JURAGANQQLOUNGE – Beberapa orang menggunakan alat bantu sex atau sex toys untuk mendapat kepuasan saat melakukan kegiatan seksual sendiri. Namun, waspadai pemakaian alat bantu sex toys berlebihan yang bisa meningkatkan risiko infeksi menular seksual.
Alat bantu sex atau sex toys sebenarnya tidak lagi menjadi benda yang baru bagi seseorang atau pasangan yang ingin melakukan eksplorasi seksualitas. Ahli kesehatan seksual juga menyebutkan, alat tersebut sering menjadi pilihan sebagai opsi lain untuk bisa berfantasi dan mencapai kepuasan seksual.
Namun, apapun jenis alatnya, keamanan dari benda tersebut harus selalu menjadi pertimbangan utama. Terutama, produksi mainan seksual ini tidak berada di bawah pengawasan langsung dari lembaga keamanan pangan dan obat asal Amerika (FDA). Artinya, kamu tidak bisa menjamin apakah memakai alat tersebut aman dari sisi kesehatan.
Kamu perlu tahu kalau infeksi menular seksual masih menjadi masalah kesehatan dengan tingkat penularan yang tinggi. Bahkan, penularan tetap bisa terjadi meski kamu tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan secara langsung.
Faktanya, alat bantu sex bisa menjadi media penularan infeksi seksual yang terjadi tanpa sadar.
Ini terutama apabila kamu memakai mainan seks yang tidak terjaga kebersihannya, secara asal, dan bergantian dengan banyak orang.
Beberapa jenis infeksi menular seksual yang sangat mungkin terjadi karena pemakaian alat bantu sex, antara lain:
Sifilis
Sifilis adalah infeksi karena bakteri yang bisa menular dari hubungan seksual. Masalah kesehatan ini mulanya hanya berupa luka pada alat kelamin yang tidak terasa sakit.
Penyebaran kelainan ini bisa dari kontak langsung kulit ke kulit atau selaput lendir dengan luka.
Faktanya, memakai mainan seks yang tidak higienis dan bergantian juga bisa meningkatkan risiko penularan penyakit ini. Jika tidak segera mendapat penanganan, sifilis bisa menyebabkan kerusakan pada otak, jantung, dan organ tubuh lainnya.
Trikomoniasis
Parasit yang menyebabkan munculnya penyakit trikomoniasis muncul dari hubungan seksual tanpa menggunakan kondom, kerap berganti pasangan seksual, dan berbagi mainan seks pada orang lain.
Risiko terjadinya penularan akan menjadi lebih tinggi apabila salah satu pasangan pernah memiliki riwayat penyakit ini atau jenis penyakit menular seksual lainnya.
Klamidia
Klamidia adalah penyakit menular seksual yang terjadi karena bakteri Chlamydia trachomatis. Masalah kesehatan ini umumnya muncul dengan gejala berupa rasa nyeri pada area kelamin dan keluar cairan pada penis atau vagina.
Meski begitu, klamidia juga kerap muncul tanpa adanya gejala. ini berarti, seseorang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi bakteri penyakit tersebut.
Klamidia sendiri bisa menyerang anus, mata, serviks, saluran kencing, bahkan tenggorokan. Salah satu cara penyebarannya juga melalui pemakaian alat bantu sex berlebihan dan bergantian.
Perlu diwaspadai juga bahwa penyakit klamidia ini dapat menginfeksi bagian serviks, anus, saluran kencing, mata, dan tenggorokan. Salah satu penyebaran virus penyebab klamidia yaitu lewat penggunaan sex toy yang tidak higienis.
Herpes genital
Herpes genital terjadi karena virus herpes simplex atau HSV. Kontak seksual secara langsung menjadi cara termudah penularan dan penyebaran virus ini. Selain itu, kontak dari penggunaan mainan seks juga memiliki risiko penularan yang sama tingginya.
Gejala herpes genital yang paling sering muncul adalah munculnya luka pada area genital yang terasa gatal dan nyeri. Namun, gejala juga bisa tidak muncul sama sekali. Apabila terinfeksi, kamu tetap bisa menularkan virus meski tidak memiliki luka.