Kenali 7 Fakta seputar Presbiopia alias Mata Tua, Cegah Sejak Dini!
Uncategorized

Kenali 7 Fakta seputar Presbiopia alias Mata Tua, Cegah Sejak Dini!

JURAGAN QQ Lounge – Kenali 7 Fakta seputar Presbiopia alias Mata Tua, Cegah Sejak Dini!

IndoJuraganqq.com – Penglihatan kabur dan kurang fokus dalam melihat jarak dekat

Apakah kamu pernah melihat anggota keluargamu yang sudah lanjut usia mengalami kesulitan saat membaca? Atau mudah merasa pusing dan lelah kala mengerjakan sesuatu dalam jarak dekat? Kemungkinan itu adalah tanda presbiopia.

Presbiopia adalah cacat mata yang disebabkan oleh usia tua, maka dari itu kondisi ini kerap dijuluki mata tua. Kondisi mata ini disebabkan oleh menurunnya daya akomodasi mata.

Yuk, kenali berbagai fakta seputar penyebab, gejala, faktor risiko, penanganan, dan pencegahan presbiopia lewat ulasan berikut ini.

Kenali 7 Fakta seputar Presbiopia alias Mata Tua, Cegah Sejak Dini!

1. Presbiopia ditandai dengan berkurangnya fokus mata saat melihat objek dalam jarak dekat

Menurut sebuah laporan dalam Community Eye Health Journal tahun 2007presbiopia ialah menurunnya kemampuan mata dalam memfokuskan penglihatan pada jarak dekat karena hilangnya daya akomodasi lensa. Pada dasarnya, untuk dapat memfokuskan penglihatan dengan baik, dibutuhkan daya akomodasi yang kuat pula.

Umumnya, kondisi ini mulai dialami seseorang dari usia 40 hingga 45 tahun, menurut American Academy of Ophtalmology (AAO). Oleh karena itu, penyakit ini juga dikenal dengan sebutan mata tua, deh!

2. Yuk, kenali gejalanya dengan seksama!

Berdasarkan sebuah laporan penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Contemporary Medical Research tahun 2019, disebutkan bahwa gejala khas dari presbiopia ialah kaburnya penglihatan dan kurangnya fokus mata saat melihat dalam jarak dekat.

Selain itu, penderita juga bisa mengalami sakit kepala, mudah lelah, hingga rasa tidak nyaman pada mata.

3. Kondisi ini dipengaruhi oleh menurunnya fungsi lensa dan otot di sekitar lensa mata

Semakin bertambahnya usia, fungsi setiap organ dalam tubuh tentunya menurun. Tak terkecuali salah satu pancaindra kita, mata. Untuk dapat menjalankan fungsi penglihatan dengan baik, mata harus mampu berakomodasi dengan bantuan lensa dan otot di sekitarnya, yakni otot siliaris.

Elastisitas lensa dan kontraksi otot siliaris sangat berpengaruh dalam proses akomodasi mata. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Middle East African Journal of Ophthalmology tahun 2014otot siliaris mengalami penurunan ketegangan dan kekuatan kontraksi yang menyebabkan berkurangnya elastisitas dan kekuatan lensa. Lensa pun akan mengalami penebalan seiring dengan pertambahan usia yang akan menyebabkannya menjadi kaku. Oleh karena itu, lensa akan kesulitan untuk mengembang dan memfokuskan penglihatan pada objek yang dekat.

4. Presbiopia bisa terjadi lebih awal jika terdapat sejumlah faktor risiko di bawah ini

Sebuah laporan yang dirilis dalam International Journal of Contemporary Medical Research tahun 2019 menyebutkan sejumlah faktor risiko yang memengaruhi timbulnya presbiopia dini, yang disebut juga dengan presbiopia prematur.

Faktor-faktor tersebut antara lain:

Lingkungan kerja. Seseorang yang dituntut untuk menghadap layar komputer setiap hari karena pekerjaan berisiko lebih tinggi untuk mengalami presbiopia prematur karena paparan radiasi dari layar yang mengganggu fungsi mata
Adanya penyakit penyerta seperti diabetes melitus, trauma, dan penyakit vaskular
Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antidepresan, antiansietas, antipsikotik
Merokok
Mengonsumsi alkohol
Menopause pada perempuan
Kondisi lingkungan sekitar seperti tingginya suhu, paparan racun, dan paparan radiasi dari sinar ultraviolet

5. Jika orang tua, kakek, atau nenekmu mengalami gejala mata tua, ajak mereka ke dokter, yuk!

Tak bisa membaik dengan sendirinya, orang dengan presbiopia harus diberikan penatalaksanaan yang sesuai agar gejala yang dirasakan bisa berkurang.

Presbiopia dapat didiagnosis melalui pemeriksaan kesehatan mata dan kelainan refraksi. Bahkan, AAO pada tahun 2015 memberi rekomendasi seberapa sering pengecekan mata rutin harus dilakukan, bahkan sebelum gejala mata tua muncul.

Bila usiamu di bawah 40 tahun, pemeriksaan mata lengkap bisa dilakukan setiap 5-10 tahun. Untuk usia 40-54 tahun, pemeriksaan mata lengkap dapat dilakukan setiap 2-4 tahun. Sementara itu, untuk usia 55-64 tahun, pemeriksaan mata lengkap bisa dilakukan setiap 1-3 tahun. Terakhir, untuk usia di atas 65 tahun, pemeriksaan mata lengkap bisa dilakukan setiap 1-2 tahun.

6. Ada berbagai macam penatalaksanaan presbiopia yang tersedia

Berdasarkan laporan dalam Middle East African Journal of Ophthalmology tahun 2014, terdapat sejumlah cara untuk mengoreksi presbiopia.

Cara pertama yang dapat digunakan ialah menggunakan kacamata dengan lensa progresif atau lensa kontak alias contact lens. Cara ini dapat memulihkan masalah penglihatan akibat presbiopia tanpa tindakan pembedahan pada mata. Namun, cara ini tak mampu memperbaiki daya akomodasi mata yang sudah menurun.

Cara kedua ialah prosedur pembedahan yang dapat memperbaiki daya akomodasi mata. Sejumlah contoh dari tindakan yang kerap dilakukan ialah keratoplasti konduktif, ekstraksi lensa, sklerotomi siliaris anterior, hingga LASIK. Metode-metode tersebut sering dipilih oleh seseorang yang tak ingin ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.

7. Yuk, cegah presbiopia sejak dini!

Tak ingin mengalami presbiopia? Yuk, kita lakukan pencegahan sejak dini! Melansir Healthline, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah presbiopia. Cara-caranya ialah :

Melakukan pemeriksaan mata lengkap secara rutin.
Melakukan pengecekan kadar gula darah dan tekanan darah secara rutin, karena penyakit diabetes dan hipertensi yang berkelanjutan dapat mengganggu kesehatan mata
Mengenakan pelindung mata saat menjalani aktivitas yang berisiko untuk mata
Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, beta-karoten, dan antioksidan
Jika kamu menggunakan kacamata, pastikan kekuatan lensanya sudah tepat, ya!
Jangan terlalu sering membaca di tempat gelap dan pastikan pencahayaan di ruangan selalu tercukupi.
Itulah tujuh fakta seputar penyebab, gejala, faktor risiko, sekaligus cara penanganan dan pencegahan presbiopia atau mata tua. Jika ada anggota keluargamu, atau mungkin dirimu, yang mengalami gejala-gejala presbiopia, segera konsultasikan ke dokter spesialis mata, ya, untuk mendapatkan penanganan yang terbaik.

baca juga : 5 Alasan Berat Badan Tidak Turun Walau Sudah Melakukan Defisit Kalori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *