JURAGANQQ LOUNGE – 3 Cara Mengurangi Overthinking saat Quarter-life Crisis, Ampuh!
Pada rentang umur 20-an, kita mungkin pernah merasakan kebingungan dengan tujuan hidup kita. Mau kerja apa? Mau fokus dalam bidang apa? Biasanya, masa-masa tersebut dikenal dengan Quarter-life Crisis. Pada masa pencarian itu, banyak orang yang ketakutan hingga depresi dengan masa depan mereka.
Padahal, kamu tidak harus merespons quarter-life crisis dengan negatif, lho. Bisa jadi masa quarter-life crisis ini justru membuat kamu lebih mengenal dengan dirimu sendiri. Nah, daripada makin overthinking, kita simak gimana caranya menangani stres saat quarter-life crisis,
Berikut 3 Cara Mengurangi Overthinking saat Quarter-life Crisis, Ampuh!
1. Fokus pada diri sendiri
Pada masa quarter-life crisis, ada baiknya kamu benar-benar fokus pada diri sendiri. Jangan bandingkan dirimu dengan teman-temanmu atau orang di sekitar karena hal tersebut dapat membuatmu makin stres dan overthinking. Selain itu, dengan fokus pada diri sendiri, kamu juga bisa mengenali kelebihan dan kekuranganmu.
Ada baiknya, kamu membuat daftar kelebihan dan kekuranganmu, lalu coba ulik kelebihan yang bisa kamu kembangkan. Eits, jangan lupa, kamu juga harus bisa menerima segala kekuranganmu. Kemudian, coba untuk memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Ingat, setiap orang pasti punya kekurangan. Oleh karena itu, jangan menyalahkan diri sendiri atau makin minder dengan kekuranganmu. Perbaiki kekuranganmu secara perlahan-lahan dan jangan pernah bandingkan prosesmu dengan orang lain. Pasalnya, hal tersebut bisa membuatmu makin tertekan.
2. Eksplorasi skill terpendam
Selain mencoba mengembangkan kelebihanmu menjadi skill, kamu juga bisa mengeksplorasi keahlianmu yang lain, lho. Selain menambah pengalaman, kamu juga bisa menemukan kelebihan terpendammu. Tenang, tidak perlu bingung, kamu bisa memulainya dari hobi dan kegiatan favoritmu. Pasalnya, banyak orang yang tidak sadar bahwa mendalami hobi juga berpotensi menjadi skill tambahan.
Kamu memiliki kelebihan menulis, misalnya, tapi kamu juga hobi memasak. Saat memasak, ternyata semua orang suka dengan masakanmu. Nah, selain menjual jasa menulis, kamu juga bisa menjual masakanmu, kan? Kamu pun bisa menggunakan skill menulismu untuk mempromosikan produkmu di medsos dengan membuat takarir yang menarik konsumen.
Perlu diingat saat masa mengeksplorasi ini, kamu juga perlu menjaga kesehatan. Jangan sampai lupa makan hingga membuat asam lambungmu naik dan sakit maag. Namun, kamu gak perlu khawatir karena ada Esemag 100 persen herbal yang efektif selesaikan maag tanpa efek samping dan aman diminum tiap hari. Gimana? #gakmaagsalah banget, kan?
3. Hidup bukan perlombaan
Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa harus fokus pada diri sendiri dan jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain? Padahal, itu bisa menjadi sebuah motivasi tersendiri. Iya, ada kalanya saat melihat orang lain kamu akan termotivasi. Namun, yang sering terjadi kamu akan lebih overthinking karena merasa minder dengan orang yang kamu jadikan patokan.
Lebih parahnya jika kamu sudah lama berproses, tetapi tidak kunjung ada hasilnya. Ujung-ujungnya kamu akan menyalahkan diri sendiri. Perlu diingat, hidup bukanlah sebuah perlombaan. Setiap orang punya garis start dan finisnya masing-masing.
Coba kita ibaratkan kesuksesan adalah tempat wisata. Kamu hanya punya bujet ke tempat wisata tersebut dengan naik bus, sedangkan temanmu naik pesawat. Tentunya, temanmu akan sampai lebih dulu daripada kamu. Namun, akhirnya kamu juga akan sampai di tempat wisata tersebut, bukan? Jadi, santai saja, kamu pasti bisa meraih tujuanmu, kok, meski dengan cara dan waktu yang berbeda dari orang-orang di sekitarmu.
Nah, semoga tips mengurangi stres saat quarter-life crisis tadi bisa membuat pikiranmu lebih tenang. Ingat, setiap orang punya jalannya masing-masing, ya. Jadi, tetap berproses dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan agar segala prosesmu dilancarkan dan disegerakan. Tetap semangat dan jangan lupa untuk selalu bersyukur agar tidak gampang stres dengan pencapaian orang lain.