JURAGANQQLOUNGE – 7 Tips Sarapan untuk Pasien Diabetes, Gula Darah Aman!
Beberapa orang dengan di abetes memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi pada pagi hari karena hati memecah simpanan gula dalam semalam. Pada saat tersebut, sel-sel juga mungkin sedikit lebih resistan terhadap insulin, hormon yang mengatur gula darah. Untungnya, makan sarapan yang sehat dapat menurunkan gula darah dan membantu mencegah lonjakan gula darah di kemudian hari.
Karenanya, pasien di abetes tidak boleh melewatkan sarapan. Meskipun begitu, ada beberapa aturan sarapan yang harus di patuhi bagi orang dengan di abetes.
1. Sarapan pada waktu yang sama setiap hari
Bagi pasien di abetes, fluktuasi gula darah bisa lebih stabil ketika mereka membagi makanannya sepanjang hari. Karena alasan ini, sarapan menjadi suatu keharusan bagi orang dengan di abetes.
Sebaliknya, melewatkan waktu makan, seperti sarapan, dapat menyebabkan makan berlebihan pada waktu makan selanjutnya karena rasa lapar dan kadar gula darah yang rendah.
Faktanya, sebuah penelitian menemukan bahwa orang dewasa dengan di abetes tipe 2 yang sarapan mengalami penurunan frekuensi makan sepanjang hari (Public Health Nutrition, 2015). Usahakan untuk sarapan pada waktu yang sama setiap pagi guna membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari.
2. Hindari karbohidrat olahan
Setiap sumber karbohidrat memiliki kualitas yang berbeda-beda. Karbohidrat merupakan sumber energi yang cepat, tetapi bagi pasien di abetes, karbohidrat yang salah dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Orang dengan di abetes sebaiknya menghindari karbohidrat olahan, seperti sereal manis, roti putih, bagel, dan kue kering karena menyebabkan lonjakan gula darah. Lebih dari itu, jenis karbohidrat ini juga kurang bergizi di bandingkan sumber karbohidrat lain seperti gandum, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.
3. Jangan menghindari lemak
Lemak adalah bagian penting dari pola makan sehat. Lemak membantu penyerapan vitamin hingga fungsi jantung dan otak. Namun, tidak semua lemak memiliki kualitas sama.
Pasien di abetes di sarankan untuk mendapatkan lemak dari sumber nabati, seperti alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, dan kelapa (Obesity, 2013). Selain itu, pilihlah sumber produk hewani berkualitas tinggi, seperti hewan ternak yang di beri makan rumput dan produk susu murni.
4. Sertakan protein
Protein merupakan bahan pembangun setiap sel dalam tubuh dan merupakan sumber energi yang baik, di kutip dari Verywell Health. Bagi orang dengan di abetes, sebaiknya pilih protein tanpa lemak karena memberikan energi tanpa banyak lemak jenuh, yang di kaitkan dengan penyakit jantung.
Sumber protein hewani yang baik untuk sarapan meliputi telur dan daging unggas. Sumber protein nabati yang baik antara lain buncis, tahu, kacang-kacangan, dan biji-bijian. 7 Tips Sarapan untuk Pasien Diabetes, Gula Darah Aman!
5. Hindari roti dan sereal
Roti dan sereal kerap di anggap sebagai menu sarapan yang ideal. Namun, tidak demikian bagi orang dengan di abetes.
Roti dan sereal memiliki indeks glikemik tinggi, yang cenderung menyebabkan lonjakan gula darah. Jadi, pilihlah makanan utuh, seperti buah-buahan dan biji-bijian. Sebuah tinjauan ilmiah menunjukkan bahwa pola makan kaya biji-bijian dapat membantu mencegah dan mengobati di abetes tipe 2 (Nutrients, 2018).
6. Fokus pada serat
Makanan tinggi serat adalah sahabat bagi orang dengan di abetes. Serat membantu mencegah lonjakan glukosa setelah makan.
Menurut Verywell Health, orang dengan di abetes membutuhkan setidaknya 35 gram serat per hari. Bagi orang tanpa di abetes, jumlah yang di anjurkan adalah 25 gram per hari.
7. Pilihlah buah utuh daripada jus buah
Banyak orang beranggapan bahwa minum jus buah adalah cara praktis mendapatkan manfaat dari buah. Padahal, nutrisi buah tidak bisa di samakan dengan jus.
Di terangkan dalam laman The Healthy, jus adalah sumber karbohidrat pekat dan tidak mengandung serat seperti buah asalnya. Ditambah, buah utuh yang dimakan pada pagi hari dicerna sedikit lebih lambat dibandingkan jus dan berkontribusi mengurangi lonjakan glukosa darah.
Akhir kata, kebiasaan sarapan yang sehat adalah bagian penting dari perawatan diabetes. Terkadang, setiap orang memiliki kebutuhan makanan yang berbeda, jadi hubungi dokter atau ahli gizi jika kamu memiliki pertanyaan.