JURAGANQQLOUNGE – 6 Cara Mencegah Anak Menjadi Pribadi yang Manja, Orangtua Harus Tegas!
Setiap orangtua pasti ingin selalu memberikan yang terbaik untuk anak mereka. Namun, terkadang orangtua lupa bahwa memberikan yang terbaik untuk anak bukan berarti menuruti semua keinginannya karena bisa membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang manja.
Tentu, hal tersebut tidak hanya akan merugikan orangtua di masa depan, tetapi juga anak itu sendiri. Sebab, anak yang manja akan sulit mengurus dirinya sendiri, mudah merasa kecewa, tidak pernah puas, dan tidak memiliki empati terhadap orang lain.
Nah, supaya hal itu tidak terjadi, penting bagi orangtua untuk belajar bersikap tegas terhadap anak dan harus paham bagaimana cara mendidik anak agar tidak manja. Berikut IDN Times telah merangkum beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mencegah anak menjadi pribadi yang manja.
1. Ajari anak tentang penerimaan
Sebagai orangtua tentu kamu memahami bahwa di dunia ini tidak semua hal bisa didapatkan. Maka dari itu, cobalah untuk mengajari si kecil tentang penerimaan bahwa mereka mungkin tidak bisa mendapatkan semua yang mereka mau.
“Membantu seorang anak menerima bahwa mereka tidak akan mendapatkan semua yang mereka inginkan adalah pelajaran hidup yang penting,” ucap Karen Ruskin, Psy.D., seorang terapis keluarga di Sharon, Massachusetts, dikutip Parents.
Tidak apa-apa jika kamu tidak dapat membelikan baju baru yang mereka inginkan lantaran baju di rumah sudah banyak atau anggaran yang tidak sesuai. Meskipun terkadang melihat anak kecewa membuatmu gak tega, tapi kamu harus tegas. Jangan sampai hal itu membuat hatimu luluh dan pada akhirnya melanggar larangan yang kamu buat sendiri.
Cobalah untuk berempati terhadap kekecewaanya. Selain itu, ajarkan anak untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan melalui usaha. Ini penting supaya mereka tahu bahwa untuk mendapatkan sesuatu dibutuhkan kerja keras, bukan hanya meminta.
2. Bantu anak belajar sabar
Salah satu ciri anak yang manja adalah selalu menuntut sesuatu saat itu juga. Jika kamu gak ingin anakmu memiliki karakter yang demikian, maka sangat penting untuk membantunya belajar tentang kesabaran.
Menolak atau setidaknya menunda keinginan anak akan membantu mereka mengembangkan disiplin diri dan memungkinkan mereka untuk lebih menghargai apa yang mereka terima. Kamu juga dapat mengajari anak untuk menahan diri lewat contoh sehari-hari.
Misalnya, jika kamu melihat sepatu di mal yang kamu putuskan untuk tidak dibeli. Cobalah untuk memberitahu anak alasan kamu mengambil keputusan tersebut, seperti mengatakan, “Sepatu ini bagus, tapi harganya mahal sekali. Aku akan menunggu sampai harganya diskon”. Dengan begitu, anak akan lebih mudah mengerti arti kesabaran dibandingkan kamu menjelaskan panjang lebar padanya.
3. Jangan mudah luluh
Seringkali orangtua merasa gak tega melihat anak mereka sedih atau menangis lantaran keinginannya di tolak. Namun, menyerah bukanlah keputusan yang baik. 6 Cara Mencegah Anak Menjadi Pribadi yang Manja, Orangtua Harus Tegas!
Jangan biarkan tangisan atau rengekan anak membuatmu melunak terhadap keputusan yang telah di ambil. Meskipun kamu perlu mengawasi anak yang sedang marah, memberikan banyak perhatian atas kemarahannya hanya akan membuat mereka mengulangi perilaku yang sama.
“Jika kamu berada di rumah, abaikan saja selama anakmu tidak berada dalam bahaya melukai diri nya sendiri atau orang lain,” saran Amy McCready, seorang penulis If I Have to Tell You One More Time… The Revolutionary Program That Gets Your Kids to Listen Without Nagging, Reminding, or Yelling, di lansir Parents.
Sebaliknya, beri mereka waktu untuk menerima kekecewaan. Jika sudah mereda, cobalah untuk duduk di dekat anak dan ajak bicara pelan-pelan. Ketika anak-anak menyadari bahwa kamu tidak bisa di manipulasi saat mereka membuat keributan, kemungkinan mereka tidak akan mencoba lagi taktik tersebut untuk meluluhkanmu.
4. Ajari anak untuk selalu berterima kasih
Mengajarkan anak untuk selalu berterima kasih atas pertolongan yang mereka terima juga menjadi salah satu langkah sederhana untuk mencegah anak tumbuh menjadi manja. Sekecil apa pun bentuk bantuan yang di berikan, mereka harus tahu cara mengucapkan terima kasih, tanpa di suruh.
Akan lebih mudah jika kamu memberikan contoh tersebut kepada anak melalui kebiasaan sehari-hari. Sebab, anak adalah peniru yang ulung.
“Jadilah teladan yang baik dengan menunjukkan kepada anak bagaimana kamu mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di sekitarmu, seperti petugas tunggu atau teller bank,” ujar Katherine Lee, seorang penulis parenting dan mantan editor di majalah Parenting dan Working Mother, Verywell Family.
5. Beri anak tanggung jawab
Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah merupakan cara yang bagus untuk membantu mengembangkan rasa tanggung jawab dan harga diri nya. Selain itu, anak juga akan terhindar dari perilaku yang manja.
Kamu bisa memberikan tugas-tugas rumah tangga yang sesuai dengan usia dan kemampuannya, seperti membantu merapikan tempat tidur sendiri atau membereskan mainan. Walaupun awalnya sulit, tapi ini penting supaya ketika anak dewasa, mereka tidak bergantung pada orang lain.
Selain itu, pekerjaan rumah yang mereka lakukan sekarang merupakan basic life skill yang harus di kuasai oleh setiap orang untuk bertahan hidup. Ini akan sangat berguna ketika mereka dewasa. Mereka gak akan kaget saat di tempatkan dalam segala situasi atau lingkungan baru karena sudah menguasai basic life skill sejak dini.
6. Tanamkan empati pada anak
Cara terakhir, tapi juga penting adalah menanamkan sikap empati kepada anak. Jangan biarkan anak bertindak egois dan enggan berbagi. Sebaliknya, ajarkan mereka untuk menghargai dan membantu orang lain yang membutuhkan.
“Dorong anak untuk berpikir lebih jauh dengan menjadi sukarelawan bersama keluarga, seperti membersihkan taman, memberi makan keluarga yang kelaparan, atau bahkan membantu tetangga yang lanjut usia,” ujar Lee.
Mengajak si kecil dalam menebar kebaikan akan membantu menumbuhkan sikap peduli dalam diri mereka. Ia juga akan mengetahui bahwa di dunia ini ada orang-orang yang kurang beruntung di banding diri nya.
Menjadi orangtua yang tegas tentu tidak mudah. Meski sering di liputi oleh perasaan gak tega terhadap anak, namun terus menuruti semua kemauannya juga bukan merupakan sesuatu yang baik. Jangan sampai lantaran ingin membahagiakan anak, kamu jadi lengah dan malah membuat ia tumbuh menjadi orang yang manja.