JURAGANQQ — Bau Badan ,, Untuk mengatasinya, kamu bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat, hingga tindakan medisPada dasarnya keringat tidak memiliki bau yang khas. Bau badan baru akan terjadi ketika keringat bersentuhan dengan bakteri di permukaan kulit
Bau badan sendiri bisa berbau manis, asam, atau seperti bawang. Aromanya tidak terpengaruh dari banyaknya keringat, tetapi dari jenis bakteri dan caranya berinteraksi dengan keringat.
Mau tahu apa saja penyebab bau badan dan cara mengatasinya? Berikut ulasannya!
Berbagai Penyebab Bau Badan
Kulit seseorang mengandung kelenjar keringat ekrin dan apokrin. Kelenjar apokrin mulai berfungsi saat pubertas dan berhubungan dengan folikel rambut di ketiak serta selangkangan.
Kelenjar apokrin tersebut menghasilkan keringat kental kaya protein yang awalnya tidak berbau. Namun, saat bakteri memecah protein yang melimpah, mereka akan menghasilkan molekul bau dan memicu bau badan.
Sebaliknya, kelenjar keringat ekrin berfungsi mengatur suhu tubuh melalui keringat, dan tidak terlalu terkait dengan bau badan.
Nah, berikut beberapa penyebab bau badan:
1. Mengidap diabetes
Diabetes melitus merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, atau tidak dapat menggunakan insulin yang secara efektif. Hal ini menyebabkan kadar gula darah tinggi.
Jika keton menumpuk hingga tingkat berbahaya di dalam tubuh, hal ini bisa menjadi pemicu bau badan. Selanjutnya, tubuh akan mengeluarkan keton dalam bentuk darah atau urine.
2. Stres dan hiperhidrosis
Stres dan kecemasan dapat menjadi penyebab bau badan karena munculnya keringat berlebih. Tak hanya stres, keringat berlebihan juga bisa muncul karena kondisi yang disebut dengan hiperhidrosis.
Hiperhidrosis sendiri merupakan kondisi ketika tubuh memproduksi keringat berlebihan, tetapi tidak berkaitan dengan aktivitas fisik atau suhu udara.
Menurut penelitian berjudul Hyperhidrosis and stress yang terbit pada Springer Nature, hiperhidrosis dan stres memiliki keterkaitan. Banyak pengidap hiperhidrosis yang mengalami stres, terutama jika keringat berlebih memengaruhi harga diri atau kepercayaan diri mereka.
Studi juga menjelaskan, hiperhidrosis sering kali didiagnosis pada orang dengan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan sosial. Hal ini bisa memicu keluarnya banyak keringat dan menimbulkan bau badan.
3. Mengonsumsi makanan tertentu
Makanan yang kamu konsumsi terkadang bisa menyebabkan perubahan bau badan yang bersifat sementara dan terjadi tiba-tiba. Asparagus, misalnya, bau dari makanan ini akan hilang setelah tubuh memetabolismenya.
Beberapa jenis makanan yang bisa menimbulkan bau badan akibat penumpukan gas dalam tubuh, antara lain:
- Brokoli.
- Bunga kol.
- Kubis.
- Pakcoy.
- Asparagus.
- Bawang-bawangan.
Pola makan secara keseluruhan juga dapat memengaruhi bau badan. Beberapa penelitian menemukan bahwa pria yang menjalani pola makan sehat dengan buah dan sayuran, memiliki keringat yang lebih harum, meski mengeluarkan banyak keringat.
4. Menopause, menstruasi, dan kehamilan
Ketiga kondisi tersebut menyebabkan fluktuasi hormon dalam tubuh dan menjadi penyebab bau badan. Bau ini tidak perlu dikhawatirkan, karena saat hormon tubuh kembali normal, baunya pun ikut menghilang.
5. Infeksi vagina
Beberapa infeksi vagina, seperti infeksi parasit vagina atau vaginosis bakterial, dapat menyebabkan perubahan bau vagina secara tiba-tiba. Jenis infeksi lain yang terjadi di luar vagina juga dapat menyebabkan perubahan bau badan di area yang terkena.
Infeksi jamur vagina biasanya tidak menyebabkan bau pada vagina. Namun, biasanya disertai rasa gatal, kemerahan, atau rasa terbakar.
Vaginosis bakterial merupakan infeksi vagina yang paling umum terjadi pada wanita usia subur dan umumnya menimbulkan bau amis. Gejala lainnya serupa dengan gejala infeksi jamur.
Trikomoniasis, sejenis infeksi parasit menular seksual, sering kali tidak menunjukkan gejala, tetapi dapat mengubah bau vagina karena keputihan. Keputihan bisa berbau tidak sedap, berubah warna, atau berbusa.