Kenali 6 Gejala Defisiensi Vitamin E pada Tubuh
Uncategorized

Kenali 6 Gejala Defisiensi Vitamin E pada Tubuh

JuraganQQLounge – Kenali 6 Gejala Defisiensi Vitamin E pada Tubuh

 Indojuraganqq.com – Mulai dari kelemahan otot, kesemutan, hingga anemia

Vitamin E adalah salah satu jenis vitamin yang punya kegunaan besar dalam tubuh. Kandungan alfa tokoferol di dalamnya terbukti berguna dalam menjaga fungsi organ tubuh seperti otot, otak, mata, dan lain-lain.

Tak sulit ditemukan, kebutuhan vitamin yang satu ini dapat dipenuhi dengan mengonsumsi kacang-kacangan, brokoli, bayam, hingga minyak zaitun. Namun, kekurangan vitamin E masih dapat terjadi, lho. Yuk, kenali gejala kamu mungkin mengalami kekurangan atau defisiensi

Kenali 6 Gejala Defisiensi Vitamin E pada Tubuh

1. Gejala yang pertama ialah kelemahan otot alias sarkopenia

Untuk dapat berfungsi dengan baik, setiap organ dan bagian tubuh tentu membutuhkan oksigen, tak terkecuali otot. Sebagai salah satu organ yang membutuhkan oksigen paling tinggi di dalam tubuh, otot pun kerap menjadi sasaran radikal bebas yang mampu menimbulkan stres oksidatif.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity tahun 2014, vitamin E memiliki efek antioksidan yang dapat melawan stres oksidatif tersebut. Bila kamu kekurangan vitamin ini, tentu efek merugikan dari stres oksidatif akan terus merusak sel-sel otot secara perlahan. Hal ini akan memperlambat regenerasi otot dan menyebabkan otot mengalami kelemahan alias sarkopenia.

2. Kekurangan vitamin E juga memengaruhi sistem saraf pusat

Sebuah laporan yang dirilis dalam jurnal Neuroscience tahun 2014 menjelaskan bahwa kekurangan vitamin E juga memberi dampak pada sistem saraf pusat kita yang terletak di otak. Beberapa efek yang akan terjadi pada sel saraf ialah aksonopati, demielinisasi, dan kerusakan sel yang mampu menghambat perjalanan sinyal.

Hal ini akan menyebabkan terganggunya kinerja sistem saraf dan menimbulkan sejumlah gejala, seperti berkurangnya keseimbangan, terganggunya koordinasi, serta menurunkan fungsi kognitif otak.

3. Tak hanya sistem saraf pusat, sistem saraf tepi pun ikut terdampak

Masih pada sistem saraf, ternyata defisiensi vitamin E tak hanya mengganggu fungsi sistem saraf pusat, tetapi juga pada sistem saraf tepi.

Menurut sebuah studi dalam jurnal Continuum: Lifelong Learning in Neurology tahun 2014 yang diterbitkan oleh American Academy of Neurology, munculnya gejala-gejala seperti kesemutan dan rasa kebas alias mati rasa dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin E.

4. Defisiensi vitamin E juga dapat memengaruhi penglihatan kita 

Vitamin yang terkenal bermanfaat untuk kesehatan mata ialah vitamin A. Namun, ternyata vitamin E juga memegang peranan penting pada fungsi penglihatan kita.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Antioxidants tahun 2019 menyebutkan bahwa defisiensi vitamin E dapat menyebabkan penumpukan lipofuscin, yakni sebuah sel yang mengandung lemak di bagian mata, kerusakan retina, hingga hilangnya fotoreseptor yang berfungsi untuk menerima cahaya. Hal ini tentu akan menyebabkan penurunan dan terganggunya fungsi penglihatan.

5. Imunitas tubuh pun dapat menurun jika kadar vitamin E rendah dalam tubuh

Dalam masa pandemi ini, kekebalan tubuh yang kuat tentu sangat diperlukan. Salah satu vitamin yang berperan dalam sistem imunitas adalah vitamin E. Menurut sebuah studi dalam jurnal Nutrients tahun 2018, vitamin E bersifat imunomodulator, alias mampu mengatur sistem imun melalui sejumlah cara.

Vitamin E mampu mengatur keseimbangan dan menstimulasi sel T, salah satu sel yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Vitamin E pun dapat mengatur enzim dan sel-sel darah putih yang berfungsi dalam imunitas tubuh kita. Jika kadarnya dalam tubuh rendah, tentu kekebalan tubuh pun akan menurun.

6. Tak disangka, ternyata defisiensi vitamin E juga dapat menyebabkan anemia

Tak hanya kekurangan zat besi atau asam folat, kekurangan vitamin E juga bisa berkontribusi pada anemia. Studi yang dirilis dalam Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences tahun 2011 membeberkan fakta bahwa vitamin E berfungsi dalam mencegah kerusakan dini sel darah merah.

Selain itu, vitamin E juga dapat menjaga kekuatan sel darah merah agar tak mudah rapuh. Jika seseorang mengalami defisiensi vitamin E, kadar sel darah merah dan hemoglobin dalam tubuh pun akan berkurang dan akan menimbulkan gejala-gejala kurang darah alias anemia.

Itulah enam gejala yang menandakan bahwa tubuh kekurangan vitamin E. Yuk, penuhi kebutuhan vitamin E tubuh dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin E atau mengonsumsi suplemen yang sesuai dengan kebutuhanmu.

baca juga : 6 Pemain Non-Eropa Yang Raih Ballon D’Or

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *