JURAGANQQLOUNGE – 9 Obat Batuk yang Aman untuk Ibu Menyusui
Batuk adalah masalah kesehatan yang umum terjadi dan biasanya mudah diobati, biasanya dengan obat batuk. Namun, batuk bisa membuat ibu menyusui dilema. Kalau tidak diobati khawatir akan menularkan penyakit ke bayi, tetapi kalau mau minum obat tidak boleh sembarangan karena dapat memengaruhi air susu ibu (ASI).
Dilansir Mayo Clinic, hampir semua obat yang ada di dalam darah akan ditransfer ke dalam ASI sampai batas tertentu. Sebagian besar obat yang punya efek tersebut pada tingkat rendah dan tidak menimbulkan risiko nyata bagi sebagian besar bayi. Namun, beberapa obat bisa ditemukan dalam kadar tinggi dalam ASI. Maka dari itu, setiap obat harus dipertimbangkan secara terpisah.
Bicarakan dengan dokter tentang risiko dan manfaat bagi kamu dan bayi dari obat apa pun yang diresepkan, obat yang dijual bebas, termasuk obat herbal.
Obat batuk yang aman untuk ibu menyusui
Sebagian besar obat batuk aman dikonsumsi saat menyusui. Namun, kamu tetap harus berkonsultasi dengan dokter atau dokter anak sebelum menggunakan obat baru apa pun. 9 Obat Batuk yang Aman untuk Ibu Menyusui
Untuk batuk dan sakit tenggorokan, inilah beberapa obat yang diketahui aman untuk ibu menyusui dan bayinya.
1. Pseudoephedrine
Pseudoephedrine yang merupakan dekongestan bisa digunakan oleh ibu menyusui untuk mengatasi batuk. Memang benar bahwa obat ini bisa menyebabkan penurunan produksi ASI, tetapi kecil kemungkinannya untuk menyebabkan masalah besar pada suplai ASI, kecuali jika ibu menyusui menggunakan obat ini dalam jangka panjang.
Sebagai catatan, obat ini mungkin bisa membuat bayi sedikit rewel. Satu penelitian lampau dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa 20 persen bayi yang ibunya mengonsumsi pseudoephedrine menjadi rewel atau lekas marah.
2. Mentol
Mentol adalah agen mati rasa. Obat ini umum digunakan untuk analgesik topikal dan pereda sakit tenggorokan. Hanya sejumlah kecil mentol yang akan ditransfer ke dalam ASI. Efek samping pada bayi dari menyusui tidak mungkin terjadi karena dosis relatif rendah dan efek lintas pertama (fenomena metabolisme obat yang mana konsentrasi obat berkurang cukup signifikan sebelum mencapai sirkulasi sistemik).
Tidak ada studi yang memadai dan terkontrol dengan baik pada ibu menyusui. Obat batuk mentol, pelega tenggorokan, dan/atau obat gosok dada adalah pilihan yang sangat baik untuk meredakan batuk pada ibu menyusui.
3. Benzocaine
Benzocaine juga merupakan agen mati rasa. Di terangkan laman Texas Tech University Health Sciences Center, obat ini untuk sementara mengurangi rasa sakit yang berhubungan dengan tenggorokan sakit dan gatal.
Tidak ada studi atau laporan kasus yang memadai dan terkontrol dengan baik pada ibu menyusui. Karena penyerapan oral yang rendah setelah aplikasi, konsentrasi darah ibu mungkin terlalu rendah untuk menghasilkan efek klinis yang signifikan pada bayi yang di susui.
Benzocaine dalam bentuk sirop batuk atau pelega tenggorokan (dengan atau tanpa mentol) adalah pilihan yang aman untuk meredakan batuk pada ibu menyusui. 9 Obat Batuk yang Aman untuk Ibu Menyusui
4. Guaifenesin
Guaifenesin adalah ekspektoran yang di gunakan untuk melonggarkan sekresi saluran pernapasan. Obat ini bukan supresan batuk.
Efikasi buruk ekspektoran secara umum menunjukkan bahwa obat ini tidak memberikan alasan yang cukup untuk digunakan oleh ibu menyusui. Akan tetapi, efek yang tidak di inginkan pada bayi belum di deskripsikan.
5. Dextromethorphan
Dextromethorphan yang merupakan obat pilek ini di anggap aman untuk ibu menyusui dan bayi.
Ini adalah obat antitusif yang tampaknya bekerja dengan meningkatkan ambang batuk di otak. Ini adalah antitusif yang paling aman dan sangat kecil kemungkinannya untuk ditransfer ke dalam ASI. Awasi bayi yang di susui untuk kantuk atau makan yang buruk.
6. Oxymetazoline
Di lansir The Bump, tidak ada penelitian yang di lakukan pada oxymetazoline dan menyusui, tetapi kemungkinan hanya sejumlah kecil obat yang akan di transfer ke bayi karena di berikan sebagai semprotan hidung.
Oxymetazoline umumnya lebih direkomendasikan daripada pseudoephedrine karena kecil kemungkinannya untuk memengaruhi suplai ASI..
7. Phenylephrine
Obat yang mengandung bahan aktif phenylephrine kecil kemungkinannya untuk menimbulkan risiko pada bayi. Namun, karena tidak ada penelitian khusus obat ini pada ibu menyusui, ini mungkin bukan merupakan obat pilihan pertama untuk mengobati batuk, seperti di jelaskan dalam laman The Bump.
8. Benzonatate
Benzonatate adalah obat resep yang sebetulnya lebih baik di hindari jika memungkinkan. Ini merupkan obat supresan batuk non narkotika.
Ada sedikit data farmakokinetik pada produk ini, dan tidak ada data mengenai transfer obat ke ASI. Transfer ke ASI di perkirakan rendah-sedang berdasarkan ukuran obat.
Benzonatate adalah produk yang sangat berbahaya bila di konsumsi langsung oleh anak kecil. Karena potensi toksisitas yang parah pada dosis yang relatif rendah, obat ini harus di hindari selama menyusui. Penggunaannya harus dalam pengawasan dokter.
9. Kodein
Kodein juga merupakan obat resep yang di gunakan untuk mengobati nyeri dan batuk. Kodeinbisa menyebabkan depresi pernapasan jika di konsumsi dalam dosis tinggi, menurut Texas Tech University Health Sciences Center.
Walaupun ada beberapa laporan kasus depresi pernapasan pada bayi menyusui, tetapi obat ini kemungkinan aman untuk dikonsumsi dalam jumlah sedang (<150 mg per hari) saat menyusui.
Secara umum, jika ibu menyusui merasa lesu setelah minum kodein, maka tunggulah sampai pulih, yang pada saat ini kadar kodein akan lebih rendah.
Penggunaan obat ini harus dalam pengawasan dokter.
Obat batuk alami yang aman untuk ibu menyusui
Selain dengan obat, ada beberapa cara untuk mengatasi batuk, yang biasanya merupakan salah satu gejala pilek atau flu, saat menyusui. Di rangkum dari Verywell Health dan GoodRx Health, dan Healthline, coba cara-cara ini:
Air hangat dengan lemon dan madu
dapat meredakan batuk pada ibu menyusui. Madu tidak di anjurkan untuk anak di bawah usia 12 bulan. Namun, jika ibu menyusui minum air atau teh hangat yang di campur madu, ini di anggap aman.
Teh jahe
Studi tahun 2015 mencatat bahwa jahe punya properti antiinflamasi dan antioksidan yang kuat, yang mana ini bisa membantu melegakan tenggorokan dan jalan napas yang teriritasi akibat batuk. Konsumsi sewajarnya saja karena kalau terlalu banyak dapat menyebabkanperut, heartburn, dan diare.
Teh hijau
Studi tahun 2015 meneliti berkumur dengan teh hijau setelah prosedur pembedahan yang membutuhkan intubasi. Di temukan bahwa meskipun teh hijau tidak membantu mengatasi suara serak, tetapi dapat mengurangi batuk.
Minumlah banyak air atau cairan bening lainnya
Cairan bening, terutama yang hangat, membantu mengencerkan lendir di hidung dan dada. Menambahkan madu soba atau lemon ke teh hangat atau menyesap kaldu hangat adalah cara yang bagus untuk mendapatkan hidrasi dan meredakan hidung tersumbat.
Berkumur dengan air garam hangat
merupakan cara yang aman untuk meredakan sakit tenggorokan. Mengonsumsi es loli dingin juga dapat meredakan sakit tenggorokan, seperti halnya sup hangat.
Mandi air panas dan beruap
Uap dari mandi air panas juga dapat membantu membuka sinus dan saluran hidung. Bahkan berdiri di kamar mandi yang penuh uap dari pancuran air panas akan membantu.
Gunakan pelembab udara
Humidifier memberikan manfaat yang sama seperti mandi beruap. Nyalakan saat tidur untuk mendapatkan kelegaan dalam semalam.
Istirahat
Jika memungkinkan, cobalah untuk lebih banyak istirahat saat sakit. Ini akan membantu tubuh memulihkan diri sedikit lebih cepat. Jangan lupa untuk menopang kepala dengan bantal ekstra jika post-nasal drip membuat kamu batuk pada malam hari.
Ada beberapa pilihan obat batuk yang aman untuk ibu menyusui, sementara beberapa lainnya bisa menurunkan produksi ASI atau berisiko untuk bayi.
Walaupun suatu obat di anggap aman untuk digunakan saat menyusui, tetapi sebaiknya minumlah obat kalau kamu benar-benar membutuhkannya. Menggunakan dosis efektif terendah untuk waktu sesingkat mungkin dapat membantu menurunkan risiko pada bayi saat menyusui. Atau, cobalah cara alami dulu sebagai lini pertama pengobatan batuk.
Bicarakan dengan dokter tentang obat resep, obat bebas, maupun herbal yang akan di gunakan untuk meredakan batuk untuk memastikan keamanannya. Apabila batuk tak kunjung sembuh, temui dokter untuk perawatan yang tepat.
Saat minum obat apa pun, perhatikan tanda-tanda kemungkinan efek samping pada bayi, seperti peningkatan rasa kantuk, ruam, dan diare parah.
Penting untuk memahami alasan kamu butuh obat dan cara menggunakannya secara efektif dan aman. Bicarakan dengan dokter atau apoteker sebelum memulai obat baru atau menghentikan obat sementara selama menyusui.