BERITA KESEHATAN

7 Alasan Mengapa Kamu Masih Mengantuk meskipun Sudah Tidur Cukup

JURAGANQQLOUNGE – 7 Alasan Mengapa Kamu Masih Mengantuk meskipun Sudah Tidur Cukup

Tidur adalah suatu kebutuhan manusia yang sangat penting. Kualitas tidur yang baik sangat mempengaruhi kesehatan dan kinerja tubuh. Namun, pernahkah kamu merasa meskipun sudah tidur cukup dan berkualitas, tapi masih merasa sangat mengantuk saat bangun tidur? Rasanya seperti energi kamu belum terisi kembali dan kamu butuh tidur lagi. 

Masalah tidur seperti ini sangat umum terjadi dan banyak orang mengalaminya. Padahal, hal ini dapat mengganggu produktivitas dan kesehatanmu sepanjang hari. Nah, para ahli akan memberikan penjelasan mengenai fenomena ini. Yuk, simak penjelasannya sampai selesai!

1. Sleep apnea

9 Penyebab Ngantuk di Pagi Hari - Alodokter

Ketika kamu bangun di pagi hari, rasa mengantuk yang masih berlanjut dapat menjadi masalah serius bagi produktivitasmu sepanjang hari. Salah satu alasan yang mungkin menyebabkan rasa mengantuk ini adalah sleep apnea, suatu kondisi yang dapat mengganggu kualitas tidurmu. 

Sleep apnea sendiri merupakan gangguan tidur yang umum dialami oleh masyarakat saat ini. Setidaknya dua hingga empat persen populasi orang di usia pertengahan menderita gangguan ini.  

Rasa kantuk menjadi gejala yang paling banyak ditemukan. Selain itu, sleep apnea memiliki gejala lain seperti mendengkur saat tidur, kebingungan, kesulitan untuk fokus, penurunan kinerja, sakit kepala di pagi hari, dan juga hipertensi. 7 Alasan Mengapa Kamu Masih Mengantuk meskipun Sudah Tidur Cukup

Dilansir dari American Academy of Sleep Medicine, rasa kantuk pada penderita sleep apnea disebabkan oleh terganggunya sistem pernapasan saat tidur. Tubuh akan kekurangan oksigen setidaknya 10—30 detik, atau bahkan lebih dari satu menit. Hal ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah secara tiba-tiba.

Pada kasus yang parah penurunan kadar oksigen bisa mencapai 40 persen dari kondisi normal. Kondisi ini menyebabkan otak memberikan respon dengan membuat tubuh terbangun sesaat untuk mengembalikan kondisi pernapasan yang normal. Jika hal ini terjadi dalam frekuensi yang tinggi, maka tubuh akan kelelahan dan terus merasa mengantuk saat pagi dan siang hari.

2. Restless leg syndrome

Kenali 5 Penyebab Sulit Konsentrasi dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Restless Leg Syndrome atau sering disingkat sebagai RLS adalah gangguan neurologis yang berkaitan dengan tidak tahannya keinginan untuk menggerakkan kaki. RLS sering kali menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang mengantuk meskipun sudah tidur cukup dan berkualitas. 

Dr. Richard Bogan dalam penelitiannya yang dipublikasikan oleh jurnal Neuropsychiatric Disease and Treatment, menemukan bahwa setidaknya 10 persen orang dewasa di Amerika Serikat menderita gangguan ini. Gerakan pada kaki ini dipicu oleh perasaan yang tidak nyaman pada kaki. Pada tingkat keparahan tinggi rasa tidak nyaman dapat merambah pada tubuh bagian atas seperti lengan dan leher.

Sensasi ini menyebabkan penderitanya kesulitan untuk memiliki kualitas tidur yang baik. Mereka akan kesulitan tidur, mempertahankan tidur yang nyenyak, atau sering terbangun dalam periode waktu tertentu. Akibatnya, penderita sindrom ini banyak mengalami insomnia, kelelahan, mengantuk saat pagi dan siang hari, kesulitan fokus, hingga sering kebingungan.

3. Konsumsi alkohol berlebihan

7 Alasan Mengapa Kamu Masih Mengantuk meskipun Sudah Tidur Cukup

Konsumsi alkohol berlebihan dapat menjadi penyebab mengapa kamu masih merasa mengantuk meskipun sudah tidur cukup dan berkualitas. Bahkan meskipun mereka sering digunakan untuk membantu mengatasi rasa kantuk, namun kenyataannya efeknya justru berbalik.

Dr. Timothy Roehrs dalam studinya yang berjudul Sleep, sleepiness, and alcohol use menemukan, bahwa alkohol dan kantuk di padi dan siang hari memiliki hubungan yang saling berkaitan. Pada orang dengan kondisi sehat, terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol menyebabkan gangguan tidur.

Hal ini disebabkan alkohol memiliki efek stimulan, di mana jika kandungannya terlalu banyak dalam aliran darah akan mengakibatkan kesulitan tidur. Efek ini setidaknya akan bertahan selama 2 jam setelah tercerna oleh tubuh.

Akibatnya, mereka akan kekurangan tidur dan menyebabkan kantuk yang parah saat di pagi dan siang hari. Selain itu, alkohol juga menyebabkan kesulitan untuk fokus dan kelelahan yang berlebihan. Sebaiknya, hindari alkohol untuk menghindari efek kantuk yang parah di saat beraktivitas.

4. Diabetes

13 Ciri-ciri Diabetes Tipe 2, Ringan Tapi Jadi Parah Jika Dibiarkan

Setelah tidur nyenyak selama beberapa jam, seharusnya tubuh dan pikiranmu terasa segar dan bertenaga saat bangun tidur. Namun, bagi sebagian orang, hal ini tidak selalu terjadi. 

Banyak orang yang merasa masih mengantuk dan lelah meskipun sudah tidur cukup dan berkualitas. Masalah ini bisa jadi disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah diabetes. 7 Alasan Mengapa Kamu Masih Mengantuk meskipun Sudah Tidur Cukup

Di lansir dari Sleep Foundation, Dr. Abhinav Singh dalam review medisnya menjelaskan bahwa kondisi di abetes memiliki hubungan dengan gangguan tidur yang di alami oleh pengidapnya. Kondisi resistensi insulin membuat penderita di abetes acap kali merasa ingin ke toilet di malam hari.

Selain itu, di abetes juga menyebabkan penderitanya mudah untuk merasa haus, pusing, dan kondisi lelah yang parah. Dalam frekuensi yang tinggi, kondisi ini sangat mempengaruhi kualitas tidur penderitanya. Mereka akan kesulitan untuk tidur nyenyak dan terus terjaga. Akibatnya, saat pagi dan siang hari mereka akan merasa sering mengantuk dan kesulitan untuk fokus.

5. Menderita gangguan tiroid

Mengantuk di Tempat Kerja Bisa Diatasi dengan Cara Ini - Alodokter

Sering merasa lelah dan mengantuk meski sudah tidur cukup? Mungkin saja kondisi gangguan hormon tiroid  menjadi penyebabnya. 

Tiroid sendiri merupakan kelenjar kecil berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), hormon ini mengatur sebagian besar fungsi biologis tubuh.

Terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon ini memiliki dampak negatif pada tubuh. Baik hipertiroid maupun hipotiroid sendiri memiliki efek yang buruk bagi kualitas tidur penderitanya.

Seperti yang di temukan Dr. Max Green, MD, dkk, dalam studinya yang berjudul Thyroid Dysfunction and Sleep Disorders, hipertiroid dan hipotiroid menyebabkan insomnia, kesulitan untuk tidur nyenyak, durasi tidur yang singkat, kualitas tidur yang buruk, dan kantuk yang berlebihan di pagi dan siang hari.

Pada penderita hipertiroid, reaksi hiperkinetik, dan tremor akibat tingginya hormon tiroid menjadi penyebab gangguan tidur penderitanya. Sementara itu, pada penderita hipotiroid  nyeri otot, tidak tahan pada udara dingin, dan meningkatnya kecemasan membuat kualitas tidur penderitanya menurun. Di mana itu mengakibatkan kantuk yang berlebihan saat pagi dan siang hari. Selain itu, gangguan hormon tiroid menyebabkan gangguan tidur lain seperti sleep apnea dan sindrom kaki gelisah (RLS).

6. Menderita sindrom kelelahan kronis

Sulit Konsentrasi Saat Bekerja Tunjukkan Anda Seorang yang Jenius? -  Kabar6.com

Terkadang, meski sudah tidur dengan cukup dan berkualitas, kamu masih merasa sangat lelah dan mengantuk ketika bangun pagi. Hal ini bisa jadi di sebabkan oleh Sindrom Kelelahan Kronis (Chronic Fatigue Syndrome/ CFS). 

Dr. A. Ferré dalam studinya yang di publikasikan oleh jurnal Neurología menemukan bahwa kelelahan dan kantuk di pagi dan siang hari merupakan gejala yang umum di temukan dalam kasus sindrom kelelahan kronis. Selain itu, penderita CFS juga mengalami kesulitan untuk fokus dan terus kelelahan meskipun sudah istirahat dalam waktu yang ideal.

Penderita sindrom kelelahan kronis sendiri dapat tidur selama lebih dari 12 jam namun mereka masih merasa lelah dan tidak bertenaga. Sindrom kelelahan kronis sendiri juga membawa rentetan gangguan tidur lain seperti, Sleep apnea, narkolepsi, insomnia, dan seringnya mimpi buruk.  

Akibatnya hal ini sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Mereka akan kesulitan untuk fokus, sering lupa, bahkan lebih sensitif dan emosional dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu untuk diributkan. Tentunya jika tidak segera di tangani, sindrom ini akan membuat penderitanya memiliki banyak masalah dan kehilangan banyak kesempatan.

7. Gangguan kesehatan mental

7 Alasan Mengapa Kamu Masih Mengantuk meskipun Sudah Tidur Cukup

Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan faktor penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosionalmu. Namun, banyak orang yang meskipun telah tidur dengan cukup, namun masih merasa mengantuk dan kurang bertenaga setelah bangun tidur. Gangguan kesehatan mental dapat menjadi salah satu penyebabnya.

Dr. med. Sarah Laxhmi Chellappa dalam studinya yang di terbitkan oleh jurnal Revista Brasileira de Psiquiatria menemukan bahwa penderita gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kantuk berlebihan di saat waktu produktif, terutama di pagi dan siang hari. 7 Alasan Mengapa Kamu Masih Mengantuk meskipun Sudah Tidur Cukup

Sebanyak 38,4% pasien yang meminum obat dari ahli medis di laporkan mengalami efek ini. Namun, 61,6% pasien yang tidak meminum obat dari ahli terkait juga mengalami efek mengantuk di waktu produktif. Hal ini membuktikan bahwa efek kantuk sendiri di akibatkan oleh efek psikologis akibat gangguan kesehatan mental.

Gangguan kesehatan mental juga memiliki efek lain dengan gangguan sleeping disorder. Seperti, insomnia, narkolepsi, sleep apnea, dan masih banyak lagi.

Di lansir dari artikel medis yang di terbitkan oleh Mental Health Foundation, kecemasan menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan tidur di karenakan pikiran yang rumit dan menguras energi sangat mengganggu.

Sementara itu, depresi menyebabkan penderitanya mengalami tidur yang cukup lama. Namun, tidak berkualitas ataupun membuat pikiran penderitanya kusut yang berakibat pada kesulitan tidur.   

Jadi, itulah tujuh alasan mengapa kamu mungkin masih merasa sangat mengantuk meskipun sudah tidur cukup dan berkualitas. Meskipun beberapa alasan mungkin memerlukan perawatan medis atau pengobatan, ada juga beberapa solusi sederhana yang dapat kamu terapkan untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi rasa mengantuk di siang hari. Misalnya, menghindari konsumsi alkohol dan kafein berlebihan, mengatur jadwal tidur yang teratur, dan menjaga lingkungan tidur yang sejuk dan gelap. 

Jangan biarkan rasa mengantuk mengganggu kesehatan dan produktivitasmu. Cobalah untuk memperbaiki kebiasaan tidurmu dan segera konsultasikan dengan dokter jika rasa mengantuk terus berlanjut meskipun sudah melakukan perubahan kecil. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *