Juraganqq Lounge – Sebuah foto viral di Twitter soal pria yang kerap kesulitan bernapas saat tidur yang tak diketahui penyebabnya, dan akhirnya memasang kamera untuk mencari tahu. Rupa-rupanya, di tengah malam kucing peliharaannya iseng menindih wajahnya dan tidur dalam posisi tersebut.
Kesulitan bernapas mungkin bukan kondisi yang tidak membahayakan nyawa. Namun ada beberapa penyebabnya yang bisa menjadi lebih serius. Dirangkum dari berbagai sumber, ini hal yang bisa menyebabkanmu kesulitan bernapas saat tidur, selain karena ditindih kucing di wajah:
1. ‘Terpeleset saat tidur’
Pernahkah kamu tiba-tiba seakan ‘terpeleset’ saat sedang tidur? Kondisi ini disebut hypnic jerk, di mana otot berkedut yang tidak berbahaya. Kondisi ini sering dibarengi dengan sedikit megap-megap dan kamu bisa merasakan jantungmu berdebar, kata ahli saraf W. Christopher Winter, MD dari Charlottesville Neurology and Sleep Medicine, dikutip dari SELF.
2. Hidung tersumbat
Kita mengalami hidung tersumbat dari waktu ke waktu, bisa jadi karena alergi, flu, demam atau kondisi kesehatan lain yang bisa membuatmu pilek.
Umumnya kondisi ini tidak serius, hanya saja membuat kita kadang tidak nyaman dan menyebalkan. Dan juga bisa membuat kita terbangun megap-megap sulit.
3. Asam lambung
Asam lambung atau bahasa medisnya Gastroesophageal reflux terjadi saat isi perut mengarah balik ke esofagus. Esofagus adalah tabung yang menyambungkan tenggorokan dengan usus.Agen Poker
Sebuah asam lambung bisa menyebabkan rasa tidak nyaman yang disebut heartburn dan juga rasa asam di mulut. Beberapa orang mengalami kondisi ini saat tertidur, yang bisa menyempitkan saluran pernapasan hingga membuatmu sulit bernapas, jelas Dr Casciari.
4. Asma
Bagi pengidap asma, beberapa pemicu seperti debu bisa menyebabkan saluran pernapasan iritasi dan penuh dengan lendir. Sehingga bisa menyebabkan mereka sulit untuk bernapas, menurut National Heart, Lung, and Blood Institute.
Gejala asma umumnya lebih mudah memburuk saat malam hari. Karena tubuh bisa melepaskan kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi dan makin memperburuk peradangan di saluran pernapasan, mirip seperti terkena serangan asma, jelas Dr Casciari.