JURAGANQQ — Virus flu burung merupakan infeksi virus yang dapat menular kepada manusia melalui burung atau unggas, sehingga mengakibatkan kecenderungan zoonosis
Flu burung atau influenza unggas, adalah infeksi virus yang menyebar dari burung ke burung. Jenis burung yang paling umum adalah strain H5N1.
Sebagian besar merupakan ancaman bagi burung dan tidak mudah menyebar terhadap orang-orang, namun pada 2014 silam virus flu burung dapat menginfeksi manusia.
Waspada terhadap Penularan Flu Burung
Baru-baru ini, pemerintah telah menetapkan kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b. Dengan adanya waspada tersebut, pemerintah mengimbau untuk senantiasa berhati-hati terutama ketika melakukan kontak langsung dengan unggas mati.
Tindakan pencegahan tersebut sebagai upaya mengingat mutasi virus burung yang cepat dan konsisten pada mamalia dapat mengakibatkan kecenderungan zoonosis dan kemampuan untuk menyebar terhadap manusia.
Unggas yang terinfeksi menyebarkan virus burung melalui air liur, lendir, dan feses. Seseorang dapat tertular virus burung jika virus tersebut masuk ke mata dan mulut seseorang atau terhirup hidung.
Hal ini berawal ketika virus mengudara (seperti tetesan atau mungkin debu) dan seseorang menghirupnya, atau dapat terjadi ketika seseorang menyentuh sesuatu yang mengandung virus dan kemudian menyentuh mulut, mata, atau hidung setelah menyentuh unggas mati.
Infeksi manusia dengan virus burung paling sering terjadi setelah kontak tanpa perlindungan dengan unggas yang terinfeksi atau permukaan yang terkontaminasi virus flu burung. Namun, beberapa infeksi terjadi tanpa kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi atau lingkungannya.
Gejala Terinfeksi Virus Flu Burung
Seseorang yang terinfeksi virus flu burung dapat mengalami beberapa gejala yang ringan maupun berat, namun kadang tidak menunjukkan gejala
Adapun, gejala umum apabila seseorang terinfeksi virus flu burung, yakni:
- Mata merah (konjungtivitis)
- Gangguan saluran pernapasan atas seperti flu ringan
- Demam (pneumonia) yang memerlukan rawat inap
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Nyeri otot atau bagian tubuh tertentu
- Sakit kepala
- Mudah lelah
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
Pada sebagian kasus flu burung pada manusia mengeluhkan diare, mual, muntah dan kejang.
Langkah Pencegahan Penularan Virus Flu Burung
- Hindari kontak tanpa perlindungan dengan unggas yang terlihat sakit atau mati.
- Jangan menyentuh permukaan yang mungkin terkontaminasi air liur, lendir, atau kotoran burung liar atau peliharaan.
- Memasak unggas dan telur dengan benar sampai suhu internal setidaknya 74 derajat Celsius untuk dapat membunuh bakteri dan virus, termasuk virus flu burung.
- Pencegahan terbaik adalah menghindari sumber paparan.
Orang yang memiliki kontak erat atau pekerjaannya berhubungan dengan burung harus menyadari risiko paparan virus flu burung dan harus mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Jika pekerjaan kamu mengharuskan untuk menangani unggas yang sakit, lakukan tindakan pencegahan berikut:
- Kenakan alat pelindung seperti sarung tangan, respirator N95 jika kamu memilikinya, atau jika kamu tidak memilikinya dapat menggunakan masker berlapis (misalnya masker bedah) dan pelindung mata.
- Hindari menyentuh mulut, hidung, atau mata setelah kontak dengan burung atau permukaan yang mungkin terkontaminasi air liur, lendir, atau kotoran dari burung liar atau peliharaan.
- Cuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh burung
- Ganti pakaian sebelum menangani burung domestik yang sehat dan setelah menangani burung liar. Lalu, buang sarung tangan dan masker dan cuci tangan dengan sabun dan air.
Orang yang sakit dalam waktu 10 hari setelah kontak dengan unggas yang terinfeksi dapat mengisolasi diri sampai dipastikan bebas dari virus flu burung dan telah sembuh dari penyakitnya. Memberi tahu petugas kesehatan agar membantu pemantauan dan konseling ketika isolasi tidak lagi perlu.