JURAGANQQ — Saraf kejepit adalah tekanan pada saraf oleh jaringan di sekitar tubuh, seperti tulang, tulang rawan, dan otot. Ciri saraf kejepit ditandai dengan nyeri dan sensasi terbakar, serta kesemutan
Hernia nukleus pulposus merupakan kondisi yang lebih orang kenal sebagai saraf kejepit. Ini adalah gangguan yang terjadi ketika tekanan yang berlebih pada saraf atau otot.
Namun, saraf kejepit berbeda dengan Myasthenia Gravis, karena penyebab myasthenia gravis biasanya berkaitan dengan antibodi tubuh. Sementara area tubuh yang umum mengalami saraf kejepit adalah sekitar tulang punggung bagian bawah dan leher.
Ketika otot atau saraf tertekan secara berlebihan, otak akan mengirimkan sinyal berupa rasa sakit di area yang terkena. Di tahap ini, pengidap sebaiknya segera melakukan perawatan guna mencegah kerusakan semakin bertambah parah. Lantas, seperti apa ciri-ciri saraf kejepit yang umumnya dialami? Ini penjelasannya!
Ciri-Ciri Saraf Kejepit
Ciri-ciri saraf kejepit akan tergantung pada area yang terkena. Seringnya terjadi di satu sisi tubuh saja.
Ketika kondisi ini terjadi, pengidap akan mengalami kesulitan untuk menoleh, menggelengkan kepala, atau melakukan peregangan tubuh.
Gejalanya dapat meliputi:
1. Munculnya rasa nyeri yang intens
Rasa nyeri ini umumnya muncul bersamaan dengan sensasi rasa terbakar. Cara mengatasinya adalah mengistirahatkan diri dengan memperbanyak waktu tidur.
Di fase ini, sel-sel dalam tubuh memproduksi lebih banyak protein dan sistem imun untuk membantu memperbaiki kerusakan dalam tubuh.
Selain itu, pengidap juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa resep juga untuk membantu mengatasi saraf terjepit.
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan nyeri pada kasus saraf terjepit ringan.
Jika penyebab saraf kejepit oleh gangguan kesehatan tertentu, pengidap bisa mengonsumsi obat untuk mengatasi penyebab yang mendasari. Obat ini harus sesuai dengan gangguan dan anjuran dari dokter.
2. Mati rasa, kebas, atau penurunan kepekaan
Pemicu gejala ini adalah postur tubuh yang buruk. Kebiasaan tersebut bahkan bisa memperparah gangguan saraf terjepit yang sudah ada.
Alasannya, yakni tekanan berlebihan pada tulang belakang dan otot, hingga menyebabkan saraf terjepit.
Salah satu cara mengatasinya adalah mengubah postur tubuh. Saat berada di kantor, misalnya, gunakan mouse dan keyboard yang ergonomis untuk membantu mengurangi tekanan pada lengan dan pergelangan tangan.
Cara lainnya, naikkan monitor komputer setinggi mata guna mencegah nyeri leher. Selain itu, gunakan workstation berdiri guna membantu menjaga tulang belakang tetap bergerak dan fleksibel.
Metode ini efektif untuk mengurangi nyeri punggung berkepanjangan yang bisa berdampak pada saraf kejepit.
3. Kesemutan atau sensasi tertusuk banyak jarum
Kesemutan akibat saraf terjepit dapat kamu atasi dengan mengompres hangat bagian yang terkena. Langkah ini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki fungsi saraf.
Caranya, meletakkan kompres hangat selama 5 hingga 7 menit. Ulangi cara ini 3 kali sehari.
4. Ketegangan sampai kesulitan menggerakkan tangan dan kaki
Peregangan dan yoga dapat membantu meredakan ketegangan dan tekanan di area tubuh yang mengalami . Namun, tidak disarankan melakukan peregangan terlalu dalam, karena dapat memperburuk gejala yang sudah ada.
Jika mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan saat melakukan peregangan, biasanya dokter saraf menyarankan untuk segera berhenti guna menghindari kerusakan saraf lebih lanjut.
Apabila kamu langsung mendapatkan perawatan yang tepat, umumnya tidak menimbulkan kerusakan yang berarti.
Namun, jika tekanan kamu biarkan terus-menerus, saraf di area yang terkena bisa rusak secara permanen. Segera konsultasi dengan dokter spesialis saraf di Halodoc agar tidak menjadi lebih parah.
Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Nyeri Akibat Saraf Kejepit
Kamu bisa coba meredakan saraf kejepit dengan konsumsi obat-obatan tertentu. Beberapa rekomendasi obat saraf kejepit yang ampuh antara lain:
1. Dolo-Neurobion 10 Tablet
Dolo Neurobion 10 Tablet adalah obat saraf kejepit yang tidak hanya mengandung antinyeri, tetapi juga ada vitamin neurotropik yang sangat bagus untuk kesehatan saraf kamu.
Kandungannya antara lain, paracetamol, vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12. Dengan kandungan tersebut, Dolo-Neurobion juga sering digunakan untuk mengurangi rasa nyeri akibat neuralgia dan neuritis.
Kamu dapat mengonsumsi 1 tablet 2-3 kali sehari. Bila ada rasa tidak nyaman pada saluran cerna, kamu bisa konsumsi bersama makanan.
2. Iremax 200 mg 10 Tablet
Rasa nyeri yang dialami ketika mengidap saraf kejepit dapat diatasi dengan mengonsumsi antinyeri seperti Iremax 200 mg. Iremax mengandung dua senyawa antinyeri yaitu ibuprofen dan paracetamol.
Kedua kandungan tersebut juga dapat mengatasi berbagai nyeri ringan-sedang lainnya. Misalnya, pada kondisi nyeri haid, migrain, nyeri otot, dan nyeri asam urat.
Dosis yang dianjurkan adalah 1 tablet sebanyak 3-4 kali sehari. Kamu dapat meminum tablet ini sesudah makan. Sponsored
3. Panadol Extra 10 Kaplet
Panadol Extra 10 Kaplet adalah pilihan obat saraf kejepit yang juga bisa dikonsumsi. Obat ini memiliki kandungan paracetamol dan cafein yang juga berfungsi sebagai antinyeri, termasuk untuk mengatasi nyeri akibat saraf kejepit.
Bila kamu mengidap sakit gigi dan sakit kepala, Panadol Extra juga menjadi pilihan pengobatan yang tepat untuk dikonsumsi.
Obat ini dapat dikonsumsi mulai dari usia 12 tahun sebanyak 1 kaplet 3-4 kali sehari. Pastikan konsumsi per hari tidak melebihi 8 kaplet.
4. Farsifen Plus 10 Tablet
Farsifen Plus mengandung tiga zat aktif utama, yakni paracetamol, ibuprofen, dan kafein. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati rasa nyeri akibat sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid, sakit gigi, hingga penurun demam.
Namun, pada kasus saraf kejepit, obat ini juga bisa bantu untuk mengatasi rasa nyeri yang timbul.
Obat ini juga dapat dikonsumsi oleh anak-anak mulai dari usia 12 tahun. Dosis yang aman diberikan adalah 1 kaplet 3-4 kali sehari sesudah makan.
5. Paranervion 10 Kaplet
Rekomendasi obat saraf kejepit terakhir yaitu Paranervion 10 Kaplet.
Paranervion 10 Kaplet mengandung paracetamol dan berbagai vitamin yang bagus untuk memelihara keutuhan jaringan saraf, seperti vitamin B1, B6, dan B12.
Beberapa rasa nyeri yang disebabkan oleh saraf (neuritis) biasanya dapat diobati dengan Paranervion 10 Kaplet, termasuk saraf kejepit.
Bila kamu ingin mengonsumsinya, pastikan diminum dengan dosis yang tepat yakni 1 kaplet 3 kali sehari.