JURAGANQQLOUNGE – 7 Cara Mencegah Serangan Jantung Kedua
Apabila kamu atau orang yang kamu sayangi pernah mengalami serangan jantung, maka dokter biasanya akan mengingatkan tentang risiko mengalami serangan jantung kedua.
Serangan jantung berikutnya tidak selalu lebih besar atau lebih buruk dari yang pertama. Namun, ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan komplikasi, yang dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada otot jantung.
Setelah selamat dari serangan jantung, kamu dapat melakukan perubahan untuk meningkatkan kesehatan jantung dan secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung kedua.
1. Mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko
Salah satu cara kamu dan dokter memantau risiko serangan jantung adalah dengan pengukuran rutin, seperti dilansir GoodRx Health. Ini berarti mengetahui pengukuran kesehatan jantung, bagaimana peningkatannya, dan apa arti angkanya. Ini termasuk:
- Gula darah.
- Tekanan darah.
- Tingkat kolesterol.
- Berat badan atau indeks massa tubuh.
Kalau angka hasil pengukurannya lebih tinggi dari yang direkomendasikan, ini meningkatkan risiko serangan jantung.
Kamu dan dokter harus bekerja sama untuk membuat angka-angka di atas dalam kisaran normal. Cara mencapainya bisa meliputi pengobatan dan/atau perubahan gaya hidup.
2. Perubahan gaya hidup yang dibutuhkan untuk mencegah serangan jantung kedua
Berperan aktif dalam pengobatan penyakit jantung benar-benar dapat menurunkan risiko serangan jantung selanjutnya dalam banyak kasus. Salah satu caranya adalah dengan perubahan gaya hidup.
Meskipun ada obat-obatan yang dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan faktor risiko lainnya, tetapi perubahan gaya hidup adalah salah satu cara yang paling ampuh.
Untuk menurunkan risiko serangan jantung kedua, perubahan gaya hidup berikut direkomendasikan:
- Makan makanan yang sehat: Tidak ada satu jenis pola makan yang benar-benar menyehatkan. Namun, para ahli merekomendasikan pola makan yang berfokus pada tumbuhan. Artinya, kamu memperbanyak asupan sayuran, legum, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Batasi lemak jenuh (yang ditemukan dalam makanan hewani seperti daging merah dan susu tinggi lemak). Jenis lemak ini terkait dengan kolesterol tinggi dan dapat memperburuk risiko serangan jantung.
- Rutin olahraga: Aktivitas fisik memperkuat jantung. Ini juga dapat membantu mengatur berat badan dan meningkatkan tekanan darah dan kolesterol. Bicaralah dengan dokter tentang frekuensi dan jenis olahraga apa yang aman setelah mengalami serangan jantung.
- Berhenti merokok atau jangan memulainya: Merokok mengeraskan dan mempersempit pembuluh darah, yang memperburuk penyakit jantung. Saat berhenti merokok, tubuh lebih mampu menyembuhkan untuk mengurangi risiko serangan jantung lainnya.
3. Mendapatkan pengobatan untuk penyakit jantung
Bergantung pada tingkat risiko kamu, dokter mungkin menyarankan obat untuk menurunkan risiko. Ada banyak obat untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol darah, misalnya.
Kamu mungkin dapat mengelola risiko dengan perubahan gaya hidup saja. Jika tidak, obat-obatan dapat memberi bantuan yang dapat menyelamatkan jiwa untuk mengurangi risiko serangan jantung.
4. Dengarkan dan turuti saran dokter
Selamat dari trauma besar seperti serangan jantung adalah hal yang menggembirakan. Dan, pada awalnya, kebanyakan pasien sangat ingin mengikuti perintah dokter agar kondisi segera membaik.
Namun, penting untuk tetap waspada bahkan setelah kamu merasa lebih baik. Dijelaskan dalam laman Parkland Medical Center, setelah serangan jantung, dokter akan meresepkan obat untuk membantu mencegah insiden jantung lainnya, seperti terapi beta-blocker, statin, atau aspirin.
Minumlah semua obat yang diresepkan dan temui dokter sesuai petunjuk untuk pemantauan tekanan darah, pemeriksaan kolesterol, dan pemeriksaan fisik.
5. Jangan melewatkan rehabilitas jantung
Salah satu langkah pertama pemulihan setelah serangan jantung adalah rehabilitasi jantung. Ini melibatkan rawat jalan, sesi latihan terpandu, konseling nutrisi, dan pemantauan gaya hidup untuk membantu kamu pulih sepenuhnya dan mencegah serangan jantung lainnya.
Kamu mungkin tergoda untuk berhenti berpartisipasi dalam rehabilitasi jantung setelah mulai merasa lebih baik, tetapi sebaiknya tetap jalani sampai dokter mengatakan sebaliknya. Rehabilitasi jantung terbukti mengurangi kemungkinan serangan jantung berulang.
6. Kelola stres dengan baik
Stres bisa menjadi faktor utama dalam masalah kesehatan yang berhubungan dengan jantung. Ambil tindakan untuk mengurangi stres dan meminimalkan risiko terkena serangan jantung lagi.
Beberapa cara untuk mengelola stres antara lain:
- Latihan pernapasan dalam.
- Menikmati waktu di alam.
- Tidur cukup.
- Meditasi.
- Menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang.
- Melakukan hobi.
7. Kenali gejala serangan jantung kedua.
Apabila kamu pernah mengalami serangan jantung, kamu secara otomatis berisiko terkena serangan jantung kedua. Tingkatkan peluang untuk selamat dari serangan jantung lainnya dengan mengetahui gejalanya sehingga kamu bisa mendapatkan bantuan dengan cepat.
Gejala umum serangan jantung meliputi:
- Nyeri dada atau ketidaknyamanan.
- Kelemahan ekstrem.
- Berkeringat berat.
- Mual atau muntah.
- Merasa lemah.
- Nyeri di lengan, rahang, atau leher.
- Jantung berdebar.
- Sesak napas.
- Tiba-tiba pusing.
- Kelemahan.
Jika mengalami gejala-gejala di atas, segera cari pertolongan medis darurat atau segera pergi ke unit gawat darurat agar segera mendapat perawatan.
Setelah mengalami serangan jantung pertama, kamu otomatis berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung kedua. Lakukan langkah-langkah di atas, atau diskusikan dengan dokter tentang rencana lebih lanjut, untuk mencegah serangan jantung kedua di kemudian hari.