Filosofi Elang – Ketika elang dihadapkan dengan dua pilihan antara mati dan hidup 30 tahun lagi, mana yang akan mereka pilih?
JuraganQQlounge – Filosofi Elang , Mengulik tentang burung elang mungkin takkan jauh-jauh dari bahasan soal kehebatannya. Ya, kamu tahu kalau burung ini adalah salah satu yang terhebat di angkasa. Sama hebatnya seperti hiu putih di lautan atau leopard di hutan belantara. Tentang elang, sebenarnya makhluk ini tak hanya bisa kita kagumi karena kehebatannya, tapi juga kisah hidupnya yang luar biasa berat.
Elang Muda Berlatih Terbang di Usia 2-3 Bulan
Sejak muda elang hidup dengan keras. Mulai dari berlatih terbang, potensi dimangsa, dan lain sebagainya. Pun ketika umurnya sudah tua, elang tak berhenti menjalani hidup beratnya. Di usianya yang mau setengah abad, elang dihadapkan dua pilihan, mati atau terus hidup dengan berjuang. Elang di fase ini juga sama seperti manusia, mereka sangat mempertimbangkan segala pilihan. Dan berikut kisah selengkapnya tentang sang elang yang mungkin akan sangat menginspirasi dirimu.
Umumnya Elang Bisa Hidup Sampai Usia 40 Tahun, tapi…
Elang dikenal sebagai burung perkasa yang mampu terbang cepat. Namun, kemampuan terbangnya tak langsung didapat begitu saja. Ada proses belajar yang harus dilewatinya. Umumnya, sesekor elang muda berlatih terbang di usia 2-3 bulan. Di awal latihan pastinya tak langsung bisa begitu saja. Bahkan ada yang takut untuk keluar dari sarang. Kalau elang kecil takut keluar dari sarang, maka sang induk akan berusaha memancaing anaknya untuk mau keluar. Seekor elang dikenal sebagai makhluk tangguh tapi ketangguhannya itu tak didapat semudah membalikkan telapak tangan.
Filosofi Elang – ada Dua Pilihan yang Sebenarnya Dimiliki Seekor Elang
Di usia 40 tahun, elang sebenarnya dihadapkan pada dua pilihan: menunggu kematian atau melalui proses transformasi selama 150 hari. Jika memilih bertransformasi, maka elang harus berusaha keras terbang dengan susah payah ke puncak gunung. Di sana ia akan membuat sarang di tepi jurang dan mulai menjalani proses transformasi. Elang yang sebenarnya sudah tak berdaya itu akan mencabuti bulunya sendiri dan mematahkan cakar serta paruhnya demi mendapatkan “kesempatan hidup kedua”. Dengan cara itu, dia bisa mendapatkan bulu, cakar, dan paruhnya yang baru. Setelah melewati proses menyakitkan itu, dia pun siap menjalani hidupnya 30 tahun lagi.
Kisah Elang ini sering dijadikan kisah inspirasi dan motivasi
Kisah Elang ini sering dijadikan kisah inspirasi dan motivasi. Untuk bisa terbang dan tangguh, dia sudah harus belajar terbang di usianya yang masih begitu muda. Sebenarnya dia bisa saja menyerah di usia 30 tahun, toh umurnya juga sudah cukup tua untuk ukuran seekor burung. Tapi hanya elang tangguh yang rela melewati proses menyakitkan sampai ratusan hari untuk bisa memiliki umur yang lebih panjang.
dari perjuangan hidup seekor elang
Dari perjuangan hidup seekor elang, kita akan menyadari bahwa sesungguhnya tidak ada yang mudah untuk bisa mencapai kehidupan yang lebih baik. Selain itu, kita akan selalu dihadapkan pada berbagai pilihan. Bagaimana hidup kita ke depannya pun sangat dipengaruhi oleh setiap pilihan yang kita ambil. Kalau cuma mau menunggu kematian, ya sudah tetap diam saja di tempat. Tapi kalau mau kehidupan yang lebih baik, kita harus mau dan mampu bertahan melewati masa-masa sulit dan membuat hidup jadi jauh lebih bermakna. Bagaimana denganmu? Apakah ada jiwa elang tangguh di dalam dirimu?
Supported By Agen Poker
BACA JUGA : KEMENANGAN MEMBER JURAGANQQ