Uncategorized

Manfaat Pepaya bagi Kesehatan

JURAGANQQLOUNGE Manfaat Pepaya bagi Kesehatan Buah pepaya biasanya dikonsumsi sebagai makanan pencuci mulut sebelum ataupun sesudah makan. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa buah bercita rasa manis dan segar ini memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh Manfaat Pepaya bagi Kesehatan

1. Bantu Turunkan Berat Badan

Pepaya mengandung kalori yang terbilang rendah, tetapi kaya akan serat. Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gram pepaya terdapat 46 kalori dan 1,6 gram serat. 

2. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Pepaya mengandung banyak antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, salah satunya adalah vitamin C. Dalam 100 gram pepaya, terdapat 78 mg vitamin C

3. Diduga Bisa Cegah Kanker

Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa kandungan antioksidan dalam pepaya bisa mengurangi risiko terkena beberapa jenis kanker. 

Antioksidan likopen dalam pepaya bisa mengurangi risiko stres oksidatif pemicu kanker. Sementara betakaroten dalam pepaya bisa mengurangi risiko terkena kanker prostat. 

4. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Manfaat makan pepaya berikutnya, yaitu meningkatkan kesehatan jantung. Sebuah studi menunjukkan konsumsi buah tinggi likopen dan vitamin C, seperti pepaya, dapat membantu mencegah penyakit jantung.

5. Menurunkan Risiko Peradangan

Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit. Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat mendorong proses peradangan tersebut. 

Salah satu manfaat mengonsumsi buah pepaya untuk kesehatan adalah menurunkan risiko terjadinya peradangan. Sebuah riset mengungkapkan kebiasaan makan buah tinggi karotenoid, seperti pepaya, bisa mengurangi risiko terjadinya peradangan.

6. Mengurangi Risiko Kerusakan Kulit

Aktivitas radikal bebas berlebih bisa menyebabkan kulit kendur, banyak kerutan, dan mengalami kerusakan lainnya. Vitamin C dan likopen dalam pepaya dapat melindungi kulit dan membantu mengurangi tanda-tanda penuaan.

7. Menurunkan Risiko Penyakit Alzheimer

penyakit Alzheimer hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, stres oksidatif diyakini turut memengaruhi perkembangan penyakit ini. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *