JURAGANQQLOUNGE – 3 Penyebab Selalu Ragu dalam Membuat Keputusan
Sebagian orang punya kebiasaan sering ragu dalam menentukan pilihan, padahal bisa saja hasil keputusannya tersebut juga sedang ditunggu oleh orang lain. Akibatnya, alih-alih bisa segera melangkah, yang ada malah jalan di tempat. Bikin kesal, kan?
Namun, sebenarnya apa yang membuat seseorang selalu ragu dalam membuat keputusan? Rasa penasaranmu akan segera terjawab lewat rangkuman di bawah ini. Baca sampai habis, ya!
1. Tumbuh di lingkungan keluarga yang penuh dengan keraguan
Seorang anak merupakan hasil “karya” dari orangtua. Makhluk kecil ini bagai kanvas yang tadinya kosong, kemudian akan mulai digambari dengan beragam hal yang diajarkan oleh ibu dan bapaknya. Oleh sebab itu, tidak heran apabila buah hati pada akhirnya sedikit banyak akan mirip dengan kedua orangtuanya.
Hal ini juga berlaku dalam hal pembuatan keputusan. Tian, dkk., dalam penelitiannya yang berjudul “How Parenting Styles Link Career Decision-Making Difficulties in Chinese College Students? The Mediating Effects of Core Self-Evaluation and Career Calling”, dan di terbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology pada tahun 2021, menjelaskan bahwa bagaimana kemampuan anak dalam menentukan pilihan sangat di pengaruhi oleh gaya asuh dari kedua orangtuanya.
Jika mendapatkan pengasuhan yang positif, maka keberanian untuk mengambil keputusan akan muncul. Sebaliknya, jika figur orangtua sering ragu, maka bisa di tebak, anak juga akan melakukan hal yang sama. 3 Penyebab Selalu Ragu dalam Membuat Keputusan
2. Takut akan menghadapi kegagalan
Keraguan dalam menciptakan suatu keputusan kerap kali muncul tatkala ada ketakutan bahwa kelak akan menghadapi kegagalan. Sebenarnya orang itu ingin membuat suatu perubahan, tetapi juga tidak siap apabila hasil yang tercipta tidak sesuai dengan harapan. Akibatnya, dia tidak akan pernah bisa melangkah ke mana pun karena di bayangi oleh perasaan tidak nyaman yang terkadang tanpa dasar tersebut.
Jika kamu termasuk orang yang seperti ini, maka harus segera mulai memahami bahwa setiap pilihan, apa pun itu, pasti membawa risikonya masing-masing. Namun, bila kamu tegas dengan keputusan itu dan berusaha untuk mempertanggungjawabkannya semaksimal mungkin, maka risiko yang di takutkan tidak akan pernah muncul atau setidaknya dapat di minimalkan. Jadi, mau tetap ragu atau belajar untuk yakin, nih?
3. Pernah mengalami kegagalan yang pahit
Rasa ragu yang menyelimuti diri seseorang juga dapat tercipta akibat pengalaman gagal yang begitu pahit di masa lalu ketika dia mencoba untuk mengambil keputusannya sendiri. Karena begitu menyakitkan hati, orang tersebut seakan tidak mau lagi menumbuhkan keberanian dalam memilih sesuatu. Hasilnya, dapat di tebak, sekarang dia jadi punya kebiasaan untuk selalu bertanya-tanya dengan pilihannya. Meski tidak mudah untuk menghilangkan trauma itu, tetapi jika tidak di usahakan dengan maksimal maka hanya akan membebani hati sepanjang waktu.
Berdasarkan alasan itu, kamu sebaiknya belajar lagi untuk berani membuat keputusan. Mulailah menentukan pilihan untuk hal-hal kecil yang risikonya tidak seberapa. Perlahan tetapi pasti, kelak kamu akan kembali punya nyali untuk mengambil suatu keputusan yang lebih besar tanpa ada keraguan dalam hati.
Rasa ragu dalam membuat suatu keputusan harus lekas di hilangkan karena ini dapat menghambat kemajuan diri. Jangan sampai menghabiskan waktu hanya untuk “menikmati” kebingungan. Ayo, belajar untuk lebih percaya diri agar tidak salah melangkah!