JURAGANQQLOUNGE – 5 Alasan Orang dengan ADHD Rentan Mengalami Insomnia
Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) adalah sebuah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan kesulitan memperhatikan tugas yang tidak disukai, tidak teratur, hiperaktif, dan bersikap impulsif.
Banyak orang dengan ADHD juga mengalami kesulitan untuk tidur dan gangguan tidur yang lebih sering daripada orang pada umumnya.
Mengalami ADHD merupakan tantangan, apalagi jika disertai insomnia. Apa alasan orang dengan ADHD lebih rentan mengalami insomnia?
1. Kesulitan mengendalikan pikiran dan kegelisahan
Sering kali orang dengan ADHD mengalami kesulitan dalam memperhatikan sesuatu dan pikirannya selalu gelisah atau tidak tenang. Bayangkan jika kamu sedang mencoba fokus pada pelajaran tertentu atau saat bermain game, tetapi pikiranmu terus berpindah-pindah dan sulit memusatkan perhatian.
Saat orang dengan ADHD mencoba melakukan suatu hal, otak akan menyabotase dengan membuat mereka memikirkan sesuatu yang menarik sehingga mereka akan terdistraksi. Sering kali, ini terjadi saat orang dengan ADHD sedang dalam transisi ke fase tidur.
Pikiran yang gelisah juga bisa membuat mereka merasa cemas tanpa alasan yang jelas, sehingga mereka mengalami kesulitan tidur atau insomnia. 5 Alasan Orang dengan ADHD Rentan Mengalami Insomnia
2. Pola tidur yang berantakan
Saat kita tidur, ada pola dalam tubuh kita yang mengatur kapan kita harus tidur dan kapan kita harus bangun? Sistem ini disebut pola tidur. Sistem ini membantu kita untuk memiliki pola tidur yang teratur dan bangun dengan segar setiap hari.
Namun, pada beberapa orang dengan ADHD, pola tidur mereka bisa menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan pola tidur ini mengakibatkan sistem dalam tubuh yang mengatur pola tidur dan bangun tidak bekerja dengan baik. Ini membuat mereka memiliki kesulitan dalam menjaga pola tidur yang teratur.
Misalnya, orang dengan ADHD yang sulit tidur atau sulit bangun pada waktu yang diinginkan. Mereka mungkin merasa sulit untuk tidur lebih awal atau terjaga terlalu lama pada malam hari. Hal ini bisa membuat mereka merasa mengantuk pada siang hari atau sulit konsentrasi karena kurang tidur.
Ketidakstabilan ini bukanlah kesalahan mereka. Namun, jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami kesulitan dengan tidur atau bangun, penting untuk mencari bantuan dari ahli seperti dokter atau spesialis tidur.
3. ADHD menimbulkan risiko gangguan tidur
Pada orang dengan ADHD, ada kemungkinan mereka juga mengalami masalah tidur lainnya selain insomnia. Hal ini disebut sebagai komorbiditas, yang berarti ada dua atau beberapa kondisi atau masalah yang terjadi bersamaan.
Tidur yang baik dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Bagi orang dengan ADHD, mereka mungkin memiliki masalah tidur seperti sulit tidur, terbangun terlalu sering pada malam hari, atau mengalami gangguan tidur lainnya seperti sleep apnea atau narkolepsi.
4. Gangguan pada ritme sirkadian
Tubuh kita memiliki jam biologis yang membantu kita tidur dan bangun. Nah, bagi orang dengan ADHD, jam biologis mereka bisa “terlambat”. Maksudnya, tubuh mereka terbiasa untuk tidur dan bangun lebih larut dari orang lain.
Bayangkan kalau biasanya waktu tidur kebanyakan orang adalah jam 9 malam, tetapi bagi orang dengan ADHD, mereka mungkin merasa segar dan aktif hingga jam 11 malam atau bahkan lebih. Akibatnya, ketika harus bangun pagi untuk sekolah atau bekerja, mereka merasa sangat mengantuk dan sulit untuk bangun.
Mereka mungkin merasa terjaga dan sulit tidur meskipun seharusnya sudah waktunya untuk tidur. Tentu saja hal ini dapat memengaruhi kualitas tidur dan membuat mereka merasa lelah saat harus beraktivitas pada pagi hari.
Gangguan ritme sirkadian ini adalah salah satu faktor yang menyebabkan orang dengan ADHD mengalami kesulitan tidur dan insomnia. Penting untuk segera memperbaiki pola tidur dengan mengatur waktu tidur yang konsisten dan membuat lingkungan tidur yang nyaman.
5. Terjadi perubahan neurokimia pada otak
Ketika seseorang memiliki gangguan perhatian, seperti ADHD, otak mengalami perubahan dalam jumlah dan cara kerja bahan kimia ini. Salah satu bahan kimia yang berperan penting dalam mengatur perhatian dan fokus adalah dopamin.
Dopamin adalah seperti “pesan” yang dikirimkan di otak yang membantu mengatur emosi, motivasi, dan perhatian. Orang dengan ADHD mungkin memiliki jumlah dopamin yang lebih sedikit atau sistem komunikasi yang tidak efektif dalam otak mereka.
Hal tersebut dapat menyebabkan gejala-gejala seperti kesulitan dalam memusatkan perhatian, impulsivitas, dan hiperaktivitas. Salah satu dampaknya, otak akan membuat pikiran menjadi kusut dan terjaga sepanjang malam.
Orang dengan ADHD akan mengalami kesulitan dalam menenangkan diri dan merasa gelisah pada malam hari sehingga sulit untuk tidur nyenyak. Hal ini bisa membuat mereka memiliki kualitas tidur yang buruk.
ADHD bisa membuat orang yang hidup dengannya rentan mengalami insomnia. Sangat penting untuk tetap berpikir positif dan berusaha untuk mencari solusi agar kualitas tidur membaik agar tidak memunculkan permasalahan baru.