengonsumsi Terlalu Banyak Garam
Makanan yang mengandung garam tinggi merupakan salah satu pemicu utama hipertensi. Pasalnya, garam dapat meningkatkan jumlah natrium dalam darah.
Di kutip dari The European Food Information Council, natrium yang terlalu tinggi dapat meningkatkan volume darah. Hal ini akan memaksa jantung bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh. Lama-kelamaan, pembuluh darah akan mengeras sehingga meningkatkan risiko darah tinggi dan penyakit kardiovaskular lain.
Gemar menyantap makanan cepat saji atau gorengan? Sebaiknya, kurangi kebiasaan itu dari sekarang.
3. Sering Mengonsumsi Fast Food dan Gorengan
Makanan cepat saji dan gorengan umumnya di proses menggunakan minyak yang tinggi lemak jenuh. Di kutip dari Blood Pressure UK, keseringan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, yang nantinya berisiko menimbulkan penumpukan plak di pembuluh darah.
Penumpukan plak ini dapat merusak dinding pembuluh darah dan menghambat sirkulasi darah di dalam tubuh. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat.
4. Jarang Berolahraga
Orang yang jarang berolahraga atau beraktivitas fisik juga rentan mengalami tekanan darah tinggi. Di kutip dari Mayo Clinic, olahraga dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi. Bahkan bagi mereka yang sudah terkena hipertensi, olahraga yang teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah ke tingkat yang lebih aman.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan bagi orang dewasa untuk berolahraga intensitas sedang atau latihan aerobik sedikitnya 30 menit sehari sebanyak lima kali dalam seminggu untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.