JURAGANQQLOUNGE – 5 Pengobatan yang Dibutuhkan oleh Pengidap Autoimun
Autoimun merupakan kondisi ketika sel kekebalan bekerja secara keliru. Lebih tepatnya, jika seharusnya sel membantu melawan infeksi, tapi malah menyerang jaringan tubuh sendiri. Setelah di diagnosis, seseorang dengan autoimun akan diarahkan untuk melakukan medical treatment.
Pengobatan yang di butuhkan oleh pengidap autoimun secara umum tidak menyembuhkan penyakitnya. Namun, perawatan medis ini dapat membantu mengurangi gejala dan membantu pasien mengelola efek samping yang muncul.
Pengobatan yang di butuhkan pengidap autoimun
Rekomendasi perawatan yang di berikan dokter bisa berbeda satu sama lain sekalipun di agnosisnya sama. Perawatan yang di lakukan umumnya di sesuaikan dengan jenis, kondisi, dan tingkat keparahan autoimun yang di alami penderita.
Setidaknya, ada lima kategori pengobatan yang di butuhkan oleh pengidap autoimun. Kelimanya yakni obat yang d ijual bebas (OTC), obat resep, perubahan gaya hidup, pengobatan komplementer, dan perawatan eksperimental, melansir Verywell Health. Berikut uraian dari masing-masing perawatannya.
1. Penggunaan obat bebas (OTC)
Obat over the counter alias obat yang di jual bebas tidak memerlukan resep untuk mendapatkannya. Obat jenis ini dapat direkomendasikan oleh ahli untuk membantu meringankan gejala, seperti nyeri.
Bentuk obat yang termasuk dalam kategori ini umumnya seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Konsumsi obat tersebut di lakukan untuk mengatasi peradangan, pembengkakan, kekakuan, demam, dan nyeri. Contoh obatnya seperti aspirin, ibuprofen, parasetamol, hingga naproxen.
2. Obat resep
Obat resep dapat di berikan jika seseorang mengalami gejala lebih parah atau obat OTC tidak menunjukkan reaksi positif. Obat-obatan resep pun berfungsi serupa, yaitu membantu mengurangi demam, kecemasan, bengkak, depresi, kelelahan, dan lain sebagainya.
Meski demikian, obat jenis ini biasanya lebih mahal di banding OTC dan mungkin memiliki lebih banyak efek samping. Oleh karena itu, konsumsi obat resep harus benar-benar di sesuaikan dengan dosis dari dokter agar tidak timbul efek samping.
Salah satu bentuknya adalah terapi imunosupresi. Perawatan ini kerap direkomendasikan untuk mengobati berbagai jenis autoimun. Obat-obatan dalam terapi ini bekerja dengan menekan berbagai gangguan pada sistem kekebalan tubuh, melansir Healthline.
Tujuan dari terapi imunosupresi adalah mengelola kondisi seseorang dan melindungi fungsi organ, seperti mengurangi peradangan. Terapi imunosupresi dapat meliputi penggunaan corticosteroid, cyclosporin, methotrexate, azathioprine, hydroxychloroquine, sulfasalazine, dan lain sebagainya.
Perawatan ini juga dapat berbentuk terapi biologis yang contohnya di lakukan dengan memblokir reseptor tertentu pada sel. Untuk perawatan terapi biologis, obat-obatan yang di gunakan dapat di berikan melalui jalur intravena. Beberapa biologis imunosupresi ada IL-1 blockers (Kineret atau anakinra), TNF-inhibitors (Humira atau adalimumab), dan sebagainya.
3. Perubahan gaya hidup
Pengobatan yang di butuhkan pengidap autoimun berikutnya melibatkan keseharian yakni mengubah gaya hidup. Hal ini dapat di lakukan bersamaan dengan pengobatan medis. Tujuannya untuk menurunkan peradangan tubuh dan mengendalikan gejala lainnya.
Bentuk perubahan gaya hidup yang di lakukan termasuk melaksanakan diet sehat dan seimbang dengan membatasi asupan tertentu, misalnya saja lemak, gula, dan garam. Selain itu, di sarankan juga untuk mengatur pola tidur yang berkaitan dengan pembatasan alkohol, kafein, dan nikotin. Dokter mungkin juga menyarankan olahraga dan pengelolaan stres untuk menekan autoimun.
4. Pengobatan komplementer
Pengobatan alternatif dapat menjadi komplementer yang mungkin bisa jadi perawatan pilihan tambahan. Di katakan komplementer dan alternatif karena zat dan metodenya tidak di anggap sebagai perawatan medis standar. Termasuk di dalamnya penggunaan obat herbal, suplemen, hipnosis, pijat, hingga akupunktur.
Jenis pengobatan ini mungkin tidak selalu direkomendasikan dokter. Meski demikian, kamu perlu mengonsultasikan setiap rencana tindakan atau konsumsi obat herbal pada ahli medis. Beberapa herbal mungkin dapat bereaksi dengan obat medis sehingga mengganggu kinerjanya. 5 Pengobatan yang Dibutuhkan oleh Pengidap Autoimun
5. Perawatan eksperimental
Perawatan eksperimental mungkin direkomendasikan oleh dokter. Meski memiliki risiko, tindakan medis ini diyakini menjanjikan untuk mengobati autoimun. Perawatan itu dikatakan eksperimental karena belum banyak penelitian mengenai hal tersebut.
Beberapa bentuk perawatannya ada T regulatory cells atau terapi sel T, terapi gen, terapi anti-PD1, dan banyak lainnya, melansir News Medical. Potensi efek negatif pelaksanaan terapi ini cukup tinggi. Namun, bisa jadi ini merupakan pengobatan yang di butuhkan oleh pengidap autoimun.
Pengobatan yang di butuhkan oleh pengidap autoimun memiliki mekanisme kerja yang berbeda. Ahli mungkin merekomendasikan beberapa metode sehingga perawatan yang dilakukan lebih efektif dan menekan risiko efek samping.