JuraganQQLounge – Bukan Sekadar Mitos, ini 5 Info Terkait Jamu Pelancar Haid
Indojuraganqq.com – Tapi hati-hati karena ada efek samping dari konsumsi ini
Yang bisa merasakan haid hanyalah perempuan. Mereka sering menyampaikan bahwa rasanya begitu tidak mengenakkan,d an sampai di titik tertentu bisa terasa menyakitkan. Masalah ini begitu menyiksa. Tidak salah jika para perempuan mencari obat atau setidaknya sesuatu yang bisa meredakan rasa sakit. Salah satunya jamu.
Jamu sering dikenal sebagai obat tradisional khas Indonesia. Produk kesehatan ini diolah sedemikian rupa dari bahan-bahan alami, seperti tumbuh-tumbuhan, dan dipercaya selalu memberikan khasiat untuk hal-hal ringan. Contohnya saja mempercantik kulit hingga menguatkan tubuh. Tak terkecuali meredakan keram haid. Berikut ini adalah beberapa jamu yang sering digunakan sebagai obat pereda haid serta penjelasannya.
Bukan Sekadar Mitos, ini 5 Info Terkait Jamu Pelancar Haid
1. Jamu pelancar haid ada beragam
Untuk urusan meredakan keram yang sering terasa di sekitar perut itu, banyak orang mencoba beragam bahan tradisional dengan cara ditumbuk atau diolah sedemikian rupa. Dari sini, didapatkan ada banyak bahan yang bisa menjadi jamu penghilang keram haid itu. Ada pun bahan-bahan itu adalah:
- Papaya
- Nanas
- Wortel
- Jahe
- Cuka apel
- Kayu manis
- Kunyit
2. Khasiat dari jamu-jamu ini menjadikan siklus haid menjadi lancar
Pada dasarnya material-material natural tersebut memang punya khasiat yang melancarkan siklus haid. Lancarnya siklus haid bisa mengurangi rasa keram yang terjadi. Sebagai contoh menurut artikel di American Journal of Obstretrics and Gynecology, kayu manis memiliki kandungan yang meningkatkan kesensitivitasan produksi insulin dalam tubuh. Hormon insulin sendiri berkaitan erat dengan siklus menstruasi sehingga mampu membantu meredakan rasa keram tersebut.
Selain ada kayu manis, yang sudah diteliti bisa menjadi jamu pereda keram saat haid adalah cuka apel. Jurnal “Intake of vinegar beverage is associated with restoration of ovulatory function in women with polycystic ovary syndrome” menginfokan ada asosiasi yang cukup kuat antara cuka apel dengan sindrom ovarium poliklistik yang mengganggu kelancaran siklus haid. Layaknya kayu manis, cuka apel mampu meningkatkan kadar insulin dalam tubuh sehingga fungsi ovulasi kembali menjadi normal.
3. Namun dalam penggunaan jamu ini, ia bisa juga dijadikan pencegah kehamilan
Ada efek lain yang bisa didapatkan dari mengonsumsi jamu pelancar haid, yaitu adanya kemampuan untuk mencegah kehamilan. Ini tak hanya didapatkan untuk perempuan saja, tetapi juga pria. Dilansir dari penelitian School of Medicine, West Virginia University pada 2011, kunyit mengandung zat diferuloylmethane yang memengaruhi fungsi sperma milik manusia.
Penelitian dilakukan dengan meneteskan ekstrak kunyit ke sampel sperma pria. Hasilnya kecepatan gerak renang sperma terlihat terhambat. Namun, itu terjadi jika kunyit diberikan dalam konsentrasi yang tinggi. Sperma yang bergerak lambat ini besar kemungkinan akan mati terlebih dahulu dan menyebabkan tidak terjadinya kehamilan. Lebih dari itu, untuk perempuan kandungan diferuloylmethane dalam kunyit bisa menghambat pematangan sel telur atau ovulasi.
4. Yang lebih parah, ada mitos yang mengatakan jamu ini bisa dijadikan alat aborsi
Terdapat beberapa pemberitaan yang mengatakan jamu pelancar haid sering disalahgunakan juga sebagai obat aborsi atau penggugur kandungan. Memang ada khasiat bahan-bahan jamu itu bisa mencegah kehamilan. Namun untuk aborsi, itu masih menjadi mitos mengingat pemberitaan akan jamu tersebut juga tidak menyebutkan kandungan di dalamnya serta jumlah kadar yang dikonsumsi.
Terkait isu obat pelancar haid ini dengan pengguguran, memang para dokter tidak pernah merekomendasikan untuk dikonsumsi di kala hamil. Alasannya adalah jamu-jamu tersebut, walau berasal dari bahan alami, tidak pernah melalui uji klinis sehingga dampak dan keamanannya dipertanyakan. Selain itu, tidak ada pula jumlah konsumsi amannya.
5. Oleh karena itu, penting tidak mengonsumsi jamu di kala hamil dan baiknya berkonsultasi dahulu ke dokter
Melihat dari kasus ini, tidak bisa dihindari bahwa mereka yang ingin mengonsumsi jamu pelancar haid perlu berhati-hati dahulu. Oleh karena itu, dalam konsumsi jamu perlu berhati-hati dan tidak melakukannya di situasi tertentu, seperti saat sedang hamil. Jika haid tidak lancar, tidak berkeseduhan atau terasa tidak normal, ada baiknya langsung segera ke dokter untuk memeriksakannya.
baca juga: 7 Cara Aman ‘Merapatkan’ Vagina Setelah Melahirkan, Tak Perlu Obat