JuraganQQLounge – Ini 7 Tanda Kesehatan yang Menunjukkan Kamu Butuh Relaksasi, Cek deh!
Tingkat stres masyarakat kian meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini. Menurut hasil survei dari Cigna di tahun 2018, sebanyak 86 persen responden yang tersebar di berbagai negara mengaku merasa stres. Sedangkan di Indonesia, angka tersebut lebih rendah yaitu sebesar 75 persen. Agen Poker
Ada banyak hal yang bisa memicu stres. Mulai dari pekerjaan, sekolah, masalah keluarga, hubungan, dan masalah lain yang tidak kita ketahui. Jika dibiarkan berlarut-larut kondisi ini akan merusak tubuh.
Oleh karena itu, relaksasi adalah hal yang penting untuk dilakukan. Relaksasi akan membuat kondisi mentalmu lebih tenang, damai, serta siap untuk menghadapi dunia lagi. Kapan ya harus dilakukan? Secepatnya, jangan ditunda jika kamu mengalami tanda-tanda kesehatan berikut Ini 7 Tanda Kesehatan yang Menunjukkan Kamu Butuh Relaksasi.
1. Kamu sering mimpi buruk
Akhir-akhir ini kamu sering terbangun di tengah malam karena mimpi buruk? Mimpi dikejar, mimpi hantu, dan lainnya sebenarnya cukup normal jika terjadi sesekali. Namun jika hampir setiap malam kamu mendapatkannya berarti ada ketidakseimbangan sistem saraf yang serius, menurut laman Power of Positivity.
Dilansir dari Mayo Clinic, stres, depresi, dan gangguan kecemasan adalah penyebab utama dari mimpi buruk. Ini terjadi karena otak berusaha untuk memproses pikiran-pikiran negatif saat tidur. Hasilnya, otak akan mencerminkan pemikiran tersebut ke dalam adegan-adegan menyeramkan di mimpimu.
2. Sulit tidur di malam hari
Walaupun kamu tidak mengalami mimpi buruk, stres bisa membuatmu sulit untuk terlelap di malam hari. Bagaimana ini bisa terjadi? Dilansir dari Medical News Today, hormon kortisol dan adrenalin yang dilepaskan otak ketika sedang stres adalah penyebabnya.
Kedua hormon tersebut meningkatkan detak jantung dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh, termasuk saat kita ingin tidur. Kondisi ini menyebabkan tubuh jadi lebih aktif dan sulit untuk beristirahat. Ketika hal ini terjadi, stres akan menjadi siklus yang tidak ada hentinya.
3. Kamu jadi sering sakit
Stres yang berkepanjangan bisa membuat tubuh sakit secara fisik. Menurut data dari jurnal JAMA Internal Medicine tahun 2013, 60 hingga 80 persen pasien yang datang ke dokter ternyata mengalami penyakit yang disebabkan karena stres.
Kenapa ini bisa terjadi? Saat stres, otak mengeluarkan hormon kortisol yang bisa melemahkan sistem imun tubuh. Ketika hal itu terjadi, segala bakteri, virus, dan partikel asing lain yang masuk tidak dapat dibasmi. Akhirnya, kamu jadi sering sakit.
4. Makanan adalah pelarianmu
Sebagian orang mengatakan bahwa stres akan membuatmu lebih kurus. Nyatanya banyak orang yang malah melampiaskan stres dengan lebih banyak makan. Dikutip dari Health Line, emosi yang negatif bisa menyebabkan kita merasa hampa atau kosong.
Makanan dipercaya bisa mengisi kekosongan itu dan menciptakan perasaan nyaman yang sementara. Tidak heran, banyak orang stres yang justru bertambah berat badannya.
5. Kamu mengalami rambut rontok
Stres juga bisa menyebabkan tubuh mengalami inflamasi di berbagai bagian, menurut Cleveland Clinic. Ini adalah respons alami terhadap meningkatnya hormon kortisol. Ketika inflamasi terjadi, akan banyak jaringan yang rusak, termasuk pada rambut.
Masalah tersebut dinamakan telogen effluvium. Gejala yang dirasakan adalah helai rambut menjadi lebih tipis, rontok, patah-patah, hingga kebotakan di beberapa tempat. Namun ini bersifat sementara. Jika kamu bisa mengontrol stresmu, rambut akan kembali sehat lagi.
6. Kondisi kulitmu memburuk
Satu lagi akibat dari peningkatan hormon kortisol adalah timbul berbagai masalah kulit. Menurut Web MD, kortisol akan memberi sinyal ke kelenjar sebaceous untuk menghasilkan lebih banyak minyak. Alhasil, kulit akan rentan terhadap jerawat, ruam, beruntusan, dan masalah-masalah lainnya.
“Kelenjar sebaceous juga termasuk organ imun, dan mereka bisa menyebabkan inflamasi. Aktifnya respons imun tersebut bisa memperburuk pembengkakan dan kemerahan (pada kulit),” kata Adam Friedman, profesor dermatologi George Washington Unviersity kepada Time.
7. Kamu jadi sering lupa
Stres bisa memengaruhi bagaimana memori dibentuk. Dilansir dari Very Well Mind, ketika pikiran dipenuhi hal yang bersifat negatif, otak akan kesulitan untuk membentuk memori jangka pendek. Ini bisa mengakibatkan beberapa hal. Pertama, kamu akan sulit untuk konsentrasi dan belajar. Kedua, kamu jadi lebih sering lupa daripada biasanya karena memori tidak sempurna.
Jika kamu sadar bahwa ada beberapa tanda yang sedang kamu alami, berarti kamu memang butuh relaksasi. Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan. Mulai dari yoga, menggunakan aromatherapy, meditasi, dan travelling.
Baca Juga : Manfaat Cacing Tanah Untuk Kesehatan