JURAGANQQLOUNGE – 5 Kiat Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Lindungi Bumi Kita!
Kondisi udara di bumi sudah sangat mengkhawatirkan. Platform informasi kualitas udara terbesar di dunia, IQAir menyebut 91 persen orang di dunia telah terpapar udara tidak sehat. Lebih dari itu, pencemaran udara telah merenggut nyawa 7 juta orang setiap tahunnya.
Selain udara, kondisi lingkungan lainnya macam tanah dan air juga semakin buruk. Walaupun sebagian rusak secara alami, tetapi aktivitas manusia mengambil peranan paling besar. Sebut saja kegiatan industri, rumah tangga, pertanian, transportasi, dan masih banyak lagi.
Tentunya kita semua wajib berkontribusi dalam upaya melindungi bumi. Lalu, langkah apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan? Yuk, mulai dengan lima kiat menerapkan gaya hidup ramah lingkungan berikut ini.
1. Kurangi limbah tekstil dengan membatasi belanja pakaian
Kegiatan industri jadi salah satu penyebab terbesar dalam kerusakan lingkungan. Industri tekstil misalnya, memiliki dampak yang cukup signifikan. Melansir dari TheRoundup, industri fashion memproduksi hingga 100 miliar garmen per tahun, tetapi 92 juta ton pakaian berkahir di tempat sampah. 5 Kiat Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Lindungi Bumi Kita!
Masih dilansir dari laman yang sama, ternyata 60 persen dari semua bahan pakaian merupakan plastik. Sampah plastik dari Industri tekstil pun bertebaran hingga 42 juta ton per tahun. Hal tersebut tentu sangat berdampak pada lingkungan, terutama pada air. Setiap pakaian sintetis yang dicuci dapat melepaskan serat mikro plastik kecil ke dalam air.
Sadar akan bahaya limbah tekstil, kita harus membatasi diri dalam berbelanja pakaian. Jangan gelap mata untuk mengikuti trend fashion, pakaian murah, atau diskon besar-besaran. Belanjalah sesuai kebutuhan saja. Jika baju atau celana masih muat di badan dan masih layak untuk dipakai, urungkan niat untuk membeli model baru.
2. Bawa botol minum dan kantong belanja dari rumah untuk mengurangi penggunaan plastik
Jangan lagi membeli air berbotol plastik sekali pakai. Jangan lagi memakai kantong plastik saat berbelanja. Bawa botol minum dan kantong belanja yang bisa dicuci dan tentunya aman untuk digunakan secara berulang. Memang sepele, tetapi sangat berdampak besar pada lingkungan.
Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2022, sampah plastik mengambil peran hingga 18,04 persen dari semua sampah di Indonesia. Itu merupakan persentase terbesar kedua setelah sampah sisa makanan.
Sebagai upanya untuk mengurangi sampah plastik, kita harus membatasi penggunaannya. Gunakan botol yang terbuat dari kaca, stainless, atau silikon 100 food grade yang bisa dibawa ke mana-mana. Kantong belanja pun tersedia dalam berbagai jenis, seperti tote bag, paper bag, tas jaring, dan tas kain spunbond.
3. Gunakan lap ramah lingkungan agar sampah tisu tidak makin banyak
Penggunaan tisu terbilang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari. Tisu bisa digunakan untuk menyeka hidung saat pilek, menyeka air mata, digunakan saat make up, mengelap benda-benda rumah tangga macam lantai, meja, kursi, peralatan makan, dan lain-lain. Akan tetapi, tisu terbuat dari bahan anorganik yang sulit diurai.
Gunakan lap ramah lingkungan yang terbuat dari kain. Lap kain bisa dicuci, dikeringkan, lalu digunakan kembali kapan pun kamu membutuhkannya. Pilihan lainnya, beli tisu ramah lingkungan yang sudah banyak tersedia di pasaran, termasuk tisu toilet. Meski agak ribet, ini merupakan solusi terbaik untuk mengurangi sampah dan mengurangi pemborosan uang belanja.
4. Naik transportasi umum bisa menyelamatkan udara dari polusi
Menurut laporan IQAir, dari 131 negara yang tercantum, Indonesia menempati urutan ke-26 sebagai negara dengan kualitas udara terburuk pada tahun 2022. Pasarkemis di Jawa Barat jadi daerah paling tercemar. Berdasarkan waktu saat ini, desa Cileungsir, Jawa Barat, memiliki kondisi udara paling buruk hingga masuk ke dalam kategori tidak sehat.
Penyumbang polusi terbesar memang dari kebakaran hutan, tetapi sektor transportasi juga tak kalah berdampak signifikan. Penggunaan transportasi baik mobil, motor, maupun kendaraan umum menghasilkan zat volatil, karbonmonoksida, dan nitrogenoksida yang dapat mencemari udara dan merusak lapisan ozon. Kalau begitu, bagaimana cara mengatasinya?
Meski transportasi tidak bisa dihindari karena penting untuk aktivitas sehari-hari, setidaknya kita bisa sedikit mengurangi polusi dengan memilih transportasi yang tepat. Daripada menggunakan kendaraan pribadi, naiklah kendaraan umum seperti kereta dan bus. Aksi tersebut bisa mengurangi jumlah kendaraan di jalan sekaligus mengurangi kemacetan.
Kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik juga bisa jadi pilihan lain. Namun, mengingat harganya yang masih mahal di Indonesia, lebih baik manfaatkan transportasi umum yang jauh lebih murah, terutama yang disediakan oleh pemerintah. Pilihan terakhir yang jauh lebih eco friendly adalah dengan berjalan kaki dan naik sepeda.
5. Bantu kurangi emisi karbon dengan menghemat pemakaian listrik
Selain transportasi, listrik juga turut bertanggung jawab atas pencemaran udara di sekitar kita. Melansir dari World Nuclear Association, pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik menyebabkan lebih dari 40 persen emisi karbon dioksida (CO2). Lebih lanjut, IQAir memaparkan bahwa pembangkit listrik dari tenaga batu bara meningkat pesat di Pulau Jawa bagian Barat, terutama Jakarta.
Namun, listrik juga sangat penting bagi kehidupan, terlebih pada era digital seperti sekarang. Maka, solusinya adalah menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dengan menghemat penggunaan listrik. Nyalakan lampu seperlunya, cabut perangkat listrik setelah digunakan, bijak menggunakan AC (Air Conditioner), dan batasi penggunaan alat elektronik berdaya tegang tinggi.
Bukan hanya tidak nyaman, lingkungan yang tercemar dapat mengganggu kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan. Dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, kita telah ikut berkontribusi melindungi bumi sekaligus menghemat biaya.