Uncategorized

Alasan dan penyebab banjir

Apa Penyebab Banjir? Ini Jenis dan Cara Pencegahannya

JuaraganQQ Alasan dan penyebab banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Penyebab banjir ada banyak, mulai dari faktor alam, kondisi sarana dan prasarana, serta ulah manusia yang memperparah lingkungan.
Berikut ini 13 penyebab banjir yang mungkin terjadi di daerahmu, sekaligus cara mengatasinya.

FaktorAlam


Faktor penyebab banjir yang pertama adalah faktor alam. Faktor alam yang dimaksud adalah kondisi alam yang sulit dan bahkan tidak mungkin dikendalikan oleh manusia.

1. Hujan Lebat


Alasan dan penyebab banjir utama dari bencana banjir adalah hujan lebat. Dilansir dari buku Geografi SMA/MA Kelas X oleh Amir Khosim dan Kun Marlina Lubis, hujan lebat adalah penyebab langsung terjadinya banjir.

Ketika intensitas hujan masih rendah, kemungkinan tidak akan terjadi banjir. Banjir mungkin terjadi ketika intensitas hujan tinggi dan dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan sungai tidak dapat menampung air. Namun tak hanya hujan, masih ada faktor lain yang mempengaruhi terjadinya banjir.

Karena faktor alam, manusia tidak dapat mencegah terjadinya hujan. Namun kita harus bersiaga jika terjadi hujan lebat, terlebih jika tinggal di daerah yang sering banjir.

2. Banjir Kiriman


Alasan dan penyebab banjir kiriman adalah kondisi yang menggambarkan ketika terjadi banjir meskipun tidak terjadi hujan atau intensitas hujan di daerah tersebut ringan.

Dalam hal ini, aparat yang bertanggung jawab harus aktif berkomunikasi untuk mengetahui kondisi di daerah sekitar. Dengan demikian, masyarakat di daerah bawah bisa bersiaga jika daerah atas sudah mengalami hujan lebat.

3. Erosi dan Sedimentasi


Erosi atau pengikisan tanah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) menyebabkan tanah mengendap di dasar sungai. Lama-kelamaan, tanah akan menumpuk menjadi sedimentasi. Sedimentasi ini akan mengurangi kapasitas sungai, akibatnya sungai akan mudah meluap.

4. Tsunami


Tsunami terjadi akibat gempa bumi maupun pergeseran lempeng bumi. Ketika tsunami, air laut bisa meluap dengan cepat dan merusak kawasan pemukiman, terutama di pesisir. Banjir akibat tsunami biasanya berlangsung cepat, tetapi memiliki dampak kerusakan yang besar.

Ketika terjadi gempa, biasanya BMKG mengumumkan seberapa besar skala gempa dan apakah berpotensi terjadi tsunami. Masyarakat sekitar pantai harus waspada dan berpindah ke tempat aman ketika gempa berpotensi tsunami.

5. Faktor Topografi


Dilansir dari buku Mitigasi Bencana Banjir sebagai Upaya Mengatasi Masalah Lalu Lintas oleh Muhammad Shofwan Donny Cahyono, dkk, daerah akan semakin rawan banjir ketika berada di dataran rendah. Hal ini sesuai dengan sifat air yang mengalir ke tempat yang lebih rendah.

Faktor Sarana dan Prasarana


Pemerintah dan masyarakat biasanya telah melakukan penanggulangan banjir dengan membuat sarana dan prasarana tertentu. Akan tetapi, sarana dan prasarana ini terkadang tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau kurang optimal.

1. Masalah Drainase


Drainase adalah saluran pembuangan air di perkotaan. Masalah yang sering terjadi adalah ukuran drainase yang sempit, jalan masuknya air yang sedikit atau sempit, tersumbat sampah, hingga terjadi pendangkalan karena tingginya sedimentasi.

Jika tidak dapat menampung air hujan, maka akan terjadi genangan di jalan-jalan kota maupun pemukiman warga.

2. Minimnya Daerah Resapan Air


Daerah perkotaan harus memiliki daerah resapan air yang standar. Kawasan ini biasanya berbentuk taman kota dengan pepohonan yang besar.

Masyarakat bisa berperan aktif dalam hal ini, yaitu dengan membuat sumur resapan di rumah masing-masing atau tidak menutup seluruh bagian rumah dengan lapisan anti air seperti semen.

3. Pompa Air Rusak

Saat hujan terus mengguyur, sungai di dalam kota pun lama-kelamaan akan penuh.

4. Bendungan Jebol


Bendungan ini lama-lama bisa mengalami kerusakan, terutama karena faktor usia. Ketika jebol, maka bisa menyebabkan banjir bandang.

Untuk mencegah hal ini, maka pengelola bendungan harus cermat dalam melakukan pengawasan dan perawatan bendungan.

Faktor Manusia


Penyebab banjir yang terakhir yaitu akibat ulah manusia sendiri. Sering kali manusia tanpa sadar melakukan kelalaian yang berdampak besar pada kondisi alam.

1. Buang Sampah Sembarangan


Sejak kecil kita sudah diajari agar membuang sampah pada tempatnya. Akan tetapi masih banyak tidak melakukannya.

Dampak dari sampah ini dapat menyumbat drainase, hingga mengurangi kapasitas sungai. Perlu kesadaran dari setiap orang untuk menjaga kebersihan lingkungan. Namun sayangnya, peraturan buang sampah masih banyak dilanggar.

2. Penebangan Hutan Secara Liar


Hutan selain sebagai penghasil oksigen, juga merupakan pelindung bumi dari banjir. Namun karena kepentingan bisnis, pohon-pohon ditebang secara liar tanpa memperhatikan usia dan regenerasinya. Hutan gundul membuat air tidak meresap secara optimal ke tanah dan menyebabkan banjir serta longsor.

3. Pemanasan Global


Pemanasan global berdampak besar pada kehidupan, antara lain melelehnya es di kutub sehingga permukaan air laut semakin tinggi.

Selain itu, pemanasan global menyebabkan perubahan iklim. Intensitas hujan bisa semakin tinggi padahal daerah resapan air semakin minim.

4. Bangunan di Tepi Sungai


Semestinya, sungai memiliki daerah sempadan atau kawasan bebas bangunan di kanan kirinya. Namun hal ini tidak dihiraukan oleh masyarakat di berbagai tempat.

Padahal keberadaan bangunan di tepi sungai bisa mengurangi kapasitas sungai dan mengurangi daerah resapan. Selain menjadi penyebab banjir, hal ini juga membahayakan penghuni rumah yang bisa kapan saja mengalami longsor.

Demikian tadi penjelasan mengenai penyebab banjir mulai dari faktor alam, kerusakan sarana dan prasarana, hingga ulah manusia. Sebagai manusia, kita harus peduli pada lingkungan sekitar. Dan ingat, perubahan harus dimulai dari diri kita sendiri. SLOT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *