JURAGAN Ikan arapaima dilarang di indonesia Di antara keanekaragaman hayati yang kaya di Indonesia, terdapat satu spesies ikan yang menjadi sorotan utama, yaitu ikan arapaima. .
Seiring dengan popularitasnya sebagai ikan hias, permintaan akan ikan arapaima di pasar internasional meningkat pesat. Beberapa negara, termasuk Indonesia, awalnya mengimpor ikan ini untuk tujuan edukasi.
ASAL USUL DAN CIRI FISIK IKAN ARAPAIMA
Ikan arapaima termasuk ke dalam famili Osteoglossidae, berasal dari wilayah tropis Amerika Selatan seperti Kolombia, Brasil, Peru, Bolivia, Guyana, dan Suriname.
Sementara di wilayah Asia seperti Thailand memanfaatkan ikan arapaima sebagai salah satu ikan hias yang mempunyai nilai ekspor tinggi, sehingga mampu membantu tingkat perekonomian negara. Berbanding balik dengan Thailand, karena beberapa alasan tertentu ikan arapaima dilarang untuk dipelihara, dibudidayakan, maupun diperjual belikan di Indonesia.
Ikan arapaima merupakan predator yang menduduki puncak tertinggi dari ekosistem yang ada di sana. Ikan ini berperan sebagai penyeimbang rantai makanan yang kompleks itu.
Arapaima mempunyai bentuk tubuh memanjang seperti torpedo dengan kepala meruncing. Memiliki warna tubuh keabu-abuan yang solid dengan perpaduan hijau tembaga yang mengkilau, serta bagian belakang sisik kemerahan.
1. Berpotensi Menjadi Spesies Invasif
Kasus seperti ini pernah terjadi langsung di Sungai Brantas, Kabupaten Sidoarjo pada sekitar tahun 2018. Beberapa warga sekitar mengaku melihat kemunculan beberapa ekor arapaima gigas, para nelayan yang biasa mencari ikan pun mendapatkan hasil tangkapan ikan yang lebih sedikit daripada biasanya. Ini menjadi bukti nyata, ikan arapaima dilarang karena bisa menjadi spesies invasif.
Pasar ikan arapaima yang sempit dengan tingginya pengeluaran biaya untuk pakan sekitar 30 ikan arapaima membuat pemiliknya itu tidak dapat lagi memelihara arapaima dan memutuskannya untuk melepas arapaima secara tak bertanggung jawab ke Sungai Brantas. Ini hampir saja memusnahkan seluruh habitat asli ikan Indonesia.
Tidak heran jika KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) mengeluarkan peraturan mengenai larangan impor jenis ikan berbahaya di Indonesia dalam Permen KKP no 41 tahun 2014. berbahaya dan invasif
2. Bisa Mengancam Populasi Ikan Lokal
Indonesia memiliki kekayaan ikan air tawar yang sangat beragam, termasuk beberapa spesies yang rentan. Keberadaan ikan arapaima dapat menjadi ancaman serius bagi ikan-ikan lokal yang sudah ada di perairan Indonesia. .
Kehadiran ikan arapaima dapat menjadi ancaman serius bagi spesies ikan lokal. Dengan ukurannya yang besar dan kebiasaannya memangsa ikan kecil, ikan arapaima dapat secara signifikan mengurangi populasi ikan-ikan lokal yang penting bagi keseimbangan ekosistem air tawar.
3. Risiko Membawa Penyakit
Jika penyakit itu sudah tersebar, maka akan sangat sulit untuk melakukan pengendalian. Kita tidak bisa melakukan apa-apa selain melihat keadaan habitat ikan lokal yang ikut sakit dan mati secara masal. . Jika benar-benar terpaksa, seperti melakukan rescue ikan arapaima, orang yang memeliharanya harus mampu dan bertanggung jawab.
4. Kendala Regulasi yang Rumit
Diketahui, pada awalnya ikan arapaima diimpor untuk tujuan edukasi, dan ditempatkan untuk konservasi. Jika ada ikan arapaima yang masuk ke Indonesia, bisa jadi itu dilakukan melalui impor secara ilegal. Meskipun pernyataan
5. Bisa Mengancam Populasi Ikacn Lokal
Indonesia memiliki kekayaan ikan air tawar yang sangat beragam, termasuk beberapa spesies yang rentan. Keberadaan ikan arapaima dapat menjadi ancaman serius bagi ikan-ikan lokal yang sudah ada di perairan Indonesia. .
Kehadiran ikan arapaima dapat menjadi ancaman serius bagi spesies ikan lokal. Dengan ukurannya yang besar dan kebiasaannya memangsa ikan kecil, ikan arapaima dapat secara signifikan mengurangi populasi ikan-ikan lokal yang penting bagi keseimbangan ekosistem air tawar. Ini menjadi salah satu alasan mengapa ikan arapaima dilarang.
6. Risiko Membawa Penyakit
Jika penyakit itu sudah tersebar, maka akan sangat sulit untuk melakukan pengendalian. Kita tidak bisa melakukan apa-apa selain melihat keadaan habitat ikan lokal yang ikut sakit dan mati secara masal. Jika benar-benar terpaksa, seperti melakukan rescue ikan arapaima, orang yang memeliharanya harus mampu dan bertanggung jawa
7. Kendala Regulasi yang Rumit
Kita tidak selalu bisa melakukan penyembuhan, namun kita selalu bisa mencegah kejadian buruk terjadi. .
8. Kendala Regulasi yang Rumit
Kita tidak selalu bisa melakukan penyembuhan, namun kita selalu bisa mencegah kejadian buruk terjadi. Semoga artikel ini dapat membantumu lebih memahami betapa pentingnya untuk tidak memelihara ikan secara sembarangan. SLOT