JURAGANQQLOUNGE – 7 Penyebab Gigi Tonggos, Bisakah Dihindari?
Tonggos didefinisikan sebagai kondisi saat gigi atas jauh lebih maju daripada gigi bawah. Ini menyebabkan gigi atas menonjol keluar dari mulut.
Selain masalah penampilan, gigi tonggos juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi, termasuk rasa sakit dan masalah mengunyah, masalah pernapasan, kesulitan bicara, dan kerusakan pada gigi dan gusi.
Ada kondisi yang menyebabkan seseorang lebih berisiko memiliki gigi tonggos. Beberapa penyebab dapat dicegah, sebagian lainnya tidak.
Pada titik ini, kamu pasti bertanya-tanya apa yang menyebabkan gigi tonggos dan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya. Berikut ini kita akan mengetahui apa saja penyebab gigi tonggos.
1. Genetik
Sama seperti berbagai fitur lain yang di turunkan dari orang tua kepada anaknya, bentuk rahang juga bersifat turun-temurun. Beberapa orang terlahir dengan ukuran rahang atas atau bawah yang tidak sesuai. Kendati kondisi ini bersifat turun-temurun, gigi tonggos mungkin baru muncul sampai gigi dewasa tumbuh, seperti di jelaskan dalam laman Advanced Dentistry.
Kabar baiknya, perawatan ortodontik pada masa kanak-kanak dan remaja dapat memperbaiki masalah ini dengan lebih efektif. Dalam kasus yang jarang dan ekstrem, bedah ortognatik mungkin di perlukan untuk memperbaiki ketidaksesuaian atau kelainan bentuk rahang.
2. Mengisap jari
Mengisap jari adalah perilaku umum pada anak-anak. Pada awalnya, kebiasaan ini tidak menimbulkan masalah. Namun, di masa depan, kebiasaan ini dapat berkontribusi pada terjadinya gigi tonggos jika berlanjut melewati usia 3–4 tahun.
Di jelaskan dalam laman Kids World Pediatric Dentistry, ini karena gigi permanen akan mulai muncul di bawah gusi sekitar 3–4 tahun dan tekanan dari pengisapan dapat mengubah orientasinya. Ini menyebabkan erupsi pada sudut yang tidak normal.
3. Gigi hilang atau kelebihan gigi
Jumlah gigi juga menjadi penyebab lain dari gigi tonggos. Gigi yang hilang dapat menyebabkan gigi di sekitarnya bergeser dari posisi normalnya. Memiliki terlalu banyak gigi juga dapat memengaruhi bentuk mulut.
Di lansir Bethesda Family Dentistry, memiliki terlalu banyak gigi di kenal sebagai crowding dan dapat mendorong beberapa gigi ke depan. Gigi yang hilang juga dapat meningkatkan risiko gigi tonggos karena gigi di sekitarnya akan bergeser posisinya untuk mengisi celah yang di tinggalkan oleh gigi yang hilang.
Secara umum, situasi apa pun yang menyebabkan gigi bergeser dari posisi normalnya dapat meningkatkan risiko berkembangnya masalah gigitan, seperti overbite.
4. Non-nutritive sucking behavior
Non-nutritive sucking behavior (NNSB) adalah perilaku yang di tandai dengan gerakan mengisap yang tidak memberikan nutrisi. Jenis perilaku ini sangat umum terjadi pada anak-anak dan biasanya di lakukan dengan mengisap empeng.
Faktanya, Journal of American Dental Association (2005) mencatat bahwa penggunaan empeng dan dot membuat anak-anak berisiko lebih tinggi terkena overbite dan gangguan gigi lainnya. 7 Penyebab Gigi Tonggos, Bisakah Dihindari?
Masalah gigitan bisa semakin parah jika NNSB berlajut hingga melewati usia 3 atau 4 tahun. Ini karena gigi permanen mulai muncul pada usia tersebut dan tekanan saat menghisap menyebabkan erupsi pada sudut yang tidak normal.
5. Mendorong gigi dengan lidah
Beberapa orang memiliki kebiasaan mendorong lidah terlalu ke depan di dalam mulut. Kondisi ini paling sering di alami oleh anak-anak. Ketika lidah berada terlalu jauh ke depan di mulut, itu meningkatkan risiko overbite serta gigitan terbuka.
Menurut Healthline, kebiasaan mendorong gigi dengan lidah memiliki beberapa penyebab, seperti:
- Kebiasaan menelan yang buruk.
- Alergi.
- Pengencangan lidah.
- Pembengkakan amandel/adenoid.
6. Penyakit periodontal
Di terangkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit periodontal dipicu oleh infeksi dan peradangan pada gusi dan tulang yang mengelilingi dan menopang gigi. Pada tahap awal, kondisi ini di sebut gingivitis, yang bisa menyebabkan gusi menjadi bengkak, merah, bahkan berdarah.
Bentuk yang lebih serius di sebut periodontitis, dan dapat menyebabkan gusi terlepas dari gigi, kehilangan tulang, dan gigi mengendur atau bahkan tanggal. Penyakit periodontal umumnya di alami oleh orang dewasa.
Penyakit periodontal juga dapat menyebabkan gigi menjadi maju akibat tulang keropos dan hilangnya stabilitas. Gigi bisa bergerak, bergeser, dan biasanya mulai menonjol dan memanjang.
7. Tumor dan kista rahang
Tumor dan kista rahang ialah pertumbuhan atau lesi yang terjadi di tulang rahang atau jaringan lunak di mulut dan wajah. Menurut Mayo Clinic, pertumbuhan ini biasanya tidak bersifat kanker, tetapi kadang cukup agresif dan bisa meluas, menggeser, atau menghancurkan tulang, jaringan, dan gigi di sekitarnya.
Ini adalah kondisi yang sangat jarang, tetapi bisa mengubah bentuk rahang, menyebabkan gigi bergerak, dan mulut tampak menonjol. Jika tumor dan kista muncul pada rahang atas, hal ini dapat menyebabkan gigi atas bergerak ke depan sehingga menonjol keluar dari mulut.
Gigi yang terlanjur tonggos tidak dapat di atasi dengan sendirinya. Jika kamu merasa gigi tonggos menyebabkan berbagai gangguan pada aktivitas, kamu dapat mendatangi klinik gigi. Nantinya, dokter gigi akan membantu memahami penyebab dan perawatan yang di perlukan.