JuraganQQ – Duel Timnas Indonesia versus Bahrain menjadi satu di antara laga yang menarik perhatian pada matchday ketiga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Latarnya tak lepas dari sejumlah keputusan kontroversial wasit Ahmed Al-Kaf. Skuad Garuda Dirugikan Wasit, Media China Sebut
Tim Garuda bersua Bahrain di Bahrain National Stadium, Riffa, pada laga ketiga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Kamis (10/10/2024) malam WIB. Skuad Garuda Dirugikan Wasit, Media China Sebut
Duel kedua tim berlangsung sengit dan ketat sejak menit awal. Timnas Indonesia yang sempat unggul 2-1 hingga menit ke-90, akhirnya harus puas bermain imbang 2-2 kontra tuan rumah.
Hasil tersebut membuat Garuda berada di peringkat kelima Grup C dengan koleksi tiga poin dari tiga laga. Selanjutnya, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Timnas China di Qingdao Youth Football Stadium, Shandong, Selasa (15/10/2024) malam WIB.
Ulasan Media China
Media China, Sohu menyebut hasil akhir laga tidak adil buat Timnas Indonesia. Begitu judul artikel yang mereka tulis, Jumat (11/10/2024).
Usai pertandingan, seluruh tim Indonesia melakukan protes kepada wasit, namun tidak membuahkan hasil,” tulis Sohu.
Timnas Indonesia nyaris mempermalukan Bahrain di kandangnya. Sayang, kemenangan di depan mata sirna, setelah tuan rumah menyamakan kedudukan 2-2.
Gol tersebut tak lepas dari andil Ahmed Al-Kaf yang nampak sengaja memperpanjang injury time, dari 90+6 menjadi 90+9. Kinerja wasil asal Oman itu memang membuat geleng-geleng kepala. Banyak keputusan konyol yang merugikan kubu Garuda.
Tampil Bagus
Lebih jauh, Sohu memuji kiprah Timnas Indonesia pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Menurut mereka Garuda tampil bagus dalam tiga laga awal kualifikasi. Meski berhadapan dengan tim-tim tangguh di Asia, namun Tim Merah-Putih bisa mengimbangi.
“Indonesia tampil bagus di kualifikasi ini. Di dua babak pertama, mereka bermain imbang 1-1 dengan Arab Saudi dan menahan 0-0 Australia.
“Pada laga melawan Bahrain, Indonesia merelakan penguasaan bola dan lebih fokus pada pertahanan. Sepanjang pertandingan, Indonesia memiliki tingkat penguasaan bola sebesar 44 persen dan melepaskan lima tembakan.”
“Namun efisiensi ofensif Indonesia sangat tinggi, seluruhnya lima tembakan tepat sasaran, sedangkan lawan memiliki 24 tembakan, namun hanya lima tepat sasaran,” pungkas media tersebut.