JuraganqqLounge – 6 Penyebab Paling Umum Nyeri Selangkangan saat Berjalan, Apa saja?
juragan66.org – Nyerinya bisa ganggu aktivitas
Selangkangan adalah area pinggul yang terletak di antara perut bagian bawah dan paha atas. Area ini terdiri dari sekitar 30 otot, tendon (penghubung otot ke tulang), dan ligamen (penopang organ atau penghubung tulang) yang sangat berperan dalam pergerakan.
Nyeri di area selangkangan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti cedera otot, infeksi atau peradangan, hingga kelainan yang memengaruhi organ atau jaringan tubuh di area tersebut. Kondisi ini kerap menimbulkan ketidaknyamanan saat melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya saat berjalan.
Apa saja penyebab nyeri selangkangan? Yuk, simak beberapa kemungkinan penyebabnya berikut ini!
6 Penyebab Paling Umum Nyeri Selangkangan saat Berjalan, Apa saja?
1. Ketegangan otot di area selangkangan
Ketegangan otot biasanya terjadi ketika otot atau tendon meregang atau robek, sehingga menyebabkan nyeri di area yang terkena.
Nyeri selangkangan biasanya disebabkan oleh ketegangan pada otot yang berada di bagian paling atas paha (otot fleksor) atau otot yang terletak di bagian dalam paha (otot adduktor). Kedua otot tersebut menempel di area selangkangan.
Gerakan yang tiba-tiba dan kuat, seperti berlari cepat atau membuat gerakan menyamping tiba-tiba saat olahraga adalah salah satu faktor penyebab ketegangan di area pangkal paha. Ketegangan yang lebih parah biasanya menyebabkan krepitasi atau bunyi letupan pada persendian.
Ketegangan pada otot, ligamen, atau tendon di area selangkangan adalah penyebab paling umum nyeri di selangkangan. Menurut studi dalam jurnal BMJ Open Sport and Exercise Medicine tahun 2019, cedera jenis ini umum dialami atlet.
Bila kamu bermain olahraga kontak fisik seperti sepak bola, rugbi, atau hoki, kemungkinannya besar kamu akan mengalami nyeri di selangkangan.
2. Robekan labral sendi pinggul
Robekan labral pinggul merupakan kerusakan yang terjadi pada cincin tulang rawan (labrum) di soket (lubang tempat perlekatan tulang) pinggul. Labrum berfungsi memberikan stabilitas pada sendi pinggul dan membantu mobilitas atau pergerakan.
Kerusakan ini biasanya tidak menyebabkan gejala. Namun, beberapa orang dapat mengalami nyeri selangkangan saat berdiri, duduk, atau berjalan dalam waktu lama. Tak hanya itu, robekan ini biasanya juga menyebabkan sensasi “terkunci” di pinggul dan pembatasan gerakan sendi pinggul.
Robekan labral pinggul dapat terjadi karena cedera kecelakaan mobil, cedera olahraga (seperti sepak bola), kelainan struktural sendi pinggul yang mempercepat keausan sendi, serta gerakan berulang seperti lari jarak jauh, gerakan berputar tiba-tiba yang umum terjadi saat main golf atau softball.
3. Hip impingement
Melansir Johns Hopkins Medicine, hip impingement, atau juga dikenal sebagai femoroacetabular impingement, adalah kondisi yang terjadi ketika bagian kepala femoral (kepala tulang paha yang berbentuk seperti bola yang menempel pada bagian soket panggul) terjepit ke atas asetabulum (cekungan yang berbentuk mangkuk pada tulang panggul).
Kondisi ini dapat menyebabkan sendi kaku dan nyeri di selangkangan saat berjalan, duduk terlalu lama, atau saat meregangkan pinggul. Aktivitas seperti mengendarai sepeda, mendekatkan lutut ke dada, atau mengikat sepatu juga dapat memperparah kondisi ini.
Hip impingement biasanya disebabkan oleh kelainan bentuk pada bola pinggul atau soket pinggul. Kelainan bentuk ini mencegah bola pinggul meluncur dengan mulus pada soket dan menyebabkan kondisi menyakitkan ini.
4. Osteoartritis
Osteoartritis adalah jenis radang sendi atau artritis yang terjadi akibat kerusakan tulang rawan yang menipis dan memburuk seiring waktu. Ini bisa dialami di sendi mana pun, tetapi yang paling sering adalah sendi tangan, lutut, tulang belakang, dan pinggul.
Melansir Mayo Clinic, tulang rawan merupakan jaringan kuat dan licin yang memungkinkan gerakan sendi yang hampir tanpa gesekan. Adanya kerusakan tulang rawan ini dapat menciptakan gesekan antar tulang dengan tulang, yang pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada sendi yang terdampak.
Penderita osteoartritis di sendi pinggul biasanya mengeluhkan nyeri pinggul saat berdiri dan berjalan. Gejala biasanya dirasakan paling buruk pada pagi hari dan di penghujung hari setelah beraktivitas.
5. Hernia inguinalis
Hernia inguinalis adalah jenis hernia yang terjadi di daerah pangkal paha. Ini berkembang ketika jaringan lemak atau bahkan sebagian usus mendorong dinding perut yang melemah, dan otot perut mengalir ke bawah menuju selangkangan.
Kondisi ini dapat menyebabkan timbulnya benjolan, nyeri, kelemahan atau tekanan, dan sensasi berat di area selangkangan. Nyeri biasanya dirasakan memburuk saat berjalan, membungkuk, mengangkat barang, atau batuk.
6. Tendinitis
Tendinitis merupakan kondisi peradangan atau iritasi pada tendon, yaitu jaringan tebal yang menempelkan otot pada tulang. Kondisi ini disebabkan oleh cedera mendadak atau gerakan berulang yang memberi tekanan pada tendon. Seperti menekuk, melempar, memutar, atau menendang bola.
Tendinitis biasanya menyebabkan nyeri tumpul, kelembutan, dan pembengkakan ringan di sekitar area yang terkena. Pada area pinggul, nyeri biasanya muncul secara bertahap dan diperparah dengan berjalan atau melakukan aktivitas.
Itulah beberapa kondisi yang paling sering menyebabkan nyeri di area selangkangan saat berjalan. Istirahat atau terapi fisik biasanya dapat membantu menangani gejala yang timbul. Bila nyeri sering muncul atau memburuk, baiknya periksakan ke dokter, ya, supaya mendapat penanganan tepat.
baca juga : 5 Cara Membimbing Anak Yang Memiliki Retardasi Mental