JuraganQQlounge – Ini 7 Efek Negatif Jet Lag pada Tubuh karena Sering ke Luar Negeri.
Apakah kamu seseorang yang berkesempatan untuk sering keluar negeri dalam jarak jauh, sampai berbeda zona waktu berjam-jam? Itu berarti kamu pasti pernah merasakan yang namanya jet lag. Dalam penjabaran World Health Organization (WHO), jet lag adalah kondisi jam biologis tubuh kita tidak terkontrol dikarenakan perbedaan waktu yang sangat besar. Umumnya ini terjadi jika kamu menyeberang ke sisi bumi, seperti dari negara barat ke negara timur.
Karena jet lag mengganggu jam biologis, tentu saja ini memberikan efek negatif pada tubuh yang bisa kamu dirasakan. Mayo Clinic menjelaskan jika gangguan tersebut seringnya ditunjukkan oleh waktu tidur yang menjadi tidak teratur.
Jet lag hanya sementara dan akan menghilang ketika tubuh sudah beradaptasi, tetapi efeknya mampu membuatmu tidak nyaman. Berikut ini adalah dampak jet lag pada tubuh.
Ini 7 Efek Negatif Jet Lag pada Tubuh karena Sering ke Luar Negeri.
1. Gangguan pencernaan
Kamu pasti pernah merasakannya ketika kurang tidur, yaitu lambungmu berfungsi secara tidak benar. Entah itu membuatmu susah buang air besar atau mengalami diare. Hal itu dikarenakan siklus pencernaanmu terganggu dan itu belum ditambah dengan siklus makan.
2. Menstruasi tidak teratur
Dikatakan para wanita penderita jet lag mengalami menstruasi yang tidak teratur. Patient.info menyebutkan jika mens menjadi lebih sering terlambat. Malahan mereka yang menggunakan kontrasepsi oral atau obat-obatan sering mengalami komplikasi.
3. Kelelahan
Ini berhubungan dengan waktu tidur yang seharusnya teratur menjadi tidak jelas. Kamu akan menjadi mudah tidak fokus dan selalu merasa lelah bahkan ketika kondisi di luar sedang terang-terangnya.
“Jet lag membuat orang dipaksa untuk tidur padahal tubuhnya merasa saatnya terbangun dan makan di saat sistem pencernaan tidak siap untuk mencerna,” ujar professor Biological Rhythms Research Lab di Rush University, Charmane Eastman.
4. Perubahan mood
Masalah-masalah kesehatan ini tentu saja berakhir mempengaruhi mood-mu. Mood-mu menjadi tidak stabil dan membuatmu lebih sering marah. Hal ini bisa berlanjut kepada gangguan mental, seperti stres dan depresi.
5. Kanker
Artikel dari huffpost.com sempat menuliskan jika para awak kabin alias pramugari memiliki risiko lebih besar mendapatkan kanker payudara, kanker prostat dan melanoma. Namun peningkatan risiko ini ditemukan pada mereka yang mengalami jet lag parah.
Hal ini dibuktikan lagi lewat sebuah studi terhadap tikus. Tikus yang mendapatkan jet lag cenderung mendapatkan kanker payudara.
6. Berat badan naik
Studi terhadap tikus yang diuji coba mengalami jet lag juga menunjukkan adanya kenaikan berat badan. Padahal secara jumlah makan yang diberikan, tikus yang mengalami jet lag tidak berbeda jauh dengan tikus yang tidak mendapatkan jet lag.
Profesor Bert van der Hoorst dari Erasmus University yang turut menulis jurnal tersebut mengatakan mereka tidak dapat menjelaskan secara detail mengenai fenomena itu. Hipotesisnya adalah itu berhubungan dengan masalah jam biologis.
7. Mengurangi kualitas memori
Riset lain memberikan fakta jika hormon kortisol meningkat bagi penderita jet lag. Padahal peningkatan hormon tersebut diasosiasikan dengan pengurangan kualitas kognitif.
Itu dibuktikan dengan sebuah tes uji memori. Mereka yang bekerja lebih lama sebagai awak kabin ternyata memiliki skor lebih rendah daripada mereka para awak darat.
Kondisi negatif yang terjadi pada tubuh akibat jet lag ini akan semakin parah jika perjalanan yang kamu tempuh lebih jauh. Karena itu jika kamu memiliki kemampuan beradaptasi yang cepat, hal itu akan sangat membantu menangani jet lag. Saran dari pakar kesehatan: sebelum ke luar negeri, cobalah untuk mengubah siklus tidurmu.
Baca juga : 7 Cara Merangsang Wanita Yang Ampuh