JURAGANQQ LOUNGE -Sebagai penonton sepak bola, utamanya liga top Eropa, status quo atau ketiadaan perubahan dalam tabel klasemen dari musim ke musim adalah hal yang umum terjadi. Kans untuk bisa menyaksikan lahirnya juara baru di sebuah turnamen itu seperti lotre. Tak ada yang tahu kapan akan terjadi, tetapi yang jelas tak bakal terwujud tiap tahun. 4 Klub Kuda Hitam Liga
Gelar juara English Premier League misalnya, lebih sering jadi rebutan enam klub terbesar di negeri itu. Juara LaLiga Spanyol bahkan lebih mudah di tebak karena seolah hanya di perebutkan dua klub musuh bebuyutan, Real Madrid dan Barcelona. Bundesliga Jerman dan Ligue 1 Prancis juga beberapa tahun ini di kuasai satu klub yang sama. Hanya Serie A yang juaranya lebih beragam dan tak tertebak.
Musim 2023/2024 ini pun kecenderungannya masih sama. Sebagai penghiburan atas status quo yang sulit di usik itu, coba fokus ke tim-tim kuda hitam yang tampil apik. Meski tak menjamin ada juara baru, setidaknya mereka bisa meredakan sensasi jenuh.
1. Bayer 04 Leverkusen siap singkirkan Bayern Muenchen dari podium juara Bundesliga
pemain Bayer Leverkusen (instagram.com/bayer04fussball)
Sejak di tangani Xabi Alonso, Bayer 04 Leverkusen mengalami perubahan taktik yang signifikan. Pada 2022/2023 dengan kondisi tim yang berada di zona relegasi, Alonso mengandalkan serangan balik. Itu sebuah taktik pragmatis yang terbukti membawa Leverkusen berakhir di posisi enam pada 2022/2023 setelah sempat terseok-seok pada awal musim.
Musim ini Bayer perlahan berubah jadi tim yang dapat menguasai bola dengan baik. Fakta itu terlihat dari statistik turnovers (frekuensi kehilangan bola) yang rendah dan pressing yang efektif (akurat tanpa harus melakukannya dengan frekuensi tinggi). Taktik baru Alonso berhasil membuat Bayer meroket ke puncak klasemen Bundesliga 2023/2024. Dengan selisih poin yang lumayan dari rival terdekat mereka di klasemen sementara, mereka berpotensi menyingkirkan hegemoni Bayern Muenchen di Bundesliga. Bila terwujud, itu akan jadi gelar juara Bundesliga perdana mereka.
Baca Juga: Profil Jeremie Frimpong, Bek Tajam Andalan Bayer Leverkusen
2. VfB Stuttgart menyusup ke papan atas Bundesliga, musim lalu hampir terelegasi
pemain VfB Stuttgart (instagram.com/vfb)
VfB Stuttgart juga tak kalah menarik. Berakhir di peringkat 16 pada musim 2022/2023, Stuttgart harus jalani play-off untuk mempertahankan jatah bermain di liga utama Jerman itu. Setelah selamat dari ancaman degradasi, mereka berhasil melampaui ekspektasi dengan bertengger di posisi tiga besar klasemen sementara Bundesliga 2023/2024, menempel ketat Bayern Muenchen selaku runner-up. Lanjutkan membaca artikel di bawah 4 Klub Kuda Hitam Liga
Editor’s picks
- Beban Berat Menanti Shin Tae Yong di Bulan September
- 5 Pemain Terakhir yang Dilepas Chelsea ke Klub Besar EPL
- 5 Pemain yang Pernah Hijrah dari Real Madrid ke PSG, Asensio Terbaru
Semusim lalu, tak ada yang menyangka mereka bakal berada di posisi ini. Sebastian Hoeneß sendiri banyak meniru gaya permainan efektif Roberto de Zerbi (Brighton) yang menemukan deep build-up, yakni taktik mengalirkan bola di area pertahanan sendiri dengan tujuan membuka celah kosong di area lawan. Didukung pula dengan akurasi tembakan yang baik, kini Stuttgart jadi salah satu tim yang patut diwaspadai.
3. Las Palmas jadi tim dengan penguasaan bola mumpuni sejak ditangani Garcia Piminenta
pemain Las Palmas (instagram.com/udlaspalmasoficial)
Las Palmas baru saja promosi ke LaLiga pada 2023/2024 ini. Tak seperti tim-tim promosi lain yang biasanya menghuni peringkat belasan atau bahkan zona relegasi, mereka sedang bertengger di peringkat delapan klasemen sementara LaLiga per pekan ke-26. Kesuksesan Las Palmas berkaitan erat dengan keberanian García Pimienta melakukan reformasi di skuadnya, yakni dengan mendorong pemainnya untuk menguasai bola dan melatih akurasi operan.
Tim yang terakhir kali berlaga di liga utama Spanyol pada 2018 ini rata-rata menghasilkan 294 operan per pertandingan selama paruh musim 2023/2024. Opta Analyst menandai kalau jumlah itu mirip dengan yang pernah dilakukan Barcelona pada awal 2010-an. Tak heran, Pimienta sendiri pernah menangani tim kelompok usia Barcelona sebelum direkrut Las Palmas pada 2022.
4. Stade Brestois alami renaissance sejak dilatih Eric Roy
pemain Stade Brestois (instagram.com/stadebrestois29)
Peningkatan performa juga dialami Stade Brestois atau akrab disapa Brest di Ligue 1 Prancis. Pelatih Eric Roy jadi sosok kuncinya. Ia datang ke klub itu pada Januari 2023 untuk menggantikan Michel der Zakarian yang didepak manajemen. Tak mendadak heroik, Roy butuh hampir setahun untuk menciptakan perubahan yang kentara di Brest. Tepatnya pada Februari 2024, alias paruh kedua musim kompetisi 2023/2024, Brest berhasil menempati posisi runner-up Ligue 1 tepat di bawah sang juara bertahan, Paris Saint-Germain. 4 Klub Kuda Hitam Liga
Brest sendiri bukan tim unggulan. Mereka lebih sering bertengger di papan tengah dan papan bawah liga utama Prancis. Bahkan, terelegasi ke Ligue 2 bukan hal yang mengejutkan bagi klub tersebut. Apa yang dilakukan Eric Roy dan anak asuhnya berhasil mencetak rekor baru dengan mengantar Brest menduduki peringkat terbaik sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di Ligue 1.
Menonton geliat tim-tim kuda hitam yang berjaya di sebuah turnamen memang punya sensasi tersendiri. Tak hanya penggemar yang bersorak, pihak-pihak di luar lingkaran suporter setia pun biasanya tetap bisa menikmati momen tersebut. Apakah kamu juga merasakan sensasi serupa?