JURAGANQQLOUNGE – 5 Kesalahan Orangtua saat Menegur Anak, Jangan Mempermalukan
Mendidik anak untuk berperilaku baik ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Anak-anak sering kali melakukan kenakalan. Walau sudah dilarang, tetap saja mereka tidak mendengarkan perkataanmu.
Lama-kelamaan tingkahnya tersebut membuatmu merasa kesal. Alhasil, kamu memberi teguran sebagai maksud untuk mendisiplinkan anak agar belajar dari kesalahannya dan tidak akan mengulangi perilaku seperti itu lagi di kemudian hari.
Namun, tidak sedikit para orangtua yang sering menegur anak secara spontan atau tanpa berpikir terlebih dahulu. Meski tujuannya baik, tapi jika tidak dilakukan dengan hati-hati, maka teguran itu akan berpengaruh negatif terhadap kepribadian dan tumbuh kembang anak. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui kesalahan orangtua saat menegur anak, seperti beberapa kesalahan di bawah ini.
1. Menegur anak di depan umum
Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh para orangtua saat menegur anak adalah menegur mereka di depan umum. Ketika kamu berada di ruang publik bersama anak, lalu anak kamu melakukan kesalahan, secara spontan kamu akan langsung menegur mereka bahkan dengan nada tinggi. Hal ini tidak hanya akan membuat sang anak terkejut, tetapi juga merasa sangat malu.
“Hindari mendisiplinkan anak di depan orang lain. Ketika kamu melakukan itu, orang-orang di sekitarmu mungkin akan lebih fokus kepada anakmu, dibandingkan pada apa yang kamu coba ajarkan kepada mereka,” Kata Erica Reischer, Ph.D., seorang penulis buku “What Great Parents Do: 75 Simple Strategies for Raising Kids Who Thrive,” dikutip Parents.
Bayangkan jika kamu berada di posisi anakmu yang mendapati omelan keras dari orang lain di depan umum, tentu kamu juga akan merasa malu bukan? Oleh karena itu, cobalah mencari tempat pribadi di mana kamu dapat membicarakan apa yang baru saja terjadi bersama anak tanpa terlihat dan terdengar orang lain. Setelah itu, tunjukkan kesalahan yang anakmu perbuat, lalu berikan nasihat yang tegas dan penuh kasih sayang.
2. Tidak memberikan instruksi yang jelas kepada anak
Mungkin kamu bingung mengapa anak sulit sekali memahami apa yang kamu katakan, sehingga mereka terus melakukan kesalahan yang sama. Bisa jadi itu karena kamu tidak konsisten dalam memberikan instruksi kepada mereka. 5 Kesalahan Orangtua saat Menegur Anak, Jangan Mempermalukan
Menurut Larisa Niec, Ph.D, selaku di rektur Pusat Anak, Keluarga, dan Komunitas Universitas Central Michigan, di Mount Pleasant, di lansir Parents, mengungkapkan “Buatlah arahan sespesifik mungkin kepada anak. Beri tahu anak apa yang harus mereka lakukan dan apa yang tidak untuk dilakukan.”
Selain menegur kesalahan anak, penting untuk memberikan arahan jelas tentang apa yang perlu mereka lakukan setelah berbuat salah. Ini akan membantu mereka mengerti dan tidak lagi berbuat kesalahan yang sama.
3. Menegur anak saat kamu sedang marah
Wajar apabila kamu merasa kesal karena melihat anak melakukan kesalahan. Akan tetapi, menegur anak saat kamu sedang di selimuti amarah justru dapat memperburuk keadaan.
“Saat kamu menegur anak ketika kamu sedang marah atas sesuatu yang di lakukan anak tersebut, kemungkinan besar kamu akan membentak atau mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu di katakan,” ucap Katherine Lee, seorang penulis parenting dan mantan editor di majalah Parenting dan Working Mother, di kutip Verywell Family.
Dr. Niec juga mengatakan bahwa anak-anak tidak dapat menyerap pelajaran ketika mereka di marahi. Mereka cenderung akan menutup diri atau ikut marah sebagai tanggapannya.
Oleh sebab itu, jika ingin menegur anak, coba tenangkan dulu hati dan pikiranmu. Kemudian, bicaralah dengan tenang dan setiap kali kamu akan marah, ingatlah bahwa tindakan ini justru akan membuat mereka jauh darimu.
4. Terlalu banyak menjelaskan
Selanjutnya, kesalahan yang kerap di lakukan orangtua saat menegur anak ialah terlalu banyak menjelaskan. Sebagai orangtua, mungkin kamu ingin agar anak bisa langsung mengerti mengapa hal itu tidak pantas di lakukan dan mengapa itu harus di lakukan.
Memang betul bahwa anak harus mengetahui alasan di balik kesalahan yang mereka perbuat, tapi berbicara panjang lebar dan detail bukanlah ide yang baik. Sebagai orangtua, kamu harus paham bagaimana cara berkomunikasi dengan anak.
Untuk anak-anak usia sekolah dasar, tidak perlu melakukan diskusi panjang dan mendetail. Cukup nyatakan perilaku apa yang mereka lakukan dan mengapa perilaku tersebut salah.
5. Melarang apa pun yang di lakukan anak
Melansir Verywell Family, mendengar rangkaian kata ‘jangan’ dan ‘tidak’ bukanlah hal yang menyenangkan bagi siapa pun, terutama anak-anak. Berfokus pada kesalahan anak alih-alih menekankan tentang apa yang harus mereka lakukan, justru dapat memberikan dampak negatif kepada mereka.
Melarang anak untuk melakukan ini itu padahal hal tersebut adalah normal di lakukan oleh anak-anak seusianya bisa membuat mereka merasa di kekang. Bagaimana pun mereka ingin menikmati masa anak-anak, di mana ada banyak hal yang ingin mereka eksplor agar bisa berkembang.
Kamu dapat memberikan arahan supaya anak tidak melewati batas serta tidak merugikan orang lain. Hal ini bisa membantu anak untuk berperilaku baik bukan hanya kepada orangtua, tetapi juga orang-orang di lingkungannya.
Itu tadi beberapa kesalahan orangtua saat menegur anak. Apabila kamu sering melakukan tindakan tersebut, mulai sekarang berhenti dan terapkan teguran dengan cara yang baik, ya supaya anak bisa memahami apa yang kamu sampaikan, tidak merasa tersakiti, dan tidak akan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.